Fri. Sep 20th, 2024

Informasi Teknologi Indonesia Perluas Portofolio Klien di Bidang Kripto

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Information Technology Indonesia Tbk (JATI) mengumumkan perluasan portofolio kliennya ke industri mata uang digital. Pasar cryptocurrency berkembang luar biasa di Indonesia. Jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 22,1 juta dengan nilai operasi Rp31,8 triliun per Juni 2024.

JATI telah memasuki pasar kripto melalui kemitraan dengan INDODAX, menawarkan solusi SMS OTP (One Time Password). INDODAX adalah perusahaan berbasis teknologi di bidang blockchain dan aset kripto yang memperdagangkan Bitcoin, Ethereum, Ripple dan lebih dari 160 aset kripto lainnya dari seluruh dunia.

Erik Rivai, Presiden PT Information Technology Indonesia Tbk, mengatakan keamanan menjadi faktor kunci dalam pengoperasian tersebut. Oleh karena itu, JATI selalu berkomitmen untuk memberikan perlindungan terbaik kepada penggunanya. Dengan solusi SMS OTP dari JATI, Anda dapat meningkatkan keamanan transaksi di INDODAX dengan banyak manfaat seperti mengurangi risiko penipuan atau pembobolan akun, meningkatkan kepercayaan pengguna dan memenuhi standar keamanan.

“Kami bangga dapat bermitra dengan INDODAX untuk meningkatkan keamanan operasi cryptocurrency kami. Solusi SMS OTP Jatis Mobile merupakan bukti komitmen kami dalam memberikan layanan yang aman dan andal,” kata Erik dalam siaran pers Bursa, Selasa (2/2/2).7/2024).

Solusi SMS OTP Jatis Mobile yang mudah digunakan dan efisien memberikan perlindungan terbaik bagi pengguna INDODAX sehingga dapat bekerja lebih aman dan nyaman.

Perluasan portofolio ini juga memperkuat posisi Jatis Mobile sebagai pemimpin dalam menyediakan solusi komunikasi dan teknologi digital yang disesuaikan dengan berbagai kebutuhan bisnis.

JATI adalah perusahaan teknologi yang menawarkan solusi mulai dari solusi perpesanan hingga layanan lengkap (WhatsApp, SMS dan email), chat commerce, custom development, AI dan Chatbot dengan fokus pada pemasaran perusahaan (B2B) dan saat ini sedang mengembangkan usaha kecil, menengah.

Jatis Mobile didirikan pada tahun 2002 dengan total portofolio lebih dari 500 klien korporat dan lebih dari 12.000 pembeli usaha kecil dan menengah.

 

 

Sebelumnya, PT Teknologi Informasi Indonesia Tbk (JATI) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (IPO). Dalam kegiatan tersebut, Perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 652.500.000 saham dengan nilai nominal Rp20 per saham.

Melansir panduan perusahaan di laman e-ipo, Rabu (12/4/2023), harga penawaran dipatok sekitar Rp 100-120 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi mendapat pendanaan baru sebesar Rp65,25 miliar hingga Rp78,3 miliar.

Pada saat yang sama, perseroan menerbitkan 652.500.000 waran Seri I beserta saham baru perseroan. Waran Seri I diterbitkan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang saham saham baru Perseroan berhak atas gadai seri I, setiap gadai seri I memberikan hak kepada pemiliknya atas saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam paket untuk dibeli.

Seri yang saya yakin berlaku selama enam bulan. Waran Seri I merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa atas nama perusahaan dengan nilai nominal Rp20 per saham.

Harga pelaksanaannya adalah Rp 250, yang dimungkinkan setelah enam bulan sejak tanggal penerbitan hingga enam bulan berikutnya, yakni mulai 8 November 2023 hingga 8 Mei 2024. Total anggaran dari komitmen Seri I maksimal Rp 163,12 miliar.

 

Perseroan memperkirakan sekitar 55,52% dana IPO akan digunakan untuk belanja modal. Rinciannya, 27,58 persen digunakan untuk membangun model Chatbot kecerdasan buatan (AI).

Kemudian sekitar 27,94 persen akan digunakan untuk pengembangan perangkat lunak modul WhatsApp eCommerce Marketing Interface Panel. Pengembangan kedua modul ini akan bekerjasama dengan pihak ketiga, dan masa pengembangan modul adalah tiga tahun.

Sisa dana IPO akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada sumber daya manusia, keamanan dan perizinan digital, biaya pemasaran, biaya pemeliharaan cloud B2B, dan pasokan perpustakaan API canggih untuk mendukung operasional bisnis perusahaan.

Sementara itu, uang yang diterima perseroan dari pelaksanaan penjaminan seri pertama hanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan nantinya.

Pasca IPO, manajemen mengusulkan kebijakan untuk mengalokasikan laba bersih sebanyak-banyaknya 30% mulai tahun buku 2023, dengan memperhatikan laba perusahaan pada tahun buku bersangkutan dan tingkat kesehatan perusahaan, serta tanpa mengurangi keuntungan perusahaan. hak perusahaan. perusahaan. Untuk membuktikan sebaliknya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Sebelum IPO, modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 2.610.000.000 lembar saham senilai Rp 52,2 miliar.

Rinciannya, 2.088.000.000 saham atau 80% dimiliki oleh PT Jati Piranti Solusindo. Sisanya sebanyak 522.000.000 saham atau 20% dimiliki oleh PT Amanah Ayah Anak.

Pasca IPO, jumlah modal ditempatkan dan disetor bertambah menjadi 3.262.500.000 lembar saham. Dengan jumlah kepemilikan saham yang sama, persentase kepemilikan PT Jati Piranti Solusindo akan berubah menjadi 64 persen. Kemudian PT Amanah Ayah Anak memiliki 16 persen dan 20 persen milik negara.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *