Fri. Sep 20th, 2024

5 Strategi Menkes Budi Hadapi Arbovirus, Kelompok Virus yang Ditularkan Serangga seperti Nyamuk

matthewgenovesesongstudies.com, Menteri Kesehatan Denpasar RI Budi Gunadi Sedikin mengatakan perubahan iklim mengubah interaksi antara manusia dan hewan. termasuk penularan penyakit dari serangga ke manusia.

“Karena jika terjadi perubahan iklim maka interaksi antara manusia dan hewan akan berubah karena pola hidup makhluk hidup juga ikut berubah,” kata Menteri Kesehatan Budi kepada para delegasi pada Indonesia 2024 International Arbovirus Summit yang diselenggarakan di Bali pada 22 April 2024.

Menurut Menkes Budi, menjaga keharmonisan dengan alam sebagai penerapan filosofi Bali yakni Tri Hita Karana yakni menyeimbangkan hubungan antara tiga unsur yaitu Tuhan, manusia dan alam merupakan aspek yang penting.

Jika hal ini diterapkan, Bodi yakin kemungkinan penularan penyakit arbovirus yakni infeksi akan berkurang.

“Karena hewan mengalami kehidupan yang harmonis dengan manusia. Jadi menjadi tanggung jawab kita untuk menjaganya,” kata Bodi.

Berurusan dengan arbovirus, sekelompok virus yang ditularkan oleh serangga

Boddy mengatakan ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengobatan penyakit akibat arbovirus.

Pertama, mendidik, mengedukasi, dan melatih masyarakat untuk mencegah penyakit menular. Hal ini juga berlaku untuk penyakit lainnya.

Belajar dari pandemi COVID-19: Ketika masyarakat mendapat informasi yang baik tentang suatu penyakit dan cara mencegahnya, upaya dapat dilakukan untuk mencegah infeksi.

“Penting sekali untuk mengedukasi masyarakat mengenai suatu penyakit,” kata Bodi dalam pidato yang ditayangkan di akun YouTube Kementerian Kesehatan.

Salah satu bentuk edukasi masyarakat adalah media sosial. Bodi menjelaskan, media sosial berperan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Jika pemangku kepentingan layanan kesehatan tidak memiliki kehadiran yang kuat di media sosial, masyarakat akan mudah percaya bahwa isu-isu kesehatan yang menyesatkan tersebar di media sosial.

Oleh karena itu, strategi media sosial yang kuat untuk pendidikan dan promosi kesehatan adalah tanggung jawab seluruh menteri kesehatan di seluruh dunia, ujarnya.

Kedua: pengendalian vektor atau hewan yang menularkan penyakit. Upaya tersebut dilakukan pemerintah Indonesia dengan mendistribusikan nyamuk yang mengandung Wovesia untuk mengurangi reproduksi virus demam berdarah pada nyamuk.

Program nyamuk Wolbachia yang diterapkan di Yogyakarta telah menurunkan angka kejadian kasus demam berdarah di Yogyakarta hingga 77 persen.

“Meski kasus demam berdarah kini meningkat di banyak kota, hal ini tidak terjadi di Yogyakarta,” ujarnya.

Ketiga, memastikan pengawasan atau pengawasan yang ketat.

Keempat, melakukan penelitian dan pengembangan vaksin.

Apa yang disampaikan Bodi senada dengan pemikiran Menteri Kesehatan Brazil Nicia Trindade. Ia menjelaskan, International Arbovirus Summit di Indonesia 2024 merupakan momen pertukaran antar negara untuk memperluas akses teknologi dalam memerangi penyakit arbovirus, khususnya demam berdarah.

“Ini adalah momen untuk meningkatkan perhatian kesehatan di berbagai negara untuk memperluas akses terhadap teknologi pengendalian penyakit, khususnya yang berkaitan dengan virus demam berdarah,” kata Menteri Kesehatan Brazil Nicia Trindade yang berpartisipasi secara online.

Kelima, upaya terapeutik atau hal-hal yang berkaitan dengan pengobatan atau perawatan pasien arbovirus.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *