Sat. Sep 21st, 2024

Daftar 10 Saham Top Gainers-Losers pada 2-6 September 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Terintegrasi (IHSG) menguat pada periode 2-6 September 2024. Penguatan IHSG diyakini didorong oleh sentimen global.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Sabtu (9/7/2024), IHSG menguat 0,67% menjadi 7.721,84 dari 7.670,73 pada pekan lalu. Kapitalisasi pasar meningkat 0,78% menjadi Rp13,217 triliun dari Rp13,114 triliun pada pekan lalu.

Peningkatan terbesar terjadi pada rata-rata harian yang naik 13,27% menjadi 21,98 miliar lembar saham dari 19,40 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata transaksi harian turun 6,44% menjadi 1,12 juta transaksi dari 1,2 juta transaksi pada minggu lalu. Nilai transaksi harian di pasar saham turun 70,18 persen menjadi Rp10,69 triliun dibandingkan pekan lalu Rp35,86 triliun.

Investor asing membeli $3,26 triliun selama seminggu. Pada tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai $30,99 triliun.

Pekan ini sebagian besar saham menghijau, namun sektor energi melemah 0,68 persen, penyimpanan bahan baku turun 2,1 persen, dan sektor barang konsumsi melemah 0,20 persen.

Sektor saham yang menguat antara lain saham industri. Meningkat 0,88 persen Sektor saham konsumen non-siklikal meningkat sebesar 1,67 persen dan sektor tabungan kesehatan meningkat sebesar 2,33 persen

Selain itu, sektor keuangan meningkat sebesar 4,26 persen, sektor real estate meningkat sebesar 2,11 persen, sektor teknologi meningkat sebesar 1,28 persen, sektor infrastruktur meningkat sebesar 1,44 persen, dan sektor real estate meningkat sebesar 0,08 persen.

Dalam konsolidasi IHSG, 10 saham mencatatkan penguatan atau penguatan terbesar dalam sepekan. Berikut 10 besar saham dengan kinerja terbaik berdasarkan data BEI:

1.PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI)

Saham AKSI menguat 117,27 persen ke Rp302 per saham dari pekan lalu Rp139 per saham.

2. PT Indoritel Makmur Internasional TBK (DNET)

Saham DNET naik 105,77% menjadi 10.700 riyal per saham dibandingkan 5.200 riyal per saham pada pekan lalu.

3. PT Perma Placindo TBK (Bino)

Saham BINO menguat 10,60 persen ke Rp312 per saham dari pekan lalu Rp154 per saham.

4. PT Grand House Mulia TBK (HOMI)

Saham HOMI naik 72,26 persen menjadi Rp 236 per saham dari pekan lalu Rp 137 per saham.

5. PT Inter Delta TBK (INTD)

Saham INTD naik 72,22 persen menjadi Rp 248 per saham dari pekan lalu Rp 144 per saham.

6. PT Mitra Energi Persada TBK (GOPI)

Harga saham KOPI naik 70,34 persen menjadi Rp402 per saham dibandingkan Rp236 per saham pada pekan lalu.

7. PT Sumber Energi Andalan TBK (ITMA)

Saham ITMA naik 62,16 persen menjadi Rp900 per saham dari pekan lalu Rp555 per saham.

8. PT Alakasa Industrindo TBK (Alka)

Saham ALKA naik 53,55 persen menjadi Rp476 per saham dari pekan lalu Rp310 per saham.

9. PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA)

Saham LRNA naik 39,29 persen menjadi Rp195 per saham dari pekan lalu Rp140 per saham.

10. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO)

Saham PICO naik 37,23 persen ke Rp 129 per saham dibandingkan Rp 94 persen pada pekan lalu.

Selain itu, terdapat 10 saham yang mencatatkan kerugian atau koreksi tajam terbesar sepanjang pekan ini. Daftar 10 pecundang teratas minggu ini:

1. PT Aman Agrindo Tbk (Gula)

Harga GULA turun 34,93 persen menjadi Rp 488 per saham dari pekan lalu Rp 750 per saham.

2. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)

Saham BCAP turun 25,81 persen menjadi Rp92 per saham dibandingkan Rp124 per saham pada pekan lalu.

3. PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM)

Saham RAAM turun 19,02 persen menjadi Rp498 per saham dari Rp615 per saham pada pekan lalu.

4. PT Esta Multi Usaha TBK (ESTA)

Saham ESTA turun 17,65 persen ke Rp98 per saham dibandingkan Rp119 persen pada pekan lalu.

5. PT MNC Land Tbk (KPIG)

Saham KPIG turun 15,14 persen menjadi Rp 185 per saham dibandingkan Rp 218 per saham pada pekan lalu.

6. PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (Bagus)

Saham NICE turun 14,41 persen menjadi Rp 392 per saham dibandingkan Rp 458 per saham pada pekan lalu.

7. PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI)

Saham IKBI turun 14,29 persen menjadi Rp450 per saham dari pekan lalu Rp525 per saham.

8. PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD)

Saham GMTD turun 13,73 persen menjadi Rp4.400 per saham dari pekan lalu Rp5.100 per saham.

9. PT Venteni Fortuna Internasional TBK (VTNY)

Harga saham VTNY turun 13,53 persen menjadi Rp 115 per saham dibandingkan Rp 133 persen pada pekan lalu.

10. PT OBM Drilchem ​​TBK (OBMD)

Saham OBMD turun 12,88 persen menjadi Rp230 per saham dari pekan lalu Rp264 per saham.

 

Herditya Wicaksana, Analis PT MNC Sekuritas, mengatakan sepanjang sepekan IHSG menguat 0,67 persen. Pergerakan IHSG masih dalam tren naik dan masih didominasi oleh harga beli,” ujarnya saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com.

Dari sisi sentimen, Herditya mengatakan pergerakan IHSG dipengaruhi oleh faktor global. Pertama, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) yang akan terjadi pada September 2024. diperkirakan 25 basis poin,” ujarnya.

Kedua, data inflasi Indonesia yang cenderung turun 2,12 persen year-on-year (YoY), dan cadangan devisa meningkat menjadi $150 miliar dari tahun lalu $145 miliar. Ketiga, Herditya mengatakan data inflasi Indonesia produksi dari China dan Amerika Serikat (AS) sudah ada meningkat, dan data ketenagakerjaan AS dapat dikatakan membaik. Keempat, telah terjadi apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Herditya memperkirakan hal itu dalam beberapa minggu mendatang Konsolidasi IHSG akan terbatas. IHSG berada pada level support 7.541 dan level resistance 7.757.

Adapun sikap IHSG menunggu data inflasi dari China dan Amerika Serikat. Hal ini akan memperlambat investor. Kedua, pergerakan nilai tukar rupiah dan harga komoditas global.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *