Fri. Sep 20th, 2024

Pasar Kripto Masih Tunggu Kepastian Ekonomi AS Pasca The Fed Pangkas Suku Bunga

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pasar kripto diperkirakan akan berubah positif setelah AS memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. Meski demikian, ada aspek lain yang masih dinantikan pelaku pasar.

Trader TocoCrypto Fikie Fashur mengatakan pasar kripto juga menunggu data ekonomi dari AS. Misalnya, pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) dapat menentukan arah kebijakan di masa depan.

“Bitcoin pasti akan naik, tapi itu tidak akan langsung menjadi lonjakan ‘God’s Candle’,” kata Fikier. “Masih ada peluang. Investor kini mencermati rilis data PCE pada 27 September agar lebih jelas. gambaran situasi inflasi AS.” Pernyataan pada Jumat (20 September 2024).

Data PCE akan menjadi indikator penting bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter di masa depan dan dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya. Jika inflasi menurun, The Fed kemungkinan akan melanjutkan kebijakan akomodatif yang dapat meningkatkan sentimen positif di pasar kripto.

Sebaliknya, jika inflasi tetap tinggi, volatilitas akan meningkat dan dapat menyebabkan penurunan pasar. Fikier menekankan perlunya kehati-hatian saat mengambil posisi di pasar mata uang kripto saat ini.

“Meskipun momentum positif saat ini terlihat menjanjikan, volatilitas di pasar kripto masih tinggi, terutama karena ketidakpastian global yang ada. Investor harus melakukan uji tuntas sebelum melakukan perdagangan lebih lanjut dan menghindari potensi risiko,” jelasnya.

Pasar mata uang virtual diperkirakan akan berfluktuasi dalam beberapa bulan mendatang, dan Bitcoin diperkirakan akan mengalami fluktuasi harga sebesar 2-3% karena kebijakan The Fed.

Pemotongan suku bunga The Fed berdampak positif pada pasar mata uang kripto, khususnya pasar Bitcoin, yang naik signifikan pasca pengumuman tersebut. Namun, mengingat masih adanya ketidakpastian seputar kebijakan moneter global, investor disarankan untuk tetap berhati-hati sebelum mengambil tindakan.

“Kombinasi kebijakan moneter yang akomodatif dan ketidakpastian global akan terus membentuk dinamika pasar kripto untuk beberapa waktu ke depan,” tutupnya.

Bank sentral AS, Federal Reserve, atau The Fed, resmi menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bsp). Pengurangan ini berdampak langsung pada harga mata uang kripto.

Pasca penurunan suku bunga AS, harga Bitcoin (BTC) tercatat melonjak hingga $62.000 atau sekitar Rp954 juta.

Penurunan suku bunga dasar ini diterima dengan baik oleh pasar saham dan mata uang kripto, yang menunjukkan peningkatan langsung setelah pengumuman keputusan tersebut. Saham AS naik, dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 naik 0,6% menjadi 0,8%, dan Bitcoin naik lebih dari 2% menjadi $62,000.

“Penurunan suku bunga The Fed telah meningkatkan ekspektasi bahwa kebijakan moneter yang akomodatif akan mendorong investasi pada aset berisiko, termasuk mata uang kripto,” kata pedagang TocoCrypto Fikie Fashur dalam keterangannya, Jumat (20 September 2024).

“Ketika suku bunga turun, investor cenderung beralih ke alternatif yang lebih menguntungkan seperti Bitcoin untuk melindungi nilai aset,” tambahnya.

Fikier juga menambahkan, volatilitas yang dialami Bitcoin pasca pengumuman The Fed merupakan hal yang wajar. Sebab, pelaku pasar juga melakukan perilaku spekulatif untuk menutupi kerugian investasi di masa lalu.

“Pergerakan harga Bitcoin yang naik sebanyak 3% pasca keputusan suku bunga mencerminkan sentimen positif investor terhadap kebijakan ini. Namun koreksi yang terjadi sejak saat itu menjadi tanda bahwa pasar masih mengalami ketidakpastian,” ujarnya. “Ini menunjukkan bahwa mereka mencari stabilitas di dalam negeri.” Dia menjelaskan.

Pemotongan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin meningkatkan ekspektasi bahwa kebijakan moneter longgar akan berlanjut hingga akhir tahun.

Hal ini membuka kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin lagi pada dua pertemuan FOMC berikutnya. Artinya, terdapat tanda-tanda kuat bahwa likuiditas pasar akan meningkat, yang biasanya meningkatkan harga aset berisiko seperti saham dan mata uang kripto.

Fikier mengatakan ada lebih banyak skeptisisme terhadap dampak penurunan suku bunga AS. Dia memperingatkan bahwa penurunan suku bunga dapat mengganggu pasar global, terutama karena selisih suku bunga antara dolar AS dan yen Jepang menyempit. Hal ini dapat menyebabkan penurunan signifikan pada pasar derivatif berbasis yen dan berdampak langsung pada pasar mata uang kripto.

Namun, Fikier meragukan pandangan tersebut, karena ia melihat kebijakan The Fed membuka jalan bagi pemulihan pasar kripto.

Sentimen positif di kalangan pelaku pasar terlihat dari kenaikan saham-saham terkait kripto seperti MicroStrategy yang menguat 3,77% dan Coinbase yang menguat 2,1%.

“Investor mata uang kripto seringkali mencari perlindungan dari ketidakpastian perekonomian dan melihat langkah The Fed sebagai peluang untuk memperluas portofolionya ke aset digital,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *