Fri. Sep 20th, 2024

Harga Terus Ngegas, Bursa Kembali Gembok Saham SRAJ

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ). Penghentian sementara (suspensi) saham SRAJ karena terjadi kenaikan harga kumulatif yang signifikan.

Sehubungan dengan kenaikan harga kumulatif saham SRAJ yang signifikan, maka BEI memandang perlu untuk menghentikan sementara perdagangan saham SRAJ pada perdagangan 16 Februari 2024 demi cooldown, ujarnya mengutip pengumuman bursa, Jumat ( 16 Februari 2024).

Penghentian sementara perdagangan saham PT Sejahterraya Anugrahjaya Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya adalah untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang, berdasarkan informasi yang ada, setiap keputusan investasi di saham SRAJ.

Berdasarkan data RTI, saham PT Sejahterraya Anugrahjaya Tbk naik 23,81 persen menjadi 910 pada Kamis 15 Februari 2024. Frekuensi perdagangan saham SRAJ saat itu tercatat sebanyak 2.273 kali. Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 6,35 juta lembar saham senilai Rp 5,2 miliar. Dalam sepekan, harga saham SRAJ menguat 42,19 persen. Sedangkan dalam setahun terakhir, harga saham SRAj naik 52,94 persen.

Sebelumnya, bursa menghentikan sementara saham PT Sejahterraya Anugrahjaya Tbk pada 12 Februari awal pekan ini dengan alasan yang sama. Saham SRAJ menguat signifikan pada 6 Februari 2024.

SRAJ kemudian ditutup menguat 24,27 persen ke posisi 640. Penguatan berlanjut pada 7 Februari sehingga membuat saham SRAJ naik ke posisi 735. Bursa kemudian mengumumkan dibukanya suspensi dan saham baru SRAJ kembali diperdagangkan pada Kamis 15 Februari. 2024.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (16 Februari 2024) terus mengalami pertumbuhan. Penguatan IHSG terjadi seiring dengan menghijaunya bursa saham Wall Street dan Asia.

Dikutip dari RTI, IHSG menguat 0,80 persen ke 7.366. Indeks LQ45 menguat 0,95 persen ke 1.013.

Jelang akhir pekan, IHSG sempat mencatatkan tertinggi 7.369,71 dan terendah 7.326,27. Sebanyak 208 saham menguat dan 220 saham melemah. 217 saham tetap di tempatnya. Total frekuensi perdagangan sebanyak 308.472 kali dengan volume perdagangan 4,5 miliar lembar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,5 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.644.

Sebagian besar sektor ekuitas (IDX-IC) berubah menjadi hijau. Sektor saham energi naik 0,13 persen, sektor saham dasar naik 0,52 persen, sektor industri naik 0,09 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan menguat 0,46 persen, sektor saham keuangan menguat 0,39 persen, saham sektor infrastruktur menguat 0,07 persen, dan sektor saham transportasi menguat 0,14 persen.

Sedangkan sektor non-siklikal turun 0,02 persen, sektor siklikal turun 0,39 persen, sektor properti turun 0,55 persen, dan sektor teknologi turun 0,39 persen.

Saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) turun 4,88 persen ke Rp 117 per saham pada awal perdagangan. Saham WTON dibuka datar di Rp 123 per saham. Saham WTON berada pada posisi tertinggi Rp 125 dan terendah Rp 115 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 847 kali dengan volume perdagangan 139.321 lembar saham. Nilai transaksi Rp 1,7 miliar.

Sedangkan saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) naik 1,92 persen menjadi Rp. 53 per saham. Saham BABP dibuka satu poin di Rp. 53 per saham. Saham BABP berada di posisi tertinggi Rp 54 dan terendah Rp 52 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 108 kali dengan volume perdagangan 35.952 lembar saham. Nilai transaksi harian Rp 190,8 juta. Kajian IHSG

Mengutip PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melonjak 1,3 persen ke level 7.303 seiring dengan peningkatan tajam omzet sebesar US$1 miliar yang dipicu oleh hasil penghitungan cepat pemilu yang menunjukkan pemilu berlangsung satu putaran.

Di sektor perbankan, investor asing menunjukkan minat beli dan terus membeli. Saham BMRI menguat 2,5 persen, saham BBNI menguat 2,1 persen, saham BBRI menguat 2,1 persen, dan saham BBCA menguat 1,3 persen. Aksi konstruksi juga diperkuat, seiring dengan kemungkinan dilanjutkannya ibu kota baru (IKN). Saham PTPP menguat 24,4 persen, saham WTON menguat 20,6 persen, dan saham ADHI menguat 20,5 persen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *