Mon. Sep 23rd, 2024

Fakta-Fakta Gunung Erebus, Menyemburkan Kristal Emas Setiap Hari

By admin Sep22,2024 #Antartika #gunung erebus

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Antartika merupakan benua yang terletak di Kutub Selatan dan merupakan tempat terdingin di Bumi. Lapisan es Antartika adalah bongkahan es terbesar di dunia, dengan ketebalan hingga empat mil.

90% es air tawar bumi terletak di Antartika, yang menyumbang sekitar 70% dari total air tawar bumi. Meski merupakan dunia es dan salju, ada tempat di Antartika di mana lahar selalu mengepul.

Terdapat beberapa gunung berapi di benua Afrika, salah satunya adalah Gunung Erebus. Gunung ini terletak di bagian paling selatan dunia dan merupakan salah satu gunung berapi teraktif di dunia.

Menariknya, Gunung Erebus memuntahkan lava yang mengandung emas. Dikutip dari laman IFLScience, Jumat (23/8/2024), berikut fakta Gunung Erebus.

1. Gunung paling aktif di tengah Laut Es

Gunung Erebus pertama kali ditemukan pada tahun 1841 oleh penjelajah kutub Sir James Clark Ross. Ross menamai gunung itu Gunung Erebus dengan nama kapalnya.

Gunung itu sedang meletus ketika ditemukan. Gunung Erebus merupakan gunung berapi terbesar dari empat gunung berapi di Pulau Ross dan berbentuk segitiga.

Gunung Erebus selalu aktif dan merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik, kumpulan 160 gunung berapi aktif. Gunung ini juga merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di dunia.

Erebus terus menerus meletus dan melemparkan “bom lava”, bongkahan magma yang terlempar keluar. Erebus juga pernah mengalami ledakan besar, meski lebih jarang.

2. Sumber pencemar

Gunung Erebus sering meletus dan mengeluarkan gas. Unsur-unsur tertentu dalam magma gunung sangat tidak stabil sehingga akhirnya dilepaskan dalam bentuk gas.

Gas alam yang keluar dari pegunungan mengandung unsur logam, termasuk unsur berbahaya seperti timbal, arsenik, dan merkuri. Para ilmuwan percaya bahwa unsur-unsur ini, bahkan dalam jumlah kecil, dapat dibawa oleh angin setidaknya ke Kutub Selatan, yang ketinggiannya cukup tinggi.

Menentukan seberapa besar kontribusi “polusi alami” Gunung Erebus terhadap lingkungan Antartika cukup menantang. Jika Erebus terus mengeluarkan gas, unsur-unsur seperti brom akan terlepas ke troposfer (lapisan atmosfer yang paling dekat dengan Bumi), dan ada kekhawatiran hal ini dapat mempengaruhi ozon.

Jurnal ScienceDirect menyebutkan reaksi kimia heterogen yang melepaskan molekul klorin yang aktif secara fotokimia. Ini adalah salah satu penyebab utama kerusakan ozon stratosfer.

3. Gua Es

Gas Erebus tidak selalu berasal dari danau lava. Ruang magma di gunung juga memuntahkan aliran lahar panas ke mana-mana di sekitar gunung.

Karena pegunungan dikelilingi oleh es dan cuaca dingin, gas panas di magma yang mencoba keluar dari es mungkin akan mengeras sebelum akhirnya menguap. Gas tersebut mengeras dan membentuk terowongan seperti ruangan di bawah es.

Karena letaknya di bawah es, suhu di dalam gua bisa mencapai 25 derajat Celcius. Peneliti menduga ada mikroorganisme yang hidup di gua es.

Para peneliti di Australian National University menemukan keberadaan organisme tak dikenal dalam sampel yang mereka kumpulkan. Mikroorganisme ini diperkirakan tidak membutuhkan sinar matahari untuk bertahan hidup.

Mikroorganisme ini diperkirakan bertahan hidup dengan memanfaatkan unsur lain seperti besi dan hidrogen.

4. Kristal es jet

Gunung Erebus juga mengeluarkan kristal-kristal kecil dari emas metalik. Kristal kecil emas metalik yang dikeluarkan oleh Erebus berukuran tidak lebih dari 20 mikron.

Diperkirakan gunung berapi tersebut memuntahkan sekitar 80 gram emas dalam sehari, bernilai sekitar $6.000 atau sekitar Rs. 96,7 juta. Meski begitu, emas yang keluar hanya berukuran kecil, hanya berupa senyawa, bukan bongkahan.

Gunung Erebus juga memancarkan kristal atau partikel kecil dari logam lain, seperti tembaga.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *