Mon. Sep 23rd, 2024

Percepat Eliminasi TB, Kemenkes Distribusikan Portable X-Ray ke Daerah Tinggi Kasus

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Upaya percepatan pemberantasan tuberkulosis atau TBC perlu didukung dengan alat yang disesuaikan dengan kebutuhan. Oleh karena itu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin meluncurkan alat skrining TBC portable X-Ray pada Jumat, 2 Agustus 2024 di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendistribusikan alat rontgen portabel di daerah yang angka kejadian tuberkulosisnya tinggi. Salah satu daerah yang menjadi prioritas adalah Kota Bandung, Jawa Barat, yang jumlah kasus tuberkulosisnya cukup signifikan.

Menurut Budi, idealnya setiap provinsi memiliki kedua alat tersebut. Namun berkat bantuan Uni Emirat Arab (UEA), saat ini hanya tersedia 25 mesin sinar-X portabel. 

“Kami yakin setiap provinsi harus memiliki 2 mesin rontgen portabel, namun saat ini kami ingin memprioritaskan provinsi yang kasus TBCnya tinggi,” kata Budi.

Karena jumlah terbatas, portabel

Pasca peluncuran di Bandung, diharapkan daerah lain yang menerima sinar-X portabel dapat segera memulai kegiatan penemuan kasus secara aktif pada bulan Agustus tahun ini.

Kehadiran alat rontgen portable ini sangat bermanfaat untuk skrining anak. Sebab, anak tidak bisa memaksakan buang air besar sehingga harus digunakan alat rontgen untuk skrining TBC, salah satunya adalah rontgen portable.

 

Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India. Saat ini terdapat 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya, atau setara dengan 15 kematian akibat TBC setiap jamnya.

Makanya sekarang, sejak pandemi COVID-19, pemerintah agresif terhadap TBC dengan program surveilans agar bisa ditemukan di mana-mana, kata Budi.

 

Tim surveilans berhasil mendeteksi 500 ribu kasus pada tahun 2021, meningkat menjadi 700 ribu pada tahun 2022 dan kembali menjadi 800 ribu pada tahun 2023.

“Diharapkan terdeteksi 900 ribu kasus TBC pada tahun ini. Karena jika terdeteksi kasus TBC bisa segera diobati, pemulihan hanya membutuhkan waktu 4 hingga 6 bulan,” kata Budi.

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini terutama menyerang paru-paru, namun bisa juga menyerang organ lain di tubuh, seperti ginjal, tulang, dan otak.

Tuberkulosis ditularkan melalui udara ketika seseorang yang aktif terinfeksi tuberkulosis batuk atau bersin, sehingga melepaskan bakteri tersebut ke udara. Orang yang menghirup bakteri ini dapat tertular TBC. Gejala tuberkulosis yang paling umum adalah batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, batuk darah, nyeri dada, lemas, penurunan berat badan, demam, dan keringat malam.

Padahal, TBC merupakan penyakit yang ditemukan 3 ribu tahun sebelum Yesus Kristus. Namun hingga saat ini penyakit tersebut masih sulit diberantas dari permukaan bumi.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *