Sun. Sep 22nd, 2024

Indonesia Ikut Latihan Militer Gabungan dengan AS dan China, Bukti RI Netral

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indonesia bersiap untuk mengikuti latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat dan Tiongkok, yang menurut para analis merupakan posisi Indonesia yang tidak selaras di tengah persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Berdasarkan VOA Indonesia, Sabtu (17/8/2024), Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang mempersiapkan latihan Super Garuda Shield pimpinan AS yang melibatkan puluhan negara, antara lain Jepang, Australia, dan Korea Selatan. Jerman, Singapura, dan Malaysia.

Latihan tahunan tersebut akan berlangsung di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan pada 26 Agustus hingga 5 September.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri RI, para pejabat senior Indonesia dan Tiongkok sepakat untuk mengadakan latihan militer bersama dan menegaskan kembali komitmen mereka dalam memperkuat keamanan regional, antara lain melalui pertemuan pada Selasa (13/8) di Jakarta. . 

Pertemuan ini merupakan pertemuan resmi tingkat tinggi pertama dalam Pertemuan Tingkat Menteri Gabungan Urusan Luar Negeri dan Pertahanan (2+2 SOM), yang akan ditingkatkan menjadi pertemuan tingkat menteri di pemerintahan baru Indonesia pada tahun depan. Presiden terpilih Prabowo Subianto akan memulai masa jabatannya pada bulan Oktober.

Kedua negara sepakat untuk memulai dialog 2+2 baru ketika Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing pada bulan Oktober.

“Jika latihan ini dilakukan tahun depan, maka latihan bilateral dengan Tiongkok akan mencerminkan upaya Indonesia untuk menunjukkan netralitasnya” berdasarkan kebijakan luar negeri yang “bebas dan aktif” yang bertujuan untuk mempersulit negara besar mana pun untuk mendekatkan Indonesia pada pengaruhnya. Abdul Rahman Yaacob adalah peneliti program Asia Tenggara di Lowy Institute.

Pada saat yang sama, jika latihan dengan Tiongkok fokus pada pertempuran dan operasi interdisipliner dibandingkan isu keamanan non-tradisional seperti pembajakan dan kontra-terorisme dan dilakukan di Laut Cina Selatan yang kompetitif, “hal ini akan mengibarkan bendera merah Amerika Serikat. .” dan sekutunya “Yaacob. Lanjutkan.

“Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo harus menyeimbangkan banyak faktor ketika merencanakan latihan dengan Tiongkok karena potensi dampaknya bisa sangat besar,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Korea Selatan, Perancis dan Jepang, mungkin mempertimbangkan kembali keputusan mereka untuk memasok sistem persenjataan canggih kepada Indonesia.

Indonesia, seperti negara-negara Asia Tenggara lainnya, telah melakukan latihan bersama dengan Amerika Serikat dan Tiongkok.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *