Sun. Sep 22nd, 2024

Emiten Emas Asal Bandung Ini Mau Buka 15 Toko Lagi, Duit dari Mana?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Produsen emas yang berbasis di Bandung, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berencana memperluas toko ritelnya pada tahun ini. Hartadinata Abadi telah merencanakan perluasan 100 toko pada akhir tahun 2024, dari 85 toko pada tahun 2023. Artinya, HRTA perlu menambah sekitar 15 toko baru di akhir tahun.

Target pembukaan toko emas, toko emas dan batangan pada akhir tahun dapat ditingkatkan dari 85 toko pada tahun 2023 menjadi 100 toko pada tahun 2024, kata Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto dalam paparan publik. . Kehidupan, Kutipan Sabtu (31 Agustus 2024).

Sebelumnya, dalam kesempatan lain, Sandra mengungkapkan biaya pembukaan satu toko sekitar Rp 3 miliar. Artinya, perseroan perlu mengeluarkan dana Rp45 miliar dengan menambah 15 gerai baru untuk mencapai target 100 gerai pada akhir tahun.

Belanja modal (capex) yang disiapkan perseroan pada tahun ini sekitar Rp 70-80 miliar. Dana sebesar itu akan digunakan untuk pembelian mesin, kedua setelah pembangunan kantor pusat di Hartadinata.

“Dan seiring dengan bertambahnya tenaga penjualan di Hartadinata, kami akan memiliki lebih banyak aset operasional, terutama kapal, untuk mendukung bisnis kami,” tambah Sandra.

Pada awalnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang investasi aset emas.  Pasalnya, emas merupakan sarana investasi yang nilainya terus meningkat.

Tbk Sandra Sunanto, Presiden Direktur Hartadinata Abadi, menjelaskan investasi yang ditanamkan minimal 10% dalam bentuk emas. Kepemilikan emas bukan hanya sekedar investasi jangka panjang, tapi juga sebagai lindung nilai jika terjadi sesuatu di dunia, seperti perang atau penyakit.

“Di masa ketidakpastian global, emas telah menjadi instrumen yang paling aman dan stabil.” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (29 Juni 2024).

Menurut Sandra, kebudayaan Indonesia erat kaitannya dengan emas. Hanya ada tiga negara di dunia yang memiliki hubungan erat dengan emas dan budayanya: Tiongkok, India, dan india.

Perusahaan mengatakan, sebelum pandemi, nasabah ingin membeli produk emas sebagai investasi. Pasca epidemi, masyarakat, termasuk generasi muda, ingin menyelamatkan emas.

 

Lanjutan Sandra: Hartadinata terus mengedukasi konsumennya melalui media sosial perusahaan. Hatadinata juga melakukan berbagai kampanye investasi emas yang aman melalui pelatihan kampus bagi generasi muda serta pidato untuk mengajak orang-orang bijak.

“Perjalanan kami dalam mengedukasi masyarakat, khususnya generasi Z, tidaklah mudah. “Kita punya mimpi besar ke depan, kita harus meningkatkan konsumsi emas masyarakat Indonesia, seperti India dan China,” kata Sandra.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *