Mon. Sep 23rd, 2024

Apa Itu Cryoablation? Teknik Perawatan Aritmia Jantung Terbaru yang Gunakan Suhu Sangat Rendah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Gangguan irama jantung atau disebut juga aritmia jantung merupakan masalah medis yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan kualitas hidup pasien.

Penyakit ini mencakup berbagai jenis irama jantung, dari cepat (takikardia) hingga lambat (bradikardia). Kondisi ini dapat mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah dengan baik.

Kabar baiknya adalah kemajuan teknologi medis berarti bahwa berbagai pilihan diagnostik dan pengobatan kini tersedia untuk mengobati aritmia secara efektif.

Menurut ahli jantung RS Siloam TB Simatupang, Profesor Yoga Yuniadi, pengobatan penyakit jantung mengalami kemajuan besar berkat metode baru yang ada saat ini. Pilihannya adalah antara ablasi konvensional dan cryoablasi.

“Cryoablasi merupakan metode pengobatan baru yang menggunakan suhu sangat tinggi untuk merangsang otot jantung sehingga menyebabkan gangguan ritme. Prosedurnya diawali dengan pemberian anestesi umum dan obat penenang ringan untuk menjamin kenyamanan pasien,” kata Yoga dalam siaran persnya, Selasa (10/9/2024).

Ia menambahkan, kateter dimasukkan melalui vena dan dibawa ke jantung menggunakan teknologi pencitraan canggih. Energi dingin dialirkan melalui kateter untuk membekukan area target, sehingga menghentikan gejala abnormal penyebab aritmia.

Cryoablasi memiliki banyak keunggulan sebagai prosedur invasif minimal dibandingkan ablasi konvensional. Pasalnya, cara ini mengurangi risiko kerusakan jaringan sehat dan memiliki risiko komplikasi yang rendah.

Cara ini seringkali efektif dan memiliki waktu pemulihan yang singkat, namun tidak semua pasien cocok untuk menangis. Cara ini sering digunakan pada jenis fibrilasi atrium (gangguan jantung) dan takikardia supraventrikular (denyut jantung cepat). didasarkan pada evaluasi medis yang cermat,” jelas Yoga.

Seperti prosedur lainnya, cryoablasi juga memiliki risiko. Kelemahan utama cryoablasi mencakup risiko komplikasi seperti pendarahan dan kerusakan jaringan serta fakta bahwa efektivitasnya dapat bervariasi dan memerlukan pengobatan tambahan.

Sebelum merekomendasikan cryoablasi, dokter akan memeriksa tingkat keparahan aritmia jantung dan menunjukkan beberapa faktor lainnya. Oleh karena itu, pengobatan aritmia jantung mungkin memerlukan metode yang berbeda-beda, bergantung pada jenis dan tingkat keparahan aritmia.

Salah satunya adalah penggunaan narkoba. Misalnya saja obat aritmia Amiodarone yang dapat digunakan untuk mengontrol atau memulihkan irama jantung normal.

Antikoagulasi mungkin diperlukan pada pasien dengan fibrilasi atrium untuk mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke.

Obat-obatan seperti Beta-Blocker dan Kalsium Channel Blocker juga digunakan untuk mengontrol detak jantung dan mengurangi gejala.

Ada pengobatan lain untuk aritmia jantung yang disebut terapi elektrofisika seperti kardioversi. Prosedur ini menggunakan pulsa listrik untuk merangsang jantung.

Sementara itu, ablasi kateter, yang melibatkan penggunaan energi frekuensi radio atau cryoablasi, dapat menghilangkan bagian otot jantung penyebab aritmia.

Dalam kasus yang parah, implantasi alat pacu jantung atau Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) mungkin diperlukan untuk mengontrol detak jantung dan mencegah serangan jantung yang berbahaya. Pembedahan seperti prosedur labirin mungkin diperlukan untuk mengatasi fibrilasi atrium dengan membuat jalur listrik yang terhubung ke jantung.

Aritmia jantung atau penyakit jantung dapat menimbulkan beberapa komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.

Salah satu faktor risiko utama aritmia yang tidak terkontrol adalah stroke. Hal ini terjadi ketika bekuan darah di jantung pecah, mengalir melalui aliran darah dan menyumbat pembuluh darah di otak.

Penyakit ini sering kali disebabkan oleh fibrilasi atrium, jenis aritmia yang paling umum, dimana jantung berdetak tidak teratur dan lemah. Darah dapat menumpuk di atrium, terutama di area yang disebut atrial appendage (telinga jantung) dan jika pecah dapat menyebabkan stroke yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian.

Selain stroke, aritmia juga bisa menyebabkan gagal jantung. Pada aritmia akut atau kronis, seperti fibrilasi atrium atau takikardia ventrikel, jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Penyakit ini mengganggu kemampuan jantung dalam mengedarkan darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan kelelahan, sesak napas, dan pembengkakan pada kaki atau lutut.

Gagal jantung yang disebabkan oleh aritmia dapat mengganggu kualitas hidup dan memerlukan perawatan medis untuk mengatasi gejala dan mencegah perkembangan penyakit.

Kemungkinan komplikasi aritmia lainnya adalah kematian mendadak. Aritmia serius seperti takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel dapat menyebabkan jantung berhenti memompa darah. Takikardia ventrikel adalah suatu kondisi di mana ventrikel jantung berdetak terlalu cepat, sedangkan fibrilasi ventrikel melibatkan fibrilasi ventrikel yang menyebabkan jantung tidak bekerja dengan baik dalam memompa darah. Semua penyakit ini bisa menyebabkan kematian mendadak jika tidak ditangani dengan cepat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *