Fri. Sep 20th, 2024

Harga Kripto 16 September 2024: Bitcoin Kembali Turun di Bawah USD 60.000

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Harga Bitcoin dan mata uang kripto terkemuka lainnya mengalami pergerakan stabil pada Senin (16/9/2024). Telah diamati bahwa sebagian besar cryptocurrency teratas sekali lagi berada di zona merah.

Berdasarkan data Coinmarketcap, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC), masih mengalami penurunan. Bitcoin turun 1,29 persen dalam 24 jam, namun masih naik 7,88 persen untuk minggu ini.

Saat ini harga Bitcoin adalah USD 59.209 per koin atau sekitar Rp 912,5 juta (dengan asumsi nilai tukar Rp 15.411 per dolar AS).

Ethereum (ETH) juga lemah. ETH terkoreksi sebesar 3.67 persen pada hari terakhir, namun masih naik 1.03 persen untuk minggu ini. Dengan demikian, ETH kini berada di level Rp 35,8 juta per koin.

Cryptocurrency terakhir, Binance coin (BNB) kembali kuat. Dalam 24 jam terakhir, BNB meningkat sebesar 0,83 persen dan mingguan sebesar 10,61 persen. Hal ini membuat BNB bernilai Rp 8,59 juta per koin.

Kemudian Cardano (ADA) kembali ke zona merah. ADA turun 4.38% dalam 24 jam terakhir tetapi meningkat 0.11% selama seminggu. Dengan demikian, ADA berada di level Rp 5.219 per koin. Mata uang lainnya

Sementara itu, Solana (SOL) juga mengalami penurunan berat badan. SOL turun 3,57 persen dalam sehari namun masih menguat 1,57 persen dalam sepekan. Saat ini harga SOL adalah Rp 2,03 juta per koin.

XRP terpantau masih berada di zona merah. XRP turun 4,35% dalam 24 jam, tetapi masih turun 8,03% untuk minggu ini. Dengan demikian, XRP saat ini dibandrol dengan harga Rp 8.816 per koin.

Koin meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Di hari terakhir, DOGE terkoreksi 2,11 persen, namun masih menguat 7,38 persen dalam sepekan. Hal ini membuat DOGE diperdagangkan pada harga Rp 1.589 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan coin (USDC) menguat hari ini, masing-masing naik 0,01 persen. Kedua harga tersebut masih di $1,00.

Sementara itu, saat ini kapitalisasi pasar kripto global sebesar USD 2,05 triliun atau Rp 31,570 triliun, melemah sekitar 2,34% dalam sehari terakhir.

 

Penafian: Segala keputusan investasi ada di tangan pembaca. Baca dan analisis sebelum Anda membeli dan menjual Kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin akan mencapai titik tertinggi baru pada akhir tahun 2024. Terlepas dari siapa yang memenangkan pemilu AS berikutnya. 

Kepala penelitian aset digital global di Standard Chartered, Geoff Kendrick menguraikan dua skenario. Pertama, jika Donald Trump kembali menjadi Presiden Amerika Serikat, harga Bitcoin diperkirakan akan mencapai 125.000 dolar.

Sebaliknya jika Kamala Harris terpilih, harga Bitcoin hanya bisa mencapai $75.000. dengan kemungkinan kemunduran sementara pada awal pemerintahannya.

Meski hasil pemilu AS kerap dianggap sebagai faktor utama yang mempengaruhi pasar kripto, Kendrick menegaskan dampaknya tidak akan sebesar perkiraan sebelumnya. 

Menurutnya, meski ada perbedaan kebijakan antara Donald Trump dan Harris, pertumbuhan Bitcoin akan tetap kuat.

“Pemerintahan Harris akan lebih positif terhadap aset digital dibandingkan pemerintahan Biden saat ini,” kata Kendrick seperti dikutip dari situs resmi Tokocrypto. 

Namun, dia mengingatkan bahwa di bawah kepemimpinan Harris, pasar mungkin akan mengalami koreksi harga awal. Namun, dia yakin pasar akan pulih seiring dengan perbaikan peraturan dan faktor positif lainnya yang mulai mendorong harga kembali.

 

Selain memproyeksikan harga Bitcoin pada akhir tahun 2024, Standard Chartered tetap optimis harga Bitcoin akan mencapai $200,000 pada tahun 2025. Bitcoin, yang sebelumnya mencapai $73,000 pada Maret 2024, kini berada di antara $55,000-$70,000. .

Salah satu kekhawatiran terbesar mengenai kepresidenan Kamala Harris adalah kemungkinan berlanjutnya hambatan peraturan dari kebijakan Biden. 

Namun, Kendrick optimis bahwa pemerintahan Harris tidak akan terlalu memusuhi aset digital dibandingkan jika Biden tetap menjabat.

Di sisi lain, Kendrick melihat faktor eksternal seperti kurva imbal hasil Treasury AS sebagai salah satu faktor positif yang dapat membantu pertumbuhan Bitcoin di masa depan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *