Sat. Sep 21st, 2024

Suku Bunga Acuan BI Turun, Simak Rekomendasi Saham Berpeluang Cuan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta The Fed Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk memangkas suku bunga utamanya sebesar 50 bps menjadi 4,75–5%. Tindakan ini merupakan penurunan suku bunga pertama setelah kenaikan suku bunga agresif selama 2 tahun terakhir.

Keputusan The Fed ini sejalan dengan ekspektasi konsensus berdasarkan FedWatch Tool CME. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan partainya lebih yakin bahwa inflasi akan bergerak menuju target 2 persen dan akan fokus menjaga pasar tenaga kerja tetap sehat.

Perkiraan putus-putus dari pejabat Fed menunjukkan bahwa mereka akan terus menurunkan suku bunga acuan sebesar -50bps hingga akhir tahun 2024.

Jika terealisasi, maka penerapan penurunan suku bunga The Fed pada tahun 2024 akan melebihi dot perkiraan pada bulan Juni 2024 (-25 bps untuk tahun 2024) dan Maret 2024 (-75 bps untuk tahun 2024). Untuk tahun 2025 dan 2026, grafik titik menunjukkan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga masing-masing sebesar -100 bps dan -50 bps. Peluang membeli

Bereaksi terhadap keputusan The Fed, Analis Investasi Utama Stockbit Edi Chandren mencatat bahwa reaksi pasar beragam.

Setelah sempat bergerak positif di awal sesi, ketiga indeks saham AS ditutup melemah tipis. Sementara itu, ETF Indonesia (EIDO) yang terdaftar di AS berhasil ditutup menguat. Sebagai gambaran, S&P500 turun 0,29%. Nasdaq kemudian melemah 0,31%, DJIA melemah 0,25%, dan EIDO menguat 0,49%.

“Kami memperkirakan IHSG hari ini Kamis (19/9) akan bergerak positif. Penurunan suku bunga yang dilakukan The Fed berpotensi memberikan keuntungan bagi emerging market, termasuk Indonesia,” kata Eddy dalam riset, Kamis (19/9/2024).

 

Penurunan suku bunga berpotensi menciptakan sentimen positif di beberapa wilayah sensitif suku bunga.

Pertama, pada sektor perbankan, dimana penurunan cost of fund (CoF) dapat berdampak positif terhadap Net Interest Rate (NIM) perbankan. Untuk sektor ini, saham promotor Stockbit Sekuritas adalah BMRI, BNGA dan NISP.

“Kemudian ada industri properti dan otomotif. Penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) mungkin akan meningkatkan permintaan. Pilih ASII, SMRA, dan CTRA,” jelas Edi.

Hal menarik berikutnya yang perlu diperhatikan dari penurunan suku bunga The Fed adalah teknologi. Menurut Edi, penurunan suku bunga merupakan sentimen positif terhadap biaya pembiayaan yang lebih murah. Saham jagoan dari sektor ini adalah MSTI dan GOTO.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *