Sat. Sep 21st, 2024

Jokowi Minta Kepala BPOM Kontrol Harga Obat di RI

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala BPOM Taruna Ikrar untuk menurunkan harga obat di Indonesia yang ratusan kali lipat lebih mahal dibandingkan negara lain. Pemuda itu mengatakan, harga obat yang beredar di Indonesia lebih tinggi 400 persen.

“Ini terkait dengan mahalnya harga obat-obatan. Dalam pesan Presiden, bisa mencapai 400 persen lebih tinggi dari harga obat-obatan yang beredar di negara kita,” kata Iqrar di kompleks Rashtrapati Bhavan, Selasa. Jakarta. 20/8).

Para kepala negara meminta jaminan untuk menurunkan harga obat-obatan serupa dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Oleh karena itu, beliau mengisyaratkan bagaimana harga obat ini bisa dikendalikan, setidaknya sebanding dengan harga (obat) generik atau harga obat di negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, atau Singapura. “, kata Ikrar.

Terkait hal ini, Ikarar mengatakan BPOM tidak bisa bekerja sendiri. BPOM akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan inisiatif sektoral lainnya.

“Tentunya amanah pertama ini akan kami coba laksanakan di berbagai bidang,” tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk seorang pengusaha sebagai Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang baru. Dia Dr. Ikrar Taruna, M.Pharm., MD, Ph.D. yang merupakan seorang dokter dan ilmuwan berpengalaman berstandar internasional.

Taruna mengaku melalui proses panjang sebelum akhirnya dilantik Presiden Jokowi pada Senin (19/08/2024). Ia mengatakan, sejak Maret lalu telah menjalani beberapa kali tes dan evaluasi. Atas rekomendasi Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Mulai bulan Maret, setelah proses dimulai, banyak posisi penilaian seperti tes bakat dan bakat. Ini dipilih langsung oleh presiden Shri. Sesuai rekomendasi Prabowo. Lalu kebetulan POM sedang kosong. Urusan ini akan ditangani oleh Menteri Kesehatan. Kepada media Jakarta seperti dikutip Taruna, Selasa (20/08/2024), “Dan akhirnya tadi malam pada wawancara terakhir sudah diputuskan dan akhirnya kami sangat berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas pelantikan dan pelantikannya juga.” .

Tarunus menegaskan, masa jabatannya tidak akan melampaui masa jabatan presiden yang berakhir pada 2024. Oktober, bagian. Sebab, mandatnya ada pada kepala badan, bukan menteri atau wakil menteri. Maka pada Senin (19/08/2024), Presiden Jokowi dilantik secara terpisah.

“Kenapa pelantikannya berbeda? Karena tahapan (yang ditunjuk) ini tidak mengikuti jadwal. Jadi kita belum genap dua bulan menjabat. Karena ini kementerian, bukan lembaga. Kita ikuti sumpahnya,” jelas pemuda itu. . 

Meski masa jabatan Presiden Jokowi tidak terbatas, Taruna mengakui tidak ada tantangan dalam menjalankan amanah baru Kepala BPOM tersebut. Ia membenarkan sejumlah instruksi telah diberikan oleh Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Taruna pun merangkum lima hal yang dijanjikan sebagai perbaikan BPOM:

1. Pengaturan harga obat

Pemuda tersebut mengatakan, harga obat-obatan di Indonesia sangat mahal dibandingkan negara tetangga. Menurut temuannya, ketiga bagian obat tersebut dinilai terlalu mahal. Ada obat berpemilik, ada obat generik, dan ada pula yang di antaranya. Ia juga melihat perlunya regulasi yang tepat.

2. Koordinasi antarlembaga

Menurut Taruna, koordinasi antar lembaga sangat penting. Ia meyakinkan, Badan POM tidak bisa sendiri dan akan selalu berkoordinasi dengan BPJS, Asosiasi Farmasi dan Kesehatan Kemenkes, Asosiasi Perusahaan Farmasi, Asosiasi Perusahaan Makanan dll. Artinya, koordinasi perlu ditingkatkan. 

3. Inovasi

Young membenarkan bahwa banyak obat yang menjadi obat baru, produk sukses, produk biologis dan telah disetujui di Eropa atau Amerika misalnya. Namun sudah bertahun-tahun tidak diimpor ke Indonesia sehingga menyebabkan kenaikan harga obat tersebut. Oleh karena itu, aspek aksesibilitas harus diakali secara khusus. Obat-obatan terkait diharapkan tersedia dengan harga lebih murah.

4. Peraturan 

Menjawab tantangan ketiga, Taruna mendorong inovasi dalam konteks pengujian narkoba. Karena kalau uji obat ada uji klinis fase 1, 2, 3 yang jadi gold gate standardnya. Namun, inovasi obat biologis seperti terapi gen dan lain-lain tidak mengikuti jalur ini. 

Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus pada makanan dan minuman yang juga memerlukan pengembangan lebih lanjut, karena banyak produk makanan dan minuman yang merupakan produk inovasi. Jadi harus mempertimbangkan produk lokal.

5. Standar global

Jika standar internal sudah bagus, maka sudah saatnya Anda go global. Otoritas pengawas obat dan makanan, seperti produk farmasi atau minuman atau produk yang disetujui Badan POM, dapat dipercaya secara instan dan mudah di berbagai negara. 

Jadi ini tentang ekspor.  Oleh karena itu, status dan reputasi badan pengawas obat dan makanan harus ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi. Kita bersaing tidak hanya di tingkat Asia, namun juga di tingkat global.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *