Sat. Sep 21st, 2024

BI Prediksi Rupiah Bakal Perkasa dari Dolar AS, Efek Era Suku Bunga Tinggi Tamat

matthewgenovesesongstudies.com, Bank Indonesia Timur Sumba menyatakan optimis terhadap dampak perdagangan rupiah terhadap dolar AS. Tren rupee diperkirakan masih menguat hingga beberapa bulan ke depan.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang dan Surat Berharga (DPMA) Bank Ramdan Danny Prakoso menjelaskan, salah satu faktor stabilisasi nilai tukar rupiah adalah turunnya suku bunga. “Saya melihat kemungkinan penguatan rupiah sangat terbuka. Kita tahu beberapa analis mengatakan suku bunga AS sudah mencapai puncaknya. Nanti akan turun,” ujarnya dalam diskusi di Sumba Timur yang direkam Selasa (23/07). /2024). Kinerja Rupiah

Berdasarkan data Bloomberg, jelasnya, rupee melemah 4,81 persen sejak 12 Juli 2024. Angka tersebut sebenarnya merupakan nilai mata uang dengan depresiasi paling kecil dibandingkan kebanyakan negara berkembang lainnya.

Misalnya saja Brasil yang mengalami depresi sebesar 12,1 persen pada periode yang sama. Sementara lira Turki juga melemah 11 persen.

Guna menjaga rupiah lebih stabil dan mengawal penguatan rupiah, kata Denny, Bank Indonesia senantiasa menerapkan kebijakan moneter yang pro pasar. Salah satunya adalah keberadaan Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Perlu diketahui, surat berharga SRBI dalam mata uang rupiah diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang jangka pendek dengan menggunakan aset dasar berupa Surat Berharga Negara (SBN) milik Bank Indonesia.

“Dengan rencana Pro Market ini, Bank Indonesia memiliki modal yang kuat untuk meraih masa depan yang lebih cerah,” tutupnya.

Rupee menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa. Rupee menguat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) saat ini Joe Biden tiba-tiba mengumumkan tidak akan tetap menjadi calon presiden pada Pemilu 2024.

Pada perdagangan dini hari, rupee menguat 23 poin atau 0,14 persen menjadi 16.197 per dolar AS dari sebelumnya 16.220 per dolar AS.

“Presiden Joe Biden telah mengumumkan dia tidak akan mencalonkan diri kembali dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat, sementara Donald Trump tetap menjadi kandidat terdepan dalam pemilihan presiden,” kata Chief Financial Officer Bank Permata Joshua Pardeda dari Antara. , pada Selasa (23 Juli 2024).

Pengumuman ini semakin menambah ketidakpastian mengenai hasil pemilu AS pada November 2024. Selain itu, bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBoC), memutuskan untuk memangkas suku bunga pada sesi pertama pasar Asia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *