Sat. Sep 21st, 2024

Patuhi Homologasi, Waskita Beton Precast Gelar Private Placement Tahap 2

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memenuhi komitmen persetujuan Tahap D dengan menerbitkan 350.781.751 saham Seri C melalui transaksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private penempatan saham tahap 2.

Langkah ini merupakan bagian dari implementasi rencana restrukturisasi surat wasiat yang disepakati para kreditur, yang menunjukkan komitmen perseroan untuk menghormati aturan dan memenuhi kewajiban sesuai perjanjian damai yang telah ditetapkan.

PMTHMETD atau private penempatan merupakan salah satu kewajiban WSBP untuk memenuhi surat pengesahan hakim yang telah disetujui oleh majelis hakim Pengadilan Niaga Pengadilan Jakarta Pusat melalui Daftar Perkara No. 497/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 28 Juni 2022 dan mempunyai kekuatan hukum tetap berdasarkan Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1455 K/Pdt.Sus-Kepailitan/2022 tanggal 20 September 2022.

“Kami berkomitmen untuk terus menghormati seluruh aturan dan kewajiban yang disepakati dalam homologasi. Pembayaran kewajiban melalui private penempatan tahap 2 ini merupakan bukti nyata keseriusan WSBP dalam menghormati komitmen tersebut,” tegas MP. dari sekretaris jenderal. PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto dalam siaran pers resminya, Jumat (6/9/2024).

Pelaksanaan private penempatan tahap 2 ini dilakukan sebagai bagian dari monitoring pelaksanaan program Tranche D perjanjian perdamaian. Perseroan telah menetapkan tanggal pelaksanaan private penempatan tahap 2 dan pencatatan saham hasil aksi korporasi tersebut pada 3 September 2024.

Tanggal efektif pencatatan saham hasil private penempatan tahap 2 adalah 4 September 2024. Seiring dengan pelaksanaan private penempatan tahap 2, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan bertambah sebesar 54,55 miliar saham menjadi 54,91 miliar lembar saham.

 

Rinciannya terbagi menjadi 1 saham Seri A, 26,36 miliar saham Seri B, dan 28,55 saham Seri C. Bentuk kepatuhan WSBP terhadap pelaksanaan rencana restrukturisasi yang telah disetujui juga tercermin dari keberlangsungan WSBP dalam rapat. kewajiban pembayaran arus kasnya. Debt Services (CFADS) yang dikembangkan dalam 3 fase tepat waktu dengan total nilai Rp 236,27 miliar.

Waskita Beton Precast akan melaksanakan kewajiban pembayaran selanjutnya melalui CFADS yaitu tahap 4 yang dijadwalkan pada 25 September 2024 dengan nilai lebih dari Rp 75 miliar.

WSBP juga melunasi hutang kreditur keuangan (bank) yang timbul berdasarkan program pinjaman jangka panjang atau pinjaman jangka panjang 17 tahun, yang mendukung proyek perdamaian.

Pada saat yang sama, perseroan juga melunasi 85% total tagihan kreditur pemegang obligasi dan PT Bank DKI melalui obligasi wajib konversi (OWK).

“Langkah strategis yang kami lakukan tidak hanya memperkuat struktur permodalan perseroan, tetapi juga memastikan WSBP mematuhi surat pengesahan hakim dan menjaga kepercayaan pemegang saham, kreditur, dan mitra usaha kami,” tambah Fandy.

Waskita Beton Precast konsisten dalam membayar kewajibannya. Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, WSBP tidak hanya berhasil menyelesaikan proses restrukturisasi keuangan melalui surat pengesahan hakim, tetapi juga memenuhi kewajiban pembayaran kepada seluruh kreditur tepat waktu.

Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya kepada kreditur secara konsisten. WSBP senantiasa menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan manajemen risiko yang kuat pada setiap tahapan strategis. Dengan memenuhi kewajiban tersebut, WSBP optimis mampu menjaga stabilitas dan keberlanjutan kegiatannya serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 1,36 triliun pada Juni 2024 atau 55 persen dari target tahunan sebesar Rp 2,5 triliun.

Capaian tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau Rp 957 miliar.

“Dengan nilai NKB yang mencapai target selama periode ini, kami optimistis mampu mencapai target tersebut pada akhir tahun. Mengingat kondisi pasar pada semester pertama yang secara umum sulit untuk menyelesaikan kontrak, pencapaian tersebut dapat tercapai merupakan bukti kemampuan WSBP dalam mengatasi tantangan pasar,” kata Fandy Dewanto, Sekretaris Jenderal Waskita Beton Precast Tbk, dalam keterangan resmi, Senin (29/7/2024).

Pada semester I tahun 2024, Waskita Beton Precast juga berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp 892 miliar. Laba usaha tersebut meningkat 39% dibandingkan laba usaha periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 642 miliar.

Peningkatan laba operasional ini mencerminkan peningkatan kinerja perusahaan yang signifikan. Pendapatan usaha WSBP didasarkan pada tiga segmen usaha utama, yaitu produk beton pracetak, beton siap pakai dan quarry, serta jasa konstruksi. Sektor usaha elemen beton pracetak menyumbang omzet paling besar sebesar Rp378 miliar, disusul sektor pembuatan roti dan penggalian sebesar Rp359 miliar, serta jasa konstruksi sebesar Rp155 miliar.

“Kami yakin dengan produk-produk terbaik kami, WSBP akan mampu menguasai pasar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan,” tambah Fandy.

Peningkatan laba usaha ini terutama disebabkan oleh peningkatan signifikan pada segmen beton pracetak dan siap pakai untuk penyediaan proyek-proyek besar seperti Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino di Jambi, International Convention Center dari Nusantara hingga PIK, Jakarta , bermacam-macam. proyek di ibu kota nusantara (IKN), serta proyek jalan tol Serang-Panimbang di Banten dan lainnya. 

 

Segmen konstruksi dan instalasi juga mengalami peningkatan kontribusi terhadap pendapatan WSBP pada semester I-2024 dengan dimulainya kembali beberapa proyek jasa konstruksi, antara lain Jembatan Layang yang menghubungkan Shangri-La Hotel & Shangri-La Residences dan Shangri-La Hotel. Layanan. Proyek Pembangunan Jakarta Pusat, Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2 Jawa Barat dan lain-lain.

Pada periode tersebut, proyek yang memperoleh keuntungan terbanyak berasal dari klien eksternal, antara lain pemerintah, BUMN/BUMD, dan swasta lainnya, yaitu sebesar 62%. Sisanya merupakan pembelian internal PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) senilai 38%.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *