Fri. Sep 20th, 2024

Fitur Keselamatan Minim, Toyota Raize Dapat Bintang 1 di Latin NCAP

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Toyota Raize yang diproduksi di Indonesia mendapat hasil mengecewakan dalam uji keselamatan Latin NCAP. Model kembaran Daihatsu Rocky ini hanya mendapat satu bintang dalam pengujian kali ini.

Diambil dari Paultan, Toyota Raize yang diproduksi di Indonesia dan dijual di pasar Meksiko, Chile, dan Uruguay memperoleh skor 41 persen dalam keselamatan orang dewasa, 71 persen dalam perlindungan anak-anak, 59 persen dalam keselamatan pejalan kaki, dan 58 persen dalam keselamatan orang. sistem.

Hasil tersebut tidak mengherankan mengingat Toyota Raize hanya dibekali dua airbag sebagai standar dan tidak ada bantuan bagi pengemudi kecuali stabilitas tradisional.

Perlu dicatat, meski memiliki dua airbag depan, Raize hanya memberikan perlindungan terbatas pada uji tabrak frontal, terutama pada bagian dada dan paha pengemudi.

Perlindungan leher juga terbatas, begitu pula pengujian dada pengemudi di samping dengan penghalang yang dinonaktifkan, dan pengujian pilar samping tidak dilakukan karena kurangnya kantung udara samping dan tirai.

Meski memiliki fitur keselamatan yang minim, namun Toyota Raize tidak bisa disebut murahan, pasalnya di Chile mobil ini dibanderol mulai dari 11.990.000 peso atau setara Rp 194 jutaan.

Toyota Motor memangkas rencananya memproduksi mobil listrik hingga sepertiga tahun 2026. Demikian dilansir Asia Nikkei, dilansir Reuters, Minggu (8/9/2026).

Penurunan produksi ini disebabkan penjualan kendaraan listrik global terus menurun.

Toyota mengatakan bahwa tidak ada perubahan pada tujuannya untuk memproduksi 1,5 juta mobil listrik setiap tahun pada tahun 2026 dan 3,5 juta pada tahun 2030. Namun, tim Jepang mengatakan bahwa angka-angka tersebut bukanlah tujuan, melainkan beberapa ide bagus yang dapat ditemukan oleh pemegang saham.

Memproduksi satu juta mobil listrik per tahun merupakan proyek ambisius bagi Toyota, yang telah berupaya keras pada mobil hybrid dan hanya menjual 100.000 mobil listrik pada tahun lalu.

Sementara itu, mobil listrik saat ini menyumbang sekitar 1 persen dari penjualan globalnya.

Awal pekan ini, produsen mobil Swedia, Volvo Cars, membatalkan tujuannya untuk beralih ke mobil listrik pada tahun 2030, dengan mengatakan bahwa kemungkinan besar mereka masih akan menawarkan beberapa model hibrida dalam jajarannya pada saat itu.

Di Amerika Serikat, General Motors (GM) dan produsen mobil lainnya telah menunda atau membatalkan model listrik baru untuk menghindari pengeluaran terlalu banyak untuk mobil yang tidak akan dibeli konsumen secepat yang diharapkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *