Fri. Sep 20th, 2024

Kementan: Indonesia Defisit 1 Juta Ton Beras

 

matthewgenovesesongstudies.com, Kementerian Pertanian (Kementon) DKI Jakarta melaporkan produksi beras saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Kepala Badan Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) mengatakan kebutuhan beras dalam negeri per bulan tidak kurang dari 2,6 juta ton atau setara dengan 1 juta hektare luas panen dengan produksi 5,2 ton per hektar. , Dedi Nursamsi dalam jumpa pers jelang Pelatihan Petani dan Penyuluh (PSPP) Jilid 10 Tahun 2024, Kamis (30/05/2024).

Sedangkan konsumsi beras nasional setiap bulannya tidak kurang dari 2,6 juta ton atau setara dengan luas panen 1 juta hektare dengan produksi 5,2 ton per hektare. Indonesia hanya mampu memproduksi 30,2 juta ton beras pada periode tersebut

Artinya kita masih kekurangan 1 juta ton beras. Stok beras pemerintah (CBP) bukan bicara 2,5 juta ton, artinya setiap tahun sekitar 3,5 juta ton beras. Itu setara dengan 7 juta ton.

Berdasarkan data, petani hanya bisa menanam 800.000 hektar pada Maret 2024, atau 300.000 hektar lahan akan kurang tanam sehingga menyebabkan kekurangan beras.

Oleh karena itu, kita harus memperluas perkebunan dan meningkatkan indeks perkebunan (IP) di lahan rawa dan tadah hujan agar produksi padi bisa melimpah kembali, kata Dedi.

Kementerian Pertanian juga saat ini fokus meningkatkan produksi dua komoditas pokok yakni padi dan jagung nasional dengan melakukan optimalisasi lahan basah, pemompaan lahan pertanian, dan overlay padi gogo.

Dedi mengatakan optimalisasi rawa dilakukan di 11 provinsi untuk meningkatkan IP dari 100 menjadi 200 di wilayah yang telah dilakukan survei dan survei desain (SID).

“Lahan basah kita biasanya hanya ditanami setahun sekali. Kalau IP kita naikkan dari satu tahun menjadi dua tahun, berarti kita harus mengoptimalkan tanah. Salurannya harus kita perbaiki,” ujarnya.

 

 

Tak hanya itu, dukungan skema bantuan pompa khususnya di sawah tadah hujan dengan IP yang dekat dengan sumber air. Program tersebut akan berlangsung di lahan seluas 500 hektar di Pulau Jawa dan 500 hektar di luar Pulau Jawa.

“Kita punya lahan tadah hujan 3-4 juta hektare, ditanam setahun sekali karena apa? Irigasi hanya bergantung pada curah hujan. Kalau IP kita gandakan, produksi kita juga akan meningkat,” ujarnya.

Strategi lain untuk meningkatkan produksi padi adalah dengan mendorong tumpang sari padi pada perkebunan kelapa sawit dan kelapa peserta program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat (PSR).

“Kami memiliki lahan kelapa sawit dan kakao sekitar 500.000 hektar,” kata Dedi.

Namun, menurutnya, semua program tersebut perlu diperkuat sumber daya manusianya. Oleh karena itu, BPPSDMP akan menyelenggarakan PSPP ke-10 tahun 2024 bagi Petani, Penyuluh Pertanian, dan Petugas Pembangunan Desa (BABINA) dengan mengusung tema “Gerakan Harapan Darurat Pangan Nasional”.

 

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran peserta dalam mengoptimalkan pengairan dan pemompaan sawah tadah hujan, serta meningkatkan produksi padi dengan memanfaatkan tanaman padi.

PSPP akan dilaksanakan selama tiga hari, 5-7 Juni 2024 di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketinan dan secara daring melalui UPT Diklat Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan secara daring. Kantor Coramil di seluruh Indonesia

Sasarannya sebanyak 1.800.000 orang, meliputi penyuluh pertanian PNS sebanyak 24.607 orang, penyuluh pertanian PPPK sebanyak 12.480 orang, penyuluh THL pusat pertanian sebanyak 1.385 orang, penyuluh pertanian daerah THL sebanyak 8.775 orang, Babina sebanyak 72.875 orang, dan petani sebanyak 1.679.878 orang.

Menteri Pertanian Andi Amran Suleiman mengatakan prioritas pemerintah saat ini adalah meningkatkan produksi beras dan jagung untuk mencegah krisis pangan di Indonesia.

“Kalau krisis energi mungkin kita bisa maju, tapi kalau krisis pangan, semua aktivitas terhenti dan tidak ada negara yang tanpa pangan. Jadi ini yang menjadi prioritas pemerintah saat ini,” ujarnya. Amran (Ahmad Sudarno)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *