Fri. Sep 20th, 2024

Colek Bos Kadin, Menko Airlangga Ingin Pengembangan Bioavtur Digarap UMKM

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Irlanga Hartartu mendorong usaha kecil dan menengah untuk berpartisipasi dalam pengembangan bioindustri di Indonesia. Ia melihat ada potensi yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM.

Menteri Koordinator Irlanga Hartartu menyinggung perkembangan Indonesia-Jepang Business Network (IJB-Net) terkait bioauthority. Ia pun meminta Arshad Rasjad, Ketua Kadin Indonesia, memanfaatkan peluang ini.

Irlanga mengatakan di Pesta Rakyat UMKM Indonesia, JCC Senayan, Jakarta, Senin (22/22): “Salah satu pengurus Kadin yang bisa diberi semangat, kemarin di Jepang IJB-Net dan UKM melakukan bioavtur, wah bisa terulang. .” 7/2024).

Ia menilai UMKM saja tidak bisa mengatasi perkembangan bioteknologi sehingga perlu dibentuk semacam asosiasi UMKM. Sebagai alternatif, bahan bakunya dapat dibuat dari minyak inti sawit atau minyak jelantah.

Terkait pasokan bahan baku, Menko Irlangga juga sempat berbincang dengan Chairman Sinar Mas Group Frankie Wijaya yang juga menjabat Deputy General Manager Koordinasi Perekonomian Kadin Indonesia.

Beliau mengatakan, “Karena bio author saja tidak cukup untuk satu UMKM, namun banyak UMKM yang membutuhkannya karena Pak Frankie bisa menyediakan bahan baku antara lain minyak atau limbah inti sawit, minyak jelantah, minyak goreng dan kompor bekas.

Menurutnya, perlu adanya klasterisasi terhadap UMKM yang bergerak di bidang biosains. Pasalnya, UKM nantinya akan berhadapan dengan pemain industri dengan skala produksi lebih besar.

“Nah, kalau sifatnya klaster harusnya ada pengepul, dan industrinya harus tumbuh dalam skala kecil, karena lawannya adalah perusahaan besar yang produksinya 250 ribu ton per tahun. Oleh karena itu, perusahaan kecil dan menengah juga termasuk di dalamnya. “Mereka membuat kemajuan. Pelan-pelan,” jelasnya.

 

Selain itu, Menko Airlangga mengatakan, pemerintah menargetkan 2-5% pengguna bio-auto tour bagi industri penerbangan. Ini adalah sektor di mana perusahaan kecil dan menengah dapat berperan.

Ia berharap UMKM tertarik mengembangkan bioteknologi tersebut. Di sisi lain, industri besar menyasar sektor biodiesel atau biodiesel.

“Tapi bioautour penting karena Indonesia mendorong bioautour karena dua alasan: Saat ini kita punya roadmap 2-5 persen,” ujarnya.

“Tapi volume bioauthurnya tidak banyak, jadi biarlah orang-orang besar yang bermain di biodiesel, sekarang bioauthur yang mewariskannya ke UMKM, Pak Arshad. Ini yang perlu kita ke depan,” lanjut Menko Irlangi.

Sebelumnya, Sekolah Vokasi Undip (SV Undip) dikunjungi oleh Lembaga Pusat Pengembangan Usaha Kecil Menengah (LPUMKM) Jawa dan PT Kaltim Bumi Energi Etam. Ini bukan kunjungan biasa, melainkan eksplorasi penciptaan pabrik biodiesel.

Pada kunjungan kali ini, disampaikan rencana program kerja LPUMKM Jateng bidang pemasaran minyak nabati dan pemanfaatan limbah minyak nabati untuk produksi biodiesel di kalangan UKM Jateng melalui sistem digital.

Pada pertemuan ini, Direktur Program Riset Teknologi Teknik Kimia Industri (TRKI) Mohammad Andy Giulianto, ST, MT dan kelompok riset Anggun Bioavtur, Puspita Siswanto, ST, Ph.D., Dr. Ria Desiriani, ST, MT bersama mahasiswa program TRKI MBKM yaitu Abraham Mario Natri, Ade Kurnianto dan Fatemeh Hapsari.

Presiden LPUMKM Jawa Tengah Hafid Sirutdin dan Direktur PT Kaltim Bumi Energi Etam Heru Hussodo menyampaikan pandangannya terhadap kemungkinan didirikannya pabrik produksi bioauthur dan biodiesel oleh tim Sekolah Vokasi Undip.

Hafid Sirotuddin mengatakan, “Menurut saya, kerjasama ini sangat diperlukan dalam pengelolaan minyak nabati dan produksi biodiesel dari minyak nabati bekas.

 

Andy mengatakan, Pabrik biodiesel mini Sekolah Vokasi Undip berkapasitas 1000 liter per hari, menggunakan bahan baku lemak hewani dan berbagai minyak nabati.

Andy mengatakan: “Dalam pengujian dengan PT. BGR dan lanjutkan. RBS untuk biodiesel pada jarak 15.000 km menemukan bahwa tenaga diesel lebih tinggi, kebisingan mesin lebih senyap, dan bahan bakar yang terbakar lebih bersih.

Sementara itu, Heru Hussodo dari PT Kaltim Bumi Energi Etam mengaku ingin segera menjalin kerja sama dengan Undip untuk membangun pabrik biodiesel.

“Energi yang kita ciptakan akan terus ada karena energi yang kita hasilkan adalah green energy, sehingga kita harus bekerja sama dengan Undip yang sudah berpengalaman dalam penelitian dan produksi biodiesel dan bioautura,” ujarnya.

Andy meyakini biodiesel dan bioauthur dapat dijadikan alternatif energi yang sudah ada, sehingga diperlukan industri yang matang untuk mendukung energi hijau yang ada. Andy juga menyampaikan bahwa tim profesional Undip memiliki keterampilan dan pengalaman untuk membangun pabrik biodiesel skala kecil.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *