Sat. Sep 21st, 2024

6 Fakta Menarik Gunung Mbeliling di Flores NTT yang Diyakini Sebagai Tempat Tinggal Para Dewa

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Gunung Mbeliling yang disebut Golo dalam bahasa Kempo merupakan gunung tertinggi di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Gunung ini berada 1300 meter di atas permukaan laut.

Mengutip laman Gunung Bagging, Kamis (4/7/2024), Gunung Mbeliling terletak di Kecamatan Mbeliling Manggarai Barat, sekitar 20 kilometer sebelah timur ibu kota Manggarai Barat, Labuan Bajo. Kawasan hutan Mbeliling juga terletak di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Mbeliling di utara dan timur, Kecamatan Komodo di barat, dan Kecamatan Sano Nggoang di selatan.

Gunung Mbeliling mempunyai keindahan yang unik, baik dari segi alam maupun budayanya. Alamnya yang bersih dan masih alami serta menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Banyak hal yang menarik dari Gunung Mbeliling selain ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Mbeliling yang dihimpun tim Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com dari berbagai sumber. 1. Dikenal sebagai habitat banyak burung di Flores

Di kawasan ini terdapat Hutan Golo Mbeliling yang kaya akan flora dan fauna. Habitat berbagai jenis burung, salah satu yang paling terkenal adalah burung Flores, yaitu; Kawasan Lindung Hutan Raven Flores Mbeliling merupakan daerah aliran sungai (DAS) dan oleh karena itu merupakan pusat tangkapan dari banyak sungai yang mengalir di 3 kabupaten utama di atas.

Selain Hutan Mbeliling yang merupakan kawasan konservasi berbagai jenis burung yang melimpah di Flores, Golo Mbeliling juga menjadi destinasi wisata yaitu jalur pendakian menuju Puncak Mbeliling yang terletak di Melo desa Liang Ndara dan di Roe. , desa Cunca Lolos. 

Keindahan alam Gunung Mbeliling bisa dinikmati dari berbagai sudut. Dari puncak gunung, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan yang menakjubkan, mulai dari kota Labuan Bajo, Teluk Flores hingga pulau-pulau di sekitarnya.

Selain itu wisatawan juga dapat menikmati indahnya pemandangan Gunung Mbeliling dari jalur pendakian yang dikelilingi hutan lebat dan pepohonan tinggi.  3. Penduduk asli masih hidup

Gunung Mbeliling saat ini menjadi rumah bagi suku Manggarai. Indahnya budaya Bukit Mbeliling dapat dinikmati melalui berbagai kegiatan budaya yang diselenggarakan oleh masyarakat tradisional Manggarai.

Salah satu kegiatan budaya yang paling populer adalah festival tradisional Mbeliling yang diadakan setiap tahun untuk menghormati leluhur dan menjaga keseimbangan alam. Selain itu, wisatawan juga dapat merasakan budaya Manggarai melalui berbagai kerajinan dan seni tradisional yang dihasilkan masyarakat setempat. 

Di balik keindahan alam Gunung Mbeliling, terdapat kisah sejarah yang menyinari pesonanya. Bagi masyarakat Manggarai, gunung ini merupakan tempat suci, penuh legenda dan kepercayaan yang bertahan selama berabad-abad.

Sedangkan nama asli “Mbeliling” berasal dari bahasa Manggarai, “Mbe” berarti “air” dan “Liling” berarti “dingin”. Maksudnya adalah mata air di lereng gunung yang airnya sejuk dan dingin selalu mengalir. 5. Legenda sebagai rumah para dewa

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, mata air yang mengalir di gunung ini merupakan anugerah dari para dewa yang tinggal di gunung ini. Oleh karena itu, Gunung Mbeliling juga diyakini sebagai tempat bersemayamnya para dewa dan makhluk halus.

Menurut legenda, para dewa dan makhluk halus di Gunung Mbeliling bertugas menjaga keseimbangan alam. Masyarakat Manggarai juga percaya bahwa gunung ini merupakan pintu gerbang antara dunia manusia dan dunia fisik. Itu sebabnya setiap perjalanan menuju puncak gunung selalu diawali dengan upacara adat kejutan dan penghormatan.

Gunung Mbeliling bukanlah gunung berapi, melainkan kawasan hutan sejuk yang populer di kalangan pengamat burung. Situs ini terletak beberapa kilometer dari Kaldera kuno Wai Sano sepanjang 3 kilometer, yang berisi Sungai Sano Nggoang, yang terbesar di Flores.

Namun terdapat tanda-tanda adanya dua solfatara atau fumarol yang mengeluarkan oksida belerang di tenggara danau. Karena letak gunung ini yang dekat dengan Labuan Bajo, sebagian besar wisatawan bermalam sebelum atau sesudah mengunjungi Pulau Komodo.

Alhasil, pendakian Mbeliling dalam beberapa tahun terakhir menjadi bagian dari pilihan wisata yang tersedia bagi pengunjung Flores Barat. Terdapat papan iklan Mbeliling di jalan raya dan bandara, dan saat high season, wisatawan asing sering menaikinya dari Desa Roe, satu jam dari Labuan Baja.

Perjalanan yang direkomendasikan mencakup satu malam berkemah di dekat puncak dan keesokan harinya kunjungan ke aliran Cunca Rami. Jika Anda punya cukup waktu, matahari terbenam dan terbitnya indah dan perjalanan dapat dengan mudah diubah menjadi perjalanan sehari penuh atau bahkan perjalanan sehari jika Anda mau.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *