Fri. Sep 20th, 2024

DPR Apresiasi Kinerja Kemensos di Bawah Risma soal Turunkan Angka Kemiskinan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Komisi VIII DPR RI mengapresiasi capaian Kementerian Sosial yang telah berperan dalam pengentasan kemiskinan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, pada rapat kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (9/03/2024). .

“Kami mewakili Komisi VIII DPR RI mengapresiasi Kementerian Sosial karena pada tahun 2024 angka kemiskinan akan lebih rendah dibandingkan sebelum terjadinya Covid-19,” ujarnya dalam keterangannya.

Politisi Golkar juga menyebut Kementerian Sosial turut berperan dalam menurunkan angka kemiskinan Indonesia, dimana sebelum Covid-19 terjadi, angka kemiskinan Indonesia sebesar 9,22 persen. Namun pada tahun 2024, angka kemiskinan bisa diturunkan menjadi 9,03 persen.

Dalam rapat kerja hari ini, Komisi VIII DPR RI juga menyetujui usulan penambahan anggaran Kementerian Sosial hingga batas maksimal indikatif tahun 2025.

Anggaran sebesar Rp9,61 miliar diajukan Kemensos untuk membiayai program yang tidak dianggarkan, yakni bantuan pangan untuk lansia, pangan bagi penyandang disabilitas, serta bantuan ATENSI untuk anak yatim piatu, yatim piatu, dan anak yatim piatu (YAPI). .

Karena itu, Risma pun mengucapkan terima kasih telah menerima usulan anggaran dari Kemensos sebesar Rp 9,61 triliun.

Terima kasih atas dukungan bapak dan ibu, kami usulkan tambahan anggaran Rp 9,61 triliun, ujarnya.

 

Sebelumnya, dalam batas indikatif tahun 2025, terdapat tiga program yang belum dianggarkan dan beberapa kegiatan yang mendapat pengurangan alokasi anggaran.

“Batas indikatif Kemensos tahun 2025 sebesar Rp77.188.005.512.000,- atau turun 3,49%, sekitar Rp2,79 triliun dibandingkan pagu tahun 2024,” jelas Risma.

Diketahui, Kementerian Sosial hingga saat ini banyak menemukan lansia dan penyandang disabilitas yang terlantar dan tidak mampu berbuat apa-apa karena kondisinya. Hadirnya program pangan bagi lansia dan penyandang disabilitas dimaksudkan sebagai penolong kelangsungan hidup mereka.

“Karena kalau tidak punya, jangan sampai orang lanjut usia dan orang cacat mati kelaparan, itu yang harus kita perjuangkan,” kata politikus PDIP ini.

Risma juga melaporkan beberapa program dan kegiatan Kementerian Sosial yang mendapat pengurangan anggaran pada batas atas indikatif tahun 2025. Pengurangan anggaran tersebut meliputi kegiatan pemeliharaan data center, honorarium dan dukungan operasional SDM PKH, program sembako dan pengadaan. bantuan bagi penyandang disabilitas. , perbaikan sarana dan prasarana UPT, pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat, serta sertifikasi sumber daya bantuan sosial dan akreditasi lembaga bantuan sosial.

“Jadi kita usulkan, tapi tidak disetujui, tidak diberikan plafon,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, MF. Nurhuda menyayangkan anggaran Kementerian Sosial diturunkan hingga pagu indikatif tahun 2025 karena berbagai program yang tidak dianggarkan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Soal anggaran SDM PKH kenapa ada pengurangan? Kami akan sangat senang jika anggaran ini diajukan kembali,” kata Nurhuda.

Pernyataan tersebut disambut baik oleh Risma yang mengungkapkan bahwa Kemensos juga memperjuangkan tenaga PKH, namun sebagian pagu anggaran yang diterima Kemensos tidak sesuai dengan usulan yang disampaikan, sehingga diharapkan usulan anggaran tambahan dapat direalisasikan melalui DPR.

Nurhuda juga menyoroti program pangan bagi lansia dan penyandang disabilitas yang sangat penting untuk terus dilanjutkan.

“Jangan dikesampingkan, karena jika ada lansia yang meninggal karena kelaparan bisa menimbulkan masalah baru,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *