Sun. Sep 22nd, 2024

Pengasuh Ponpes Buntet Prihatin Serangan PBNU ke PKB, Berpotensi Memicu Polarisasi

By admin Sep22,2024 #Cirebon #PBNU #Pesantren #PKB

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Langkah PBNU mengumpulkan massa kiai yang berkonflik dengan PKB membuat banyak wali pesantren khawatir. Langkah ini berpotensi memecah belah ulama dan membawa PBNU ke kancah politik praktis.

“Kami sangat prihatin dengan langkah PBNU yang mengerahkan banyak kai di Jumbang dan beberapa tempat lainnya. Kami kira, situasi ini bisa diselesaikan antara kai dan pengurus pesantren di lingkungan Nahid Ulama. Pada Rabu (14/12/2018). 08/2024), KH Faris Fawad Hasim dari Pondok Pesantren Nidwat Al-Imat, Siirban, mengatakan, “Situasi ini sangat berbahaya bagi keharmonisan kehidupan masyarakat di permukaan.”

Gus Faris yang bernama samaran KH Fawad Hasim mengatakan, upaya mendorong PBNU ke kancah politik pada praktiknya merupakan langkah mundur. Menurutnya, dengan menarik PBNU pada politik praktis, maka PBNU akan berdiri sebagai badan politik yang wajar menentang, bersaing, bahkan menghalangi lembaga politik lainnya.

“Jika memilih diri sebagai aktor politik praktis, PBNU harus siap ketika aktor politik lain menentangnya,” ujarnya, “dan ini pernah terjadi di masa lalu, termasuk para wali kiai dan pesantren. yang dilakukan oleh Musa tidak sesuai dengan Khitut atau semangat pendiri.”

Gus Faris mengatakan NU diciptakan sebagai pengawal umat, berdiri di atas semua faksi, dan menjadi penengah jika terjadi polarisasi di masyarakat. Semangat tersebut semakin tidak terlihat dalam perilaku elite PBNU belakangan ini. Dalam tiga tahun terakhir, PBNU lebih tampil sebagai organisasi politik dibandingkan organisasi kemasyarakatan.

Katanya, “Yang kita ingat dari PBNU sekarang adalah NU mengambil alih PKB yang memperjuangkan pertambangan, mendukung pemilu presiden, bahkan mendeklarasikan perdamaian dunia. Tapi malah berperang bersama saudara-saudaranya.”

 

Putra Kai Fawad Hasim pun menyayangkan penyerangan PBNU yang semakin marak akhir-akhir ini. Sebenarnya PBNU ibarat partai politik yang melakukan berbagai manuver untuk menekan PKB. Mulai dari memobilisasi masyarakat yang tidak puas dengan PKB hingga menggalang para kiai untuk melegitimasi perjuangannya melawan elite PKB.

“Kami juga mohon maaf kepada para kiai yang dikerahkan untuk melegitimasi siasat elite PBNU dalam menyerang PKB,” ujarnya.

Gus Faris menilai, jika elite PBNU terus masuk ke kancah politik pragmatis, besar kemungkinan akan muncul Kongres Luar Biasa (MLB) NU. Menurut dia, besar kemungkinan elite PBNU melakukan manuver politik untuk melakukan hal serupa terhadap elite lembaga lain.

“Jadi itu hukum timbal balik. Kalau elite PBNU bisa bergerak menggerakkan MLB, besar kemungkinan elite PBNU juga mendapat perlakuan yang sama. Terkoyak oleh kelakuan elite yang tidak bertanggung jawab,” tuntasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *