Wed. Sep 25th, 2024

Amerika Serikat Sebut China Over Produksi Mobil Listrik, Data Bilang Sebaliknya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Minggu (4 Juli 2024) mengungkapkan keprihatinannya atas lemahnya industri China, termasuk sektor ketenagalistrikan, saat bertemu dengan Ra. Perdana Menteri Li Qiang.

Menurut kantor berita Reuters, Yellen memahami sebelumnya pada hari Jumat selama kunjungannya ke Tiongkok mengenai dukungan pemerintah Beijing terhadap industri manufaktur sebagai bagian dari pekerjaan pembangunan dalam negerinya.

Namun, ia juga mengemukakan bahwa situasi ini telah menyebabkan produksi berlebihan yang melebihi permintaan di Tiongkok dan pasar internasional.

“Hal ini saat ini menghasilkan kapasitas produksi yang secara signifikan melebihi permintaan domestik Tiongkok serta kapasitas pasar global,” kata Yellen.

Kapasitas produksi tambahan ini memunculkan industri-industri baru seperti kendaraan listrik, baterai, dan panel surya yang dapat melemahkan persaingan bisnis dan lapangan kerja di AS, Meksiko, dan India.

“Kami yakin adalah kepentingan terbaik Tiongkok untuk mengatasi kelebihan kapasitas dan secara umum mengakomodasi perubahan kondisi pasar,” lanjutnya.

Pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan masalah ini diangkat dan dibahas secara mendalam pada pertemuan dengan Li pada hari Minggu.

Hasil dari pertemuan ini adalah kedua belah pihak siap mengkaji permasalahan tersebut secara menyeluruh tanpa ada yang menentang secara ideologis dan memihak siapapun meski berbeda pandangan. Hasil diskusi ini merupakan langkah positif dalam mengurangi ketegangan antara AS dan Tiongkok.

Di sisi lain, Li mengatakan Amerika Serikat harus menahan diri untuk tidak mengubah masalah ekonomi dan perdagangan menjadi masalah politik atau keamanan dan mempertimbangkan kapasitas produksi pasar serta perspektif internasional dalam mendukung transisi energi, demikian ditekankan oleh Kantor Berita Xinhua Tiongkok. .

Sebelum negara-negara tersebut melakukan penyelidikan lebih lanjut, Bloomberg menerbitkan laporan yang bertentangan dengan pernyataan Menteri Keuangan AS bahwa tuduhan kelebihan kapasitas hanya dikonfirmasi pada panel surya dan baterai, bukan pada kendaraan listrik.

Dalam industri otomotif, Tiongkok adalah pasar kendaraan listrik dan hibrida terbesar di dunia. Produsen Tiongkok juga menggunakan banyak fasilitas mereka untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan.

Hal ini terlihat dari data pangsa ekspor produksi mobil listrik China yang sebenarnya jauh lebih kecil dibandingkan Jerman, Jepang, dan Korea Selatan.

Perbandingan ini juga dapat memandu bagaimana melihat sejauh mana pengaruh kekuatan Tiongkok yang berlebihan, yang dikhawatirkan Amerika Serikat akan berdampak pada pasar global.

Klaim mengenai kelebihan kapasitas tidak sepenuhnya tercermin dalam daftar produsen mobil Tiongkok.

Eksportir mobil listrik terbesar China, seperti BYD Co., Tesla Inc. Shanghai, Li Auto Inc. dan SAIC Motor Corp., tingkat konsumsi dayanya melebihi standar sebesar 80 persen, bahkan seringkali lebih jika mengacu pada data JSC Automotive.

Perlu diketahui, data jumlah total mobil di China dengan utilisasi kapasitas produksi sekitar 75 persen merupakan data yang tidak membedakan kendaraan listrik dan domestik.

Salah satu bagian dari Geely Automobile Holdings Ltd. ini adalah eksportir tunggal terbesar dengan tingkat konsumsi rendah sebesar 44 persen. Namun perlu dicatat bahwa perusahaan mengandalkan kendaraan pembakaran internal untuk sebagian besar penjualannya tahun lalu.

Kelebihan kapasitas lebih baik diarahkan pada produksi kendaraan tradisional dibandingkan kendaraan listrik. Belum lagi pasar domestik China mengalami penurunan penjualan mobil tradisional di tengah elektrifikasi.

Potensi kendaraan listrik memang ada, namun fokusnya adalah pada perusahaan-perusahaan kecil dan tidak kompetitif sehingga menurut analis Rhodium Group, Camille Boullenois, kemungkinan besar tidak akan bertahan. Meski tampaknya Xpeng dan Nio yang masuk dalam grup ini masuk dalam daftar tunggu tahun ini.

Namun jika menyangkut baterai kendaraan listrik, kapasitas produksi Tiongkok melebihi permintaan, dengan output diperkirakan mencapai 4.800 GWh tahun depan, sementara permintaan hanya akan mencakup 1.200 GWh, menurut Changan.

Sama halnya dengan panel surya. Hasil BNEF menunjukkan bahwa kapasitas produksi baterai dan tenaga surya Tiongkok pada tahun 2024-2027 akan melebihi permintaan lebih dari dua kali lipat.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan Menteri Perdagangan AS untuk mulai menyelidiki kendaraan yang dilengkapi teknologi telekomunikasi dari Tiongkok dan “negara lain yang menjadi perhatian”.

“China bertekad mengendalikan masa depan pasar otomotif, termasuk melalui praktik yang tidak adil,” kata Biden dalam keterangannya kepada Carscoops, Sabtu (3 Februari 2024).

Biden menyatakan China siap menjatuhkan mobil berteknologi modern di jalan-jalan AS yang mengancam keamanan nasional.

“Kendaraan yang terhubung dari Tiongkok dapat mengumpulkan data sensitif tentang warga dan infrastruktur kami dan mengirimkan data tersebut kembali ke Republik Rakyat Tiongkok. Kendaraan ini dapat dioperasikan atau dinonaktifkan dari jarak jauh,” kata Biden.

Kedutaan Besar Tiongkok di Washington mengkritik Gedung Putih karena menganggap kendaraan ini sebagai ancaman bagi warga Amerika. Namun, Biden mengklaim Tiongkok memberlakukan pembatasan pada mobil Amerika.

“Mengapa kendaraan yang terhubung dari Tiongkok diizinkan beroperasi di negara kita tanpa perlindungan?” kata Biden.

Ini bukan pertama kalinya Amerika memberlakukan pembatasan terhadap perusahaan Tiongkok karena alasan keamanan nasional.

Di masa lalu, Amerika Serikat telah melarang perusahaan telekomunikasi Tiongkok memasuki pasar karena masalah akses data serupa.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *