Sat. Sep 21st, 2024

Menkes Budi dan Menparekraf Sandiaga Ngabuburit dengan Lari Sore Bareng

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Di tengah intensnya menjalankan puasa, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh tetap menjadi hal yang penting. Hal tersebut diilustrasikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang mengisi aktivitas bersepeda atau menunggu momen berbuka puasa dengan berlari bersama di siang hari.

Bagi Sandiaga Uno, puasa bukan menjadi kendala untuk terus berlatih.

“Berlari di bulan suci Ramadhan, meski berpuasa tetap bisa berolahraga. Apalagi menjelang jam buka,” ujarnya dalam salah satu postingan pribadinya di Instagram, Minggu 24 Maret 2024.

Ia mengatakan, berolahraga saat puasa itu penting agar asupan makanan kita tetap terkendali.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengatakan, ia biasa berlari sejauh 5 km agar tubuh tetap sejuk saat berpuasa.

“Kalau mau naik sepeda, jangan rebahan di rumah. Malas… Sebaiknya lari, menyegarkan…” kata Budi antusias.

Selain itu, Budi Gunadi Sadikin dan Sandiaga Uno juga berpesan untuk menghindari makan gorengan dan gula berlebih saat berbuka.

“Jangan makan gorengan, jangan terlalu banyak makan gula. (Dianjurkan) lari setiap sore,” kata Budi.

Pada sesi Ngabubu (lari) dan Sandiaga Uno, Budi berhasil melampaui target jarak harian lima kilometer.

Biasanya 5 kilogram (kilometer), tapi di sini 5,8 kilogram, kata Budi disambut sorak-sorai Sandiaga Uno.

Tak lama kemudian, Budi dan Uno berlari sejauh 7 km.

“Saudara Menteri,” kata Sandiaga sambil memuji prestasi Budi yang berhasil berlari sejauh 7 km di siang hari.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, ada beberapa tips berolahraga saat puasa agar lebih maksimal.

Mulailah dengan latihan intensitas rendah

Memulai olahraga intensitas rendah saat berpuasa memiliki beberapa manfaat. Pertama, memungkinkan tubuh beradaptasi secara bertahap terhadap aktivitas fisik tanpa menimbulkan stres berlebihan. Kedua, sejak hari pertama puasa, tubuh sudah beradaptasi dengan perubahan kebiasaan makan sehingga otot dan persendian lebih rentan mengalami cedera.

Olahraga dengan intensitas rendah dapat membantu mengurangi risiko cedera dan membantu tubuh terbiasa dengan aktivitas fisik.

Waktu terbaik untuk berolahraga saat Ramadhan adalah setelah berbuka puasa. Tubuh yang mendapat pasokan energi akan lebih siap dalam melakukan aktivitas fisik.

Pilihan waktu lainnya adalah 30 hingga 60 menit sebelum berbuka, agar tubuh bisa segera mendapatkan energi saat berbuka.

Jenis olahraga yang aman dilakukan saat puasa antara lain bersepeda, jogging, jalan santai, yoga, dan pilates. Hindari olahraga berat seperti HIIT (high-intensity interval training) jika Anda memiliki waktu berbuka yang lama, karena dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan.

Disebutkan Budi Gunadi Sadikin dan Sandiaga Uno, mengonsumsi gorengan dan gula berlebih saat bulan puasa tidak dianjurkan karena akan berdampak pada kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI menyebutkan konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya penyakit menular di Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI menetapkan batasan harian konsumsi gula, garam, dan lemak per orang, yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula pasir, 2.000 miligram natrium atau 5 gram garam (1 sendok teh) dan 67 gram (5 sendok makan). . ) dari lemak. Rumus sederhananya adalah G4 G1 L5.

Menjaga asupan kalori saat berpuasa penting untuk kesehatan Anda. Jangan sampai kebiasaan makan yang buruk selama Ramadhan meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah. Kesalahan yang umum terjadi adalah berasumsi bahwa asupan kalori harus meningkat selama puasa. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak memperhatikan makanan yang dimakan saat berbuka puasa dan menyebabkan kadar kolesterol dan gula darah meningkat setelah Ramadhan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *