Sat. Sep 21st, 2024

GoTo Kantongi Pendapatan Rp 266,7 Miliar dari TikTok

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) meraup pendapatan Rp 266,7 miliar dari layanan pembayaran e-commerce Tiktok-Tokopedia pada paruh pertama tahun 2024.

Sebelumnya, TikTok menyelesaikan investasi $1,5 miliar di grup GOTO Tokopedia awal tahun ini. Secara total, GOTO telah merilis realisasi pendapatan sebesar Rp 7,74 triliun pada semester I 2024.

Pendapatan tersebut meningkat 12% dibandingkan pendapatan kuartal I 2023 yang tercatat Rp 6,88 triliun. Rinciannya, kompensasi jasa iuran sebesar Rp2,93 triliun, lalu jasa pengantaran sebesar Rp2,66 triliun, jasa peminjaman sebesar Rp666,82 triliun, dan biaya iklan sebesar Rp339,17 miliar. Serta kompensasi kegiatan e-commerce sebesar Rp266,7 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp874,54 miliar.

Sebelumnya, GoTo menjual layanan pengiriman dan pemenuhannya melalui GoTo Logistics, untuk mendukung Tokopedia. Laporan keuangan terakhir mengenai pendapatan GoTo Logistics Limited tanggal 31/12/2024.

Hal ini tidak berpengaruh pada GoSend, layanan pengiriman antar konsumen yang saat ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari unit bisnis Layanan Sesuai Permintaan Grup GoTo.

Perseroan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meminta persetujuan penarikan saham terkait program penjualan kembali saham yang dilaksanakan pada tahun 2021 dan 2022, pada rapat umum pemegang saham (RUPSLB) yang dijadwalkan pada Agustus 2024.

Berdasarkan persetujuan pemegang saham, perseroan akan melakukan pengurangan modal melalui penarikan 10.264.665.616 lembar saham A yang seluruhnya akan dibeli kembali perseroan pada tahun 2021 dan 2022 melalui pembelian saham sebelum pencatatan di pasar modal, dan program sepatu hijau yang dilaksanakan pada tahun 2021. koneksi dengan IPO perusahaan. Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham dengan mengurangi jumlah saham beredar.

 

 

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kinerja keuangan semester pertama tahun ini yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2024. Secara keseluruhan, GOTO berada pada jalur yang tepat untuk meraih keuntungan.

Pada semester I tahun ini, laba bersih GOTO sebesar Rp 7,74 triliun. Pendapatan tersebut meningkat 12% dibandingkan semester I 2023 yang tercatat Rp 6,88 triliun.

Kerugian laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan pada semester pertama tahun 2024 juga membaik dengan peningkatan sebesar 93% menjadi Rp 209 miliar dibandingkan dengan semester pertama tahun 2023 sebesar Rp 2,8 triliun. Perseroan berhasil menekan kerugian pada periode tersebut menjadi Rp 2,85 triliun dibandingkan kerugian pada semester I 2023 sebesar Rp 7,21 triliun.

“Pertumbuhan pada kuartal kedua menegaskan strategi yang tepat untuk fokus pada pasar konsumen. “Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh pengguna kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun yang khawatir dengan biaya,” kata CEO GoTo Group Patrick Walujo, Selasa (30/07/2024).

Inisiatif ini akan terus menjadi landasan bagi pertumbuhan perusahaan. Sejalan dengan upaya perusahaan untuk mengembangkan bisnis intinya dan tetap berkomitmen untuk mencapai EBITDA grup yang disesuaikan untuk tahun buku penuh 2024.

“Di penghujung tahun pertama saya sebagai CEO, perusahaan telah menuliskan landasan terbaiknya hingga saat ini dan saya bangga telah berperan dalam perkembangan ini. Saya telah bergabung dengan tim yang kuat dan dukungan dari para profesional baru semakin meningkat,” Patrick menambahkan.

 

 

 

Chief Financial Officer GoTo Group Jacky Lo mengatakan perseroan mengalami tren pertumbuhan positif. Pendapatan kotor GTV grup pada kuartal kedua sebesar Rp63,2 triliun, tumbuh 54% year-on-year. Grup GTV mencapai Rp 121,5 triliun, meningkat 26% YoY.

Sejak awal tahun, jumlah pelanggan Gojek Plus meningkat dua kali lipat, sementara penerimaan aplikasi GoPay dan produk pinjaman perusahaan juga terus meningkat. Hal ini, ditambah dengan langkah strategis untuk menyasar pasar massal, telah menghasilkan peningkatan sebesar 20% pada jumlah pengguna aktif bulanan (pengguna interaktif per bulan) grup GoTo dan periode yang sama tahun lalu pada kuartal kedua tahun 2024.

Jacky Lo menjelaskan, perkembangan tersebut dicapai menyusul penurunan biaya operasional dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan yang dilaporkan selama delapan kuartal berturut-turut.

Ia menambahkan, “Mengingat situasi ini, kami yakin perusahaan berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh dan tetap berkomitmen mencapai tujuan profitabilitas,” ujarnya.

Saat ini, GTV teknologi finansial riil pada Semester I 2024 mengalami peningkatan sebesar 52% menjadi Rp 104,57 triliun dibandingkan GTV pada Semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 68,69 triliun.

Core GTV adalah GTV yang memisahkan GTV dari gateway pembayaran pelanggan. GTV untuk bisnis layanan on-demand meningkat 7% pada Q1 2024 menjadi Rp 29,34 triliun dibandingkan Rp 27,5 triliun pada Q1 2023.

GTV dan jumlah pesanan yang diselesaikan di Indonesia mencapai level tertinggi sejak perusahaan mengambil langkah untuk mencapai profitabilitas, sejalan dengan pengurangan biaya. Meningkatnya penggunaan layanan pasar sosial dan layanan pembayaran diharapkan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan.

 

 

 

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berniat melakukan penambahan modal tanpa Hak Milik (PMTHMETD) atau private penempatan.

Dalam proyek ini, perseroan akan menerbitkan rata-rata 120.140.966.283 saham A dengan nilai nominal Rp1 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan adalah sebesar 10% dari seluruh jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh oleh perseroan.

Berdasarkan keputusan tersebut, perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam rapat umum (RUPSLB) yang rencananya digelar pada 30 Agustus 2024. Berdasarkan informasi bursa pada Kamis (25/7/) 2024, sebanyak 55 persen saham Dana hasil PMTHMETD atau private penempatan akan digunakan untuk menunjang kebutuhan modal kerja perseroan.

Sisanya akan digunakan untuk menunjang kebutuhan permodalan anak usaha, antara lain PT Dompet Anak Bangsa dan/atau PT Multifinance Anak Bangsa dengan masing-masing saham baru sebesar 20 persen dan 25 persen yang akan diterbitkan melalui PMTHMETD.

Jika PMTHMETD diterapkan, pemegang saham GoTo Gojek Tokopedia rata-rata mengalami dilusi sebesar 9,09 persen. Dewan meyakini penerbitan saham baru melalui sistem PMTHMETD akan menambah jumlah saham yang diterbitkan perseroan sehingga diharapkan semakin diterima pasar saham perseroan.

Pelaksanaan PMTHMETD juga akan memberikan tambahan dana kepada perseroan untuk mendukung pengembangan kegiatan usaha perseroan dan anak perusahaan serta memperkuat struktur permodalan perseroan. Manfaat tersebut secara tidak langsung akan memberikan nilai bagi pemegang saham perusahaan.

 

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *