Fri. Sep 20th, 2024

Ternyata Selera Musik Bisa Cerminkan Kepribadian, Bagaimana dengan Selera Kamu?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Tak hanya untuk hiburan, selera musik juga bisa menjadi cerminan berbagai aspek kepribadian, seperti mood, nilai kepercayaan, bahkan gaya hidup sehari-hari.

Dikutip dari Verywellmind.com, sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 36.000 partisipan di seluruh dunia menemukan kebenarannya.

Dalam penelitian ini, peneliti meminta partisipan menilai lebih dari 104 gaya musik yang berbeda. Mereka kemudian menyelesaikan kuesioner kepribadian 5 Besar, yang mengukur lima dimensi utama kepribadian: keramahan, kesadaran, ekstraversi, neurotisisme, dan keterbukaan terhadap pengalaman. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepribadian dan selera musik: Musik pop: Pendengar musik pop umumnya digambarkan sebagai orang yang ekstrover, jujur, dan konvensional. Mereka cerdas dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Namun penelitian menunjukkan bahwa mereka kurang kreatif dan lebih mudah gelisah dibandingkan penggemar genre lain. Rap/Hip Hop: Bertentangan dengan stereotip, tidak ada hubungan antara penggemar rap dan agresi atau kekerasan. Namun, mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan lebih terbuka terhadap pengalaman baru dibandingkan penggemar genre lain. Negara: Orang yang kontra mendengarkan umumnya serius, konvensional, ekstrover, dan konservatif. Meski musik mereka sering berkisah tentang patah hati, emosi mereka cenderung stabil. Mereka kurang terbuka terhadap pengalaman baru dibandingkan penggemar genre lain. Rock/Heavy Metal: Bertentangan dengan citra mereka yang memberontak, penggemar rock dan heavy metal cenderung baik hati, kreatif, dan tertutup. Namun, mereka memiliki harga diri yang lebih rendah dibandingkan penggemar genre lain. Indie: Penggemar musik indie yang introvert, intelektual, dan kreatif. Namun, mereka kurang rajin dan lebih mudah gelisah dibandingkan penggemar genre lain. Harga diri mereka juga cenderung rendah. Menari: Pendengar musik dance adalah orang yang ekstrover, tegas, dan terbuka terhadap pengalaman baru. Namun, mereka kurang bersahabat dibandingkan penggemar genre lain. Klasik: Pendengar musik klasik cenderung introvert tetapi nyaman dengan diri mereka sendiri. Mereka kreatif dan memiliki kepercayaan diri yang sehat. Jazz, Blues, dan Soul: penggemar genre ini ekstrovert dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Mereka juga sangat kreatif, cerdas, dan nyaman dengan diri mereka sendiri.

 

Studi lain yang dilakukan psikolog Jason Rentfrow dan Sam Gosling mendukung kebenaran hal ini.

Penelitian mereka mengungkapkan bahwa musik yang Anda dengarkan dapat memberikan prediksi yang cukup akurat tentang kepribadian Anda.

Misalnya, orang ekstrovert cenderung menyukai musik dengan garis bass yang kuat dan tempo yang cepat. Sebaliknya, orang yang paling introvert lebih menyukai musik dengan tempo lambat dan melodi yang rumit.

Temuan menarik lainnya adalah orang yang menyukai musik kompleks seperti jazz dan klasik cenderung lebih kreatif dan memiliki skor IQ lebih tinggi.

Rentfrow dan Gosling tidak berhenti di situ. Mereka memperluas studi mereka untuk menyelidiki aspek-aspek spesifik musik yang berkaitan dengan preferensi individu.

Penelitian mereka menunjukkan bahwa orang yang mudah merasa cemas cenderung menyukai musik dengan nada tinggi dan disonan. Sebaliknya, orang yang lebih santai lebih menyukai musik dengan nada rendah dan konsonan.

Hubungan antara musik dan kepribadian ini masih diteliti dan dipelajari. Namun hasil awal menunjukkan bahwa musik dapat menjadi jendela untuk memahami kepribadian seseorang.

Sebuah penelitian membagi orang menjadi dua kategori berdasarkan cara mereka merespons dunia: empati dan sistematisasi.

Orang yang berempati cenderung lebih fokus pada isyarat dan emosi sosial. Mereka lebih menyukai musik kontemporer, lembut dan kaya emosi, seperti indie rock, country, dan folk. Banyak dari mereka yang berkarir di bidang seni atau profesi membantu, dan menikmati musik yang dapat membangkitkan respons emosional yang kuat.

Sebaliknya, orang yang sistematis lebih tertarik pada matematika dan sains. Mereka lebih menyukai kompleksitas struktural dan sering kali tertarik pada musik klasik, jazz, dan musik dunia. Mereka menyukai musik yang kompleks, intens, energik, dan membahagiakan.

Temuan ini menunjukkan bahwa cara kita menikmati musik mungkin berhubungan dengan cara otak kita memproses informasi.

Orang yang berempati mungkin lebih terhubung dengan aspek emosional musik, sedangkan orang yang sistematis mungkin lebih tertarik pada kompleksitas struktural musik.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *