Sun. Sep 22nd, 2024

Puan Maharani Tutup Forum Parlemen WWF, Ingatkan Harapan Generasi Muda Soal Akses Air Bersih

matthewgenovesesongstudies.com, Bali Ketua DPR RI Puan Maharani resmi menutup Sidang Parlemen World Water Forum (WWF) ke-10. Dalam agenda tersebut, Forum Parlemen WWF diselenggarakan bersama oleh IPU Republik Korea dan International Parliamentary Association (IPA). Puan juga menekankan pentingnya mewujudkan ketahanan air bagi kesejahteraan masyarakat dunia.

Di akhir sesi ke-10 WWF di Bali Noosa, Puan mengatakan, “Setelah dua hari berdiskusi, kita telah menyelesaikan sesi parlemen World Water Forum ke-10.” Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa (21/5).

Pertemuan ini merupakan bagian dari sesi ke-10 Forum Air Dunia, yang tahun ini pemerintah Indonesia selenggarakan bersama dengan Dewan Air Dunia (WWC). Pada kesempatan pertemuan kesepuluh World Wildlife Fund (WWF), 231 perwakilan dari 49 negara termasuk berbagai pembicara (Speaker Parlemen) berpartisipasi dalam pertemuan Parlemen.

Pada sesi pembukaan, perwakilan generasi muda Forum Parlemen WWF berpartisipasi dan memberikan sambutan. Mereka mengatakan bahwa langkah-langkah konkrit harus diambil untuk menyediakan air minum bersih kepada generasi muda tanpa janji lagi. Puan mengatakan apa yang disampaikan oleh perwakilan pemuda adalah Parlemen dipanggil untuk memenuhi kebutuhan mereka dan kepentingan masyarakat di seluruh dunia.

Bisakah kita mengubah janji menjadi tindakan nyata? Dia berkata. 

Setelah beberapa sesi, Parlemen Dunia menyusun sebuah pernyataan sebagai bagian dari upaya bersama parlemen untuk mengatasi krisis air. Dalam deklarasi tersebut, Parlemen Dunia menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan sumber daya air bersih dan alokasi anggaran yang adil. Parlemen Dunia juga berhasil mendiskusikan poin-poin penting dan rekomendasi-rekomendasi di bawah slogan ‘Mobilizing Parliamentary Work on Water for Shared Prosperity’.

“Ini air untuk kemaslahatan seluruh umat manusia. Kita semua sepakat untuk memasukkan air ke dalam agenda parlemen nasional kita masing-masing,” kata Puan.

Presiden perempuan pertama Republik Rakyat Demokratik Indonesia ini mengatakan, air adalah sumber daya yang terbatas. Namun sebagian orang menganggap air sebagai sumber daya yang tidak terbatas, kata Puan.

“Setiap tetes air sangat berharga. Jadi kita harus memperlakukan air dengan lebih hati-hati. Parlemen harus menjadi lembaga terdepan untuk mengubah pola ini. Jadi masyarakat di negara kita harus lebih menghargai air. Kita harus mengerahkan semua sumber daya yang ada.” Memberikan kehidupan yang lebih berkelanjutan. Kami tidak bisa beroperasi secara normal, sehingga perlu keberhasilan untuk mencapai ketahanan air,” kata Puan.

Kerja sama internasional dan diplomasi parlemen diyakini harus memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah kekurangan air. Puan mengatakan, Parlemen Dunia membahas banyak hal yang dianggap sangat penting untuk menjamin pemerataan akses terhadap air.

“Mempromosikan pendekatan hak asasi manusia dalam tata kelola air, menggunakan kerangka SDG untuk mengembangkan kebijakan air berkelanjutan, dan menjadikan air sebagai prioritas parlemen global melalui ILO (Forum Parlemen Dunia),” kata mantan Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut. .

 

Parlemen Dunia juga membahas upaya untuk memastikan partisipasi inklusif dan inklusif dalam tata kelola air dan kebijakan air. DPR juga perlu mendukung pengembangan inovasi dan transfer teknologi air sesuai kearifan lokal.

“Kemarin pada sesi pengukuhan WWF yang ke-10, para pemimpin teknologi global mengatakan bahwa teknologi adalah solusinya. Teknologi adalah cara untuk mengubah kelangkaan menjadi kelimpahan, termasuk air,” jelas Puan.

Teknologi untuk menyediakan air bersih memang tersedia, namun teknologi tersebut tidak tersedia di negara berkembang dan miskin. Oleh karena itu, Puan meminta Parlemen Dunia membantu promosi teknologi air minum.

“Pertemuan kami juga membahas upaya mengatasi krisis air sebagai bagian dari adaptasi perubahan iklim. Kami juga mendukung dana multi-pihak yang inovatif untuk mendukung upaya konservasi sumber daya air,” ujarnya.

Dalam pertemuan ini dipandang perlu untuk bertukar pendapat dan bekerja sama dengan komunitas parlemen dunia mengenai masalah air. Diplomasi parlemen seperti IPU dan DPRD meyakini bahwa permasalahan air perlu dijadikan bagian dari pembahasan yang lebih penting.

“Suara DPR adalah suara rakyat yang mampu membuat isu air bergema secara global. Parlemen harus menjadi pemimpin dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya isu air,” kata Puan.

Cucu Bung Karno ini mengingatkan kita bahwa tanpa air tidak ada kehidupan dan kesejahteraan. Puan mengatakan, jika kita memandang air sebagai sumber energi, sumber produksi pertanian, dan sumber perubahan pembangunan ekonomi, maka negara tidak bisa berkembang tanpa air. 

“Meningkatkan akses terhadap air bersih merupakan cara terbaik untuk mengurangi ketimpangan, mencegah stunting dan gangguan kesehatan,” ujar Presiden Sidang Umum IPO ke-144 tahun 2022 ini.

Puan menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota parlemen peserta World Water Forum ke-10, organisasi internasional, dan seluruh pihak yang berpartisipasi aktif dalam sidang parlemen. Secara khusus beliau menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan IPU dalam menyukseskan konferensi ini.

“Kita semua ingin membawa hasil pertemuan ini ke ruang dengar pendapat parlemen negara kita masing-masing. Pembahasan pertemuan ini hendaknya kita refleksikan untuk dibahas lebih dalam di negara kita masing-masing,” kata Puan.

Puan juga mendesak parlemen dunia untuk mewujudkan komitmen yang dibuat di negara masing-masing. 

“Parlemen akan menjawab permasalahan generasi muda yang akan bekerja secara bertanggung jawab untuk menghilangkan kekurangan pangan dan air. Kini saatnya kita menyediakan air minum kepada masyarakat yang bekerja dan bertugas di parlemen negara kita masing-masing.” Dia menjelaskan.

Puan kemudian secara resmi menutup Konferensi Air Dunia ke-10 atau Sidang Parlemen Konferensi Air Dunia ke-10 dengan tiga kali mogok.

“Saya menyatakan pertemuan ini resmi ditutup. Saya mengucapkan selamat tinggal kepada seluruh delegasi.”

 

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *