Sun. Sep 22nd, 2024

Italia Jadi Tuan Rumah KTT G7 Pekan Ini, Isu Ukraina dan Gaza Jadi Sorotan

By admin Sep22,2024 #DW Indonesia #G7 #Gaza #KTT G7 #Ukraina

Puglia – Italia akan menjadi tuan rumah Group of Summit atau KTT G7 pada 13-15 Juni 2024.

“Grande Sette”, yang merupakan nama kelompok G7 Italia di bawah kepresidenan Italia, akan bertemu minggu ini di sebuah hotel mewah di Borgo Egnazia di wilayah Puglia di Italia selatan.

Amerika Serikat (AS) yang tergabung dalam G7, tidak termasuk Italia; Kanada Jepang Perancis Inggris termasuk Jerman dan Uni Eropa (UE).

Dikutip DW Indonesia, sebelum meninggalkan Roma pada Kamis (13/6/2024), Perdana Menteri Italia Giorgina Meloni dengan bangga bisa berangkat ke G7 dan Eropa dengan pemerintahan terkuat.

Pernyataan populis sayap kanan tersebut secara tidak langsung mencerminkan kegembiraannya atas kemenangan partainya dalam pemilu Parlemen Eropa pada Minggu (9/6).

Mempromosikan gencatan senjata di Gaza.

Salah satu agendanya adalah anggota G7 mendukung resolusi gencatan senjata di Gaza yang sebelumnya diusulkan AS dan disetujui Dewan Keamanan PBB.

Seorang diplomat tingkat tinggi dari Borgo Egnazia mengatakan kepada G7 bahwa Jerman, Israel Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan lainnya, berharap untuk segera menerima persyaratan gencatan senjata.

Para tawanan Israel harus dibebaskan dan penderitaan rakyat Palestina harus diakhiri.

Israel akan mendukung resolusi tersebut; Belum jelas apakah dia tidak akan mendukungnya.

 

Diskusi di Ukraina merupakan agenda utama KTT tujuh negara yang memberikan dukungan finansial dan militer paling banyak kepada Kiev.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, juga akan hadir. Pesawat ini juga diharapkan mendapat lebih banyak amunisi dan kemampuan pertahanan udara.

Kanselir Jerman Olaf Scholz sebelumnya setuju membelinya dari negara G7 dan lainnya.

Namun, banyak negara Eropa yang memiliki sistem pertahanan rudal Patriot enggan mendukung Ukraina.

Anggota G7 tidak setuju dengan kemungkinan pengiriman pasukan Barat ke Ukraina.

Prancis dan Inggris menyatakan terbuka untuk mengirimkan pelatih dan konsultan, sementara Jerman, Italia, dan Amerika Serikat sangat menentang hal tersebut. Scholz menginginkan komitmen yang kuat untuk membangun kembali Ukraina setelah perang.

Rencana KTT tersebut adalah memberi Ukraina tambahan $50 miliar (setara dengan Rp 814 triliun) dalam bentuk pinjaman bersama, yang secara bertahap akan dibayar kembali dengan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan.

Cara-cara mengakhiri perang apa yang akan dibahas di KTT tersebut?

Beberapa pemimpin G7 Italia akan melakukan perjalanan ke Swiss untuk menghadiri pertemuan puncak perdamaian internasional yang diselenggarakan oleh Ukraina. Rusia tidak akan berpartisipasi.

 

Berbeda dengan Perdana Menteri Italia Giorgina Meloni, yang dengan senang hati menjadi tuan rumah KTT G7, banyak rekan-rekannya di Eropa Barat yang mengalami kesulitan.

Misalnya, Presiden Perancis, Emmanuel Macron, membubarkan parlemen negaranya dan menyerukan pemilu baru setelah partainya meraih hasil buruk dalam pemilu Eropa. Jika pertaruhan ini gagal, Prancis bisa mengakhiri pemerintahan sayap kanannya dalam waktu kurang dari sebulan.

Di Jerman, Kanselir Olaf Scholz dan koalisinya juga mengalami kekalahan besar dalam pemilu dan terjebak dalam perdebatan besar mengenai anggaran masa depan.

Sementara di Inggris, Perdana Menteri Rishi Sunak diperkirakan kalah dalam pemilu awal Juli. Partai Buruh diperkirakan akan menggantikan Partai Konservatif yang telah berkuasa selama lebih dari satu dekade.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *