Fri. Sep 20th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Presiden Iran Jakarta Ibrahim Raisi bersama Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan beberapa pejabat lainnya ditemukan tewas di lokasi jatuhnya helikopter pada Senin. Seorang pria ditemukan tewas dalam kecelakaan helikopter pada hari Senin setelah pencarian selama satu jam di wilayah pegunungan berkabut di barat laut negara itu. Raisi meninggal pada usia 63 tahun.

Dikutip dari APNews, Senin (20/5/2024) Kecelakaan itu terjadi saat Timur Tengah masih belum pulih dari perang antara Israel dan Hamas, di mana Raisi, yang dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, melancarkan serangan drone dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. bulan lalu.

Di bawah kepemimpinan Raisi, Iran memperkaya uranium hingga mendekati tingkat senjata, yang semakin meningkatkan ketegangan dengan Barat karena Teheran juga memasok Rusia dengan drone pembawa bom untuk perangnya di Ukraina dan kelompok milisi bersenjata di seluruh wilayah.

Sementara itu, Iran menghadapi protes besar-besaran selama bertahun-tahun terhadap teokrasi Syiah atas stagnasi ekonomi dan hak-hak perempuan, menjadikan momen ini semakin sensitif bagi Teheran dan masa depan negaranya.

Televisi pemerintah tidak mengungkapkan penyebab langsung jatuhnya pesawat di provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdullahian (60) juga termasuk di antara korban tewas.

Selain itu, gubernur provinsi Azerbaijan Timur Iran dan pejabat serta pengawal lainnya, kantor berita negara IRNA melaporkan.

Raisi, seorang garis keras yang pernah memimpin peradilan setempat, dianggap sebagai anak didik Khamenei, dan beberapa analis memperkirakan ia bisa menggantikan pemimpin berusia 85 tahun itu setelah kematian atau pengunduran diri Khamenei.

Raisi memenangkan pemilihan presiden Iran tahun 2021, sebuah pemungutan suara dengan jumlah pemilih terendah dalam sejarah Republik Islam. Raisi sebagian dikenai sanksi oleh AS atas keterlibatannya dalam eksekusi massal ribuan tahanan politik pada akhir Perang berdarah Iran-Irak pada tahun 1988.

Iran, di bawah kepemimpinan Ibrahim Raisi, kini memperkaya uranium hingga mendekati tingkat senjata dan menolak inspeksi internasional. Iran mempersenjatai Rusia dalam perangnya melawan Ukraina dan juga melancarkan serangan pesawat tak berawak dan rudal besar-besaran terhadap Israel selama perang melawan Hamas di Jalur Gaza.

 

 

Mereka juga mempersenjatai kelompok proksi di Timur Tengah, seperti pemberontak Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.

Sementara itu, protes massal telah berlangsung di negara itu selama bertahun-tahun. Yang terbaru adalah kematian Mahsa Amini pada tahun 2022, seorang wanita yang ditangkap karena tidak mengenakan jilbab seperti yang diwajibkan oleh pihak berwenang. Tindakan keras keamanan selama sebulan terhadap protes telah menyebabkan lebih dari 500 orang tewas dan lebih dari 22.000 orang ditangkap.

Pada bulan Maret, komite investigasi PBB menyatakan Iran bertanggung jawab atas “kekerasan fisik” yang menyebabkan kematian Amini.

 

 

 

 

Senin dini hari, para pejabat Turki merilis apa yang mereka gambarkan sebagai rekaman drone yang menunjukkan kebakaran di gurun yang mereka “duga adalah puing-puing helikopter.”

Koordinat yang diberikan dalam rekaman menunjukkan api berkobar di gunung tinggi sekitar 20 kilometer (12 mil) selatan perbatasan Azerbaijan-Iran.

Rekaman yang dirilis oleh IRNA Senin pagi menunjukkan apa yang digambarkan badan tersebut sebagai lokasi jatuhnya pesawat di lembah curam di antara pegunungan hijau. Seorang tentara yang berbicara dalam bahasa lokal Azerbaijan berkata: “Itu dia, kami menemukannya.”

Khomeini menyerukan orang-orang untuk berdoa pada Minggu malam.

“Kami berharap Tuhan Yang Maha Esa mengembalikan presiden tercinta dan rekan-rekannya dalam keadaan sehat ke tangan bangsa,” kata Khamenei sambil menerima ucapan “Amin” dari jemaah yang disapanya.

Namun, Pemimpin Tertinggi Iran juga menekankan bahwa pemerintah Iran akan terus berfungsi apapun yang terjadi. Menurut konstitusi Iran, jika presiden meninggal dengan persetujuan Khamenei, wakil presiden pertama Iran akan mengambil alih dan pemilihan presiden baru akan diadakan dalam waktu 50 hari.

Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhbar mulai menerima telepon dari pejabat asing dan pemerintah saat Raisi tidak ada, media pemerintah melaporkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *