Fri. Sep 20th, 2024

Bos Mayora Beli 232.500 Saham MYOR, Segini Nilainya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pimpinan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) Andre Sukendra Atmaja telah menambah kepemilikan MYOR pada akhir Agustus 2024.

Presiden Mayora Inda Andre Sukendra akan membeli saham MYOR pada level 26 dan 29 Agustus 2024, demikian informasi yang ditulis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (3/9/2024). Total pembelian saham MYOR sebanyak 232.500 dengan harga Rp 2.630- Rp 2.650. Dengan demikian, harga pembelian saham MYOR adalah Rp 613,12 juta Berdasarkan dokumen keterbukaan BEI, tujuan investasinya adalah dengan kepemilikan bersama

Setelah transaksi, Andre memiliki 4.113.600 saham atau 0,02 persen dibandingkan sebelumnya 3.881.100 saham MYOR.

Pada akhir perdagangan Senin 2 September 2024, harga saham MYOR melemah 0,75 persen menjadi Rp 2.640. Harga saham MYOR dibuka tidak berubah pada Rp 2.660 per saham Harga saham MYOR berada pada level tertinggi Rp 2.670 dan terendah Rp 2.610 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.551 kali dengan volume perdagangan 126.697 lembar saham. Nilai bisnis Rp 33,4 miliar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,31 persen menjadi 7.694,53 karena terkoreksinya saham MYOR. Pada awal pekan ini, IHSG sempat mencatatkan tertinggi 7.726,18 dan terendah 7.669,92. Sebanyak 351 saham menguat memimpin IHSG 243 saham lemah dan 200 saham lancar Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.233.115 kali dengan volume perdagangan 17,7 miliar lembar saham. Nilai bisnis harian Rp 12,1 triliun

Sebelumnya, PT Myora Indah Tbk (MYOR) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp 1,22 triliun. Dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 12 Juni 2024.

Berdasarkan siaran pers Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal Sabtu (15/6/2024), PT Mayora Indah Tbk telah membagikan dividen setara Rp55 per saham. Pembagian dividen tersebut akan mencakup data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain pendapatan induk perusahaan sebesar Rp3,19 triliun, laba ditahan sebesar Rp14,55 triliun, dan total pendapatan sebesar Rp15,28 triliun.

Berikut adalah periode dividen:

Tanggal efektif adalah 11 Juli 2024

Tanggal ex-dividen pada pasar reguler dan sesi perdagangan adalah 24 Juni 2024

Tanggal ex-dividen pada perdagangan normal dan sesi perdagangan adalah 25 Juni 2024

Hari terakhir pengiriman di pasar tunai adalah 26 Juni 2024

Tanggal ex-dividen pasar tunai adalah 27 Juni 2024

Tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak menerima dividen (DPS) adalah tanggal 26 Juni 2024 pukul 16.00.

Batas waktu pembayaran 11 Juli 2024

Pada penutupan perdagangan Jumat 14 Juni 2024, harga saham MYOR naik 0,42 persen menjadi Rp 2.380. Harga saham MYOR dibuka tidak berubah di Rp 2.370 Harga saham MYOR berada pada level tertinggi Rp 2.380 dan terendah Rp 2.320. Total frekuensi perdagangan sebanyak 897 kali dengan volume perdagangan 42.463 lembar saham. Nilai bisnis Rp 10 miliar

 

Sebelumnya, PT Myora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada tahun 2023.

Perseroan mencatat penjualan ekspor meningkat menjadi Rp13,71 triliun dari periode 2022 sebesar Rp12,89 triliun. Sementara penjualan lokal perseroan tercatat sebesar Rp17,77 triliun pada 2023 dari Rp17,80 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Tercatat turun dari Rp 26,59 miliar menjadi Rp 8,2 miliar pada tahun 2023

Dengan peningkatan penjualan tersebut, PT Mayora Indah Tbk mencatatkan pendapatan kepemilikan induk sebesar Rp 3,19 triliun pada tahun 2023. Laba tersebut meningkat menjadi 64,4 persen dibandingkan periode yang sama sebesar Rp 1,9 triliun.

Perseroan menurunkan beban pokok penjualan sebesar 3,15 persen menjadi Rp 23,07 triliun pada 2023 dari Rp 23,82 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Total pendapatan perseroan meningkat 22,93 persen menjadi Rp 8,40 triliun pada 2023. Perusahaan meraup laba Rp 6,83 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pada periode yang sama tahun lalu, PT Mayora Indah Tbk mengalami penurunan menjadi Rp 4,1 triliun pada tahun 2023. Dengan demikian, pendapatan operasional perseroan meningkat 76,3 persen menjadi Rp4,29 triliun dari periode 2022 sebesar Rp2,43 triliun.

 

Perseroan mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp84,75 miliar pada 2023, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp30,70 miliar. Selain itu, perseroan melihat pertumbuhan penjualan yang stabil dari Rp 2,07 miliar menjadi Rp 7,90 miliar pada tahun 2023.

Perseroan berhasil menurunkan biaya bunga dari Rp302,57 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp389,18 miliar pada tahun 2022. Pendapatan lain-lain menjadi Rp 151,19 miliar pada tahun 2023

Berdasarkan kinerja keuangan tersebut, Mayora Inda mencatatkan laba per saham pada tahun 2023 sebesar Rp143 dari periode 2022 sebesar Rp87. Total pendapatan bank meningkat dari Rp12,83 triliun menjadi Rp15,28 triliun pada tahun 2023.

Selain itu, perseroan memperkirakan penurunan sebesar 9,23 persen menjadi Rp8,58 triliun pada 2023 dari Rp9,44 triliun. Dengan demikian, aset meningkat 7,1 persen ? Ke depan perseroan akan mengantongi kas dan setara kas Rp4,15 triliun dari Rp3,26 triliun pada 2023.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *