Sun. Sep 22nd, 2024

Mendagri Dorong Kepala Daerah untuk Ajak Masyarakat Nonton Film Lafran

matthewgenovesesongstudies.com Jakarta Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menonton film “Lafran” bersama beberapa orang di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (20/6/2024). Ia pun sepakat akan membantu keluarga besar Korps Alumni HMI (KAHMI) agar filmnya bisa disebarluaskan ke masyarakat luas.

Saya mendapat informasi bahwa orang bernama Lafran Pane ini merupakan tokoh sejarah yang mendapat gelar Pahlawan Nasional dari Presiden RI, hal ini sangat bisa diterima, ujarnya.

Tito juga mengatakan Kementerian Dalam Negeri akan membuat film tersebut untuk berkomunikasi dengan masyarakat, termasuk melalui media sosial. Menurut dia, hal tersebut merupakan salah satu tugas Kementerian Dalam Negeri untuk mengedepankan prinsip persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, termasuk menghormati karya para pahlawan.

“Jadi kita akan ngobrol dengan teman-teman kita dan membuat video di Tiktok, sebagian kecil dari video ini, trailernya, dan kita akan ngobrol dengan mereka di daerah,” ujarnya.

“Karena saya membaca kelakuan Lafran lewat Google, ini ada video reviewnya, jadi dengan melihat langsung kita bisa membuat cerita yang bisa membuat masyarakat benar-benar melihatnya, dan tokoh masyarakat bisa membantu mendorong masyarakat untuk melihatnya,” jelas Tito. .

Tito menjelaskan, rencana mendatangi pimpinan daerah adalah untuk mengajak masyarakat menonton film Lafran, bukan karena melihat organisasi HMI. Ia juga mengaku tidak memandang dirinya sebagai Menteri Dalam Negeri atau Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia Tandjung sebagai Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI.

“Tetapi karena tokoh bersejarah itu adalah Lafran Pane, maka beliau adalah sosok yang membawa inspirasi dan patut kita hormati sebagai pahlawan nasional dan masih banyak perjuangan yang harus kita lanjutkan,” ujarnya.

“Nah, malam ini saya ingin melihat inspirasi, maka penerbitan surat edaran kepada pimpinan daerah untuk bekerjasama dengan film tersebut sudah tepat,” imbuh Tito.

 

Sementara itu, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Ahmad Doli Kurnia yang turut serta dalam nobar tersebut mengatakan, film “Lafran” merupakan film pertama yang diproduksi oleh keluarga Majelis Nasional KAHMI yang bekerja sama dengan Reborn Initiative. dan Radepa Studio dan produksinya memakan waktu tujuh tahun.

“Proses produksi selama tujuh tahun ini diprakarsai oleh Bang Akbar Tandjung dan Bang Akbar Tandjung menugaskan kami untuk membuat buku sejarah dan diangkat menjadi film,” ujarnya.

Film ‘Lafran’ berkisah tentang seorang anak muslim yang berjuang melawan stereotip dan stereotip yang mengaitkan keindonesiaan dengan Islam, jelas Doli.

Film “Lafran” diproduksi oleh Majelis Nasional (MN) KAHMI, Reborn Initiative dan Radepa Studio. Diproduksi sejak 2019, proyek ini sempat tertunda karena pandemi dan akhirnya dirilis pada 2024. Film ini bercerita tentang pahlawan nasional Lafran Pane yang mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Perjuangan Lafran mendirikan HMI dipicu oleh perdebatan tentang Islam dan negara pasca Indonesia merdeka. Lafran Pane memandang mahasiswa sebagai kelompok yang tidak diskriminatif dan mandiri, mampu menjadi kelompok yang memperjuangkan semangat Indonesia, medan pertempuran bagi negara dan rakyat.

Film “Lafran” disutradarai oleh Faozan Rizal dan dibintangi oleh Dimas Anggara, Lala Karmela, Mathias Muchus, Tanta Ginting, Ariyo Wahab, Ratna Riantiarno dan Farandika. Lokasi produksi diambil di Sipirok (tempat lahirnya Lafran Pane), Padang Sidempuan, Yogyakarta dan Jakarta.

Sebagai film yang ‘benar-benar berbeda’, kami berharap film “Lafran” dapat menggugah minat penonton Indonesia untuk memenuhi bioskop pada 24 Juni 2024.

 

(*)

  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *