Fri. Sep 20th, 2024

Praktisi Kesehatan Masyarakat Ungkap 5 Masalah Kesehatan yang Biasa Dialami Jemaah Haji

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ada lima risiko kesehatan yang sering dihadapi jamaah haji saat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Sebagai seorang praktisi kesehatan masyarakat Dr. Ngabila Salama, Haji merupakan ibadah yang 90 persen kegiatannya melibatkan aktivitas fisik.

“Ibadah haji merupakan ibadah yang 90 persen aktivitasnya bersifat fisik. Sebentar lagi, rombongan pertama akan berangkat ke Madinah pada 12 Mei. Jemaah akan berangkat ke Asrama Haji Pondok Gede untuk tahap akhir kesehatan. Tanggal 11 Mei dijamin,” ujarnya. Ngabila di Jakarta pada Rabu, lapor ANTARA.

“Selama menunaikan ibadah haji, kesehatan dan kebugaran jamaah adalah yang terpenting,” kata Ngabila. Jadi layak untuk diwaspadai dan dijaga. Berada di negara dengan kondisi cuaca dan iklim yang berbeda dapat meningkatkan risiko kesehatan.

Menurut Ngabila, beberapa risiko kesehatan yang umum dialami jemaah haji adalah kelelahan karena tidak terbiasa beraktivitas dalam waktu lama dan serangan panas. Heat stroke terjadi ketika tubuh tidak bisa lagi mengontrol suhunya karena cuaca terlalu panas dan sulit untuk mendinginkannya.

Penderita heatstroke mungkin mengalami tubuh gemetar, kurang berkeringat, kebingungan dan pusing, atau koma.

Risiko kesehatan lainnya bagi jemaah haji antara lain pneumonia atau radang paru-paru, serangan jantung, dan kehilangan ingatan atau demensia.

Oleh karena itu, Ngabila menjelaskan, pemerintah berupaya melakukan tes kesehatan sebelum jamaah berangkat untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat jasmani, layak terbang, dan tidak terkena penyakit menular seperti TBC, pneumonia, atau gagal jantung. 

 

Ia mengatakan, pada tahun ini pemerintah juga akan menyediakan petugas lansia untuk memantau kesehatan jamaah lansia lebih dekat.

Selain pelayanan yang diberikan pemerintah, Ngabila berpesan kepada umat untuk menghindari risiko tersebut dengan mengikuti segala anjuran teknis dari ketua tim dan petugas tim untuk menjaga kesehatan.

Prinsip utamanya adalah mencegah lebih baik daripada mengobati. Jangan berpisah dari rombongan dan jangan malu bertanya,” kata ketua. Departemen Pelayanan Medis RSUD Tamansari.

 

Melakukan senam peregangan setiap dua jam sekali secara rutin juga dianjurkan bagi jamaah haji.

Selain itu, minumlah air putih segelas setiap jamnya dan selalu gunakan alat pelindung diri seperti topi, payung, kacamata hitam, masker dan pakaian berwarna terang, semprotan air, sepatu, serta paspor dan gelang tanda pengenal, dimanapun Anda berada.

 

Sebelumnya, Kementerian Agama mengumumkan Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah haji tahun ini. Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan kuota 20.000. Jadi, total kuota haji Indonesia tahun ini sebanyak 241.000 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *