Fri. Sep 20th, 2024

Mau Tahu Bocoran Dividen yang Disebar BNI Tahun Depan? Intip di Sini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membocorkan jumlah dividen tahun buku 2023 yang akan dibayarkan pada 2024. Secara historis, Kepala Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, secara historis, keuntungan BBNI meningkat. sesuai dengan rasio pembayaran dividen.

Sebagai gambaran, rata-rata pembagian dividen tahun buku 2021 adalah 25%. Pada tahun berikutnya yakni TA 2022, rasio pembayaran dividen akan meningkat menjadi 40%. Untuk tahun buku 2023, Dividen Payout Ratio BNI akan meningkat menjadi 50%.

“Kalau kita mempertimbangkan besaran kenaikan anggaran, yang pertama kita periksa adalah kecukupan permodalan BNI,” kata Novita dalam Public Expose Live, Jumat (30/8/2024).

Hingga semester I tahun ini, BNI mencatatkan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 20,67%. Pada saat yang sama, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari menurunnya rasio kredit bermasalah (NPL) dan rasio kredit berisiko (LaR).

Rasio NPL per Juni 2024 tercatat sebesar 2%, membaik dibandingkan Juni tahun lalu yang sebesar 2,5%. Sementara itu, LAR yang mencakup NPL, kredit dalam kolektabilitas 2, dan kredit penagihan yang direstrukturisasi saat ini tercatat sebesar 12,3%, membaik dibandingkan Juni tahun lalu yang sebesar 16,1%.

“Jadi sejak Juni modal kita sangat sehat yaitu 20 persen CAR dan modal atau modal Tier I 19%, ini lebih dari aturan OJK sehingga kita bisa merencanakan dividen payout rasio 50 atau sekitar itu 2023”, kata Novita.

 

Secara konsolidasi, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp10,7 triliun pada semester I-2024, tumbuh 3,8% year-on-year. Kinerja ini sesuai dengan ekspektasi pasar.

Pertumbuhan kredit sejak Juni 2024 sebesar 11,7% y/y menjadi Rp 727 triliun, membaik dibandingkan pertumbuhan kredit kuartal I sebesar 9,6% y/y. Utang segmen korporasi naik 18,7% year-on-year menjadi Rp 403,1 triliun yang berasal dari perusahaan-perusahaan blue chip, baik swasta maupun publik. Segmen konsumen tumbuh 15,1% year-on-year menjadi Rp 132,7 triliun, sebagian besar didorong oleh pertumbuhan pinjaman pribadi dan perumahan.

Total DPK kami pada semester pertama tahun 2024 mencatat pertumbuhan sebesar 1% YoY, didukung oleh pertumbuhan tabungan sebesar 4,3% YoY dan pertumbuhan giro sebesar 1,1% YoY. Sementara itu, simpanan telah disesuaikan sebesar 2,6% per tahun. Hal ini mendorong peringkat CASA di DPK menjadi 70,7% dibandingkan tahun lalu sebesar 69,6%.

Upaya tersebut membuahkan perbaikan pada CoF sehingga CoF pada triwulan II tahun 2024 sebesar 2,72%, meningkat sebesar 7 basis poin dibandingkan triwulan sebelumnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *