Fri. Sep 20th, 2024

PM Australia Mengutuk Serangan ke Konsulat AS di Sydney

matthewgenovesesongstudies.com, Canberra – Perdana Menteri (Perdana Menteri) Australia Anthony Albanese pada Senin (6 Oktober 2024) mengutuk vandalisme konsulat Amerika Serikat (AS) di Sydney.

Bangunan di pinggiran utara kota terbesar di Australia diserang dan dicat dengan cat semprot sekitar pukul 03:00 waktu setempat pada hari Senin.

“Saya hanya ingin mengatakan bahwa masyarakat harus melakukan debat dan pidato politik dengan penuh rasa hormat,” kata Perdana Menteri Australia dalam konferensi pers yang disiarkan televisi dari Canberra ketika ditanya tentang insiden tersebut, seperti dilansir Reuters, Selasa (6 November).

“Langkah-langkah seperti memecat konsulat AS tidak melakukan apa pun untuk memajukan perjuangan mereka yang melakukan kejahatan perusakan properti.”

Polisi mengatakan sembilan jendela konsulat rusak dan pintu gedung dipenuhi grafiti.

“Sumber CCTV menunjukkan seseorang yang mengenakan hoodie berwarna gelap, dengan wajah tertutup, membawa benda yang terlihat seperti palu godam kecil,” kata juru bicara polisi kepada Reuters melalui telepon.

Juru bicara konsulat AS mengonfirmasi bahwa bangunan tersebut rusak namun menegaskan staf dan operasional tidak terpengaruh.

“Polisi Federal Australia dan Kepolisian New South Wales sedang menyelidiki insiden tersebut,” kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan.

Foto-foto konsulat di situs surat kabar Sydney Morning Herald menunjukkan cat semprot berbentuk segitiga merah terbalik di bagian depan gedung. Menurut pemberitaan media, simbol ini digunakan oleh beberapa aktivis pro-Palestina.

Gedung yang sama dirusak dengan coretan pada bulan April, sementara konsulat AS di Melbourne dirusak oleh aktivis pro-Palestina pada bulan Mei.

Australia, yang merupakan sekutu lama Israel, semakin kritis terhadap tindakannya di Jalur Gaza, di mana seorang pekerja bantuan Australia terbunuh dalam serangan Israel awal tahun ini.

Bulan lalu, kamp-kamp muncul di universitas-universitas di Sydney, Melbourne, Canberra dan kota-kota lain di Australia untuk memprotes perang Israel di Jalur Gaza dan mengatakan pemerintah Australia tidak berbuat cukup banyak untuk mempromosikan perdamaian.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *