Mon. Sep 23rd, 2024

Cerita Umat Katolik Rela Menunggu Berjam-jam Menanti Lambaian Tangan Paus Fransiskus

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia mendapat perhatian besar dari umat Katolik Tanah Air. Padahal, ini kali ketiga Paus Vatikan berkunjung ke Indonesia.

Kunjungan terakhir dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II, pada tanggal 9 hingga 14 Oktober 1989. Kini, 35 tahun kemudian, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia, pada tanggal 3 hingga 6 September 2024.

Acara terbesar proyek tersebut di Indonesia adalah Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang akan digelar pada Kamis (05/09/2024). Sekitar 86 ribu umat Katolik terdaftar akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut. Namun masih banyak umat Katolik yang tidak berkesempatan berpartisipasi karena terbatasnya kuota.

Meski demikian, semangat mereka menyambut Paus Fransiskus tak kunjung padam. Banyak umat Katolik yang rela menunggu berjam-jam hingga iring-iringan mobil Paus Fransiskus lewat, agar mereka bisa melambaikan tangan dan bertemu langsung dengannya dalam kunjungan terkenal itu.

Sepasang suami istri dari Paroki Bunda Maria Gunung Karmel Tomang, Anton dan Kristin, senang menunggu di pinggir jalan dekat Kedutaan Besar Vatikan,​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ Mereka menunggu kedatangan Paus Fransiskus yang datang dari Gedung Merdeka usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kami ingin melihat Paus secara langsung, karena beliau adalah orang yang bermartabat dan tenang ketika kami melihatnya, jadi kami ingin merasakannya karena melihatnya di televisi akan sangat berbeda,” kata mereka kepada Liputan6. com, Rabu (04/09/2024).

Ini adalah pertama kalinya keduanya melihat Paus Vatikan secara langsung. Orang tuamu menghadiri kunjungan Paus Yohanes Paulus II, dan sekarang saatnya menyambut Paus Fransiskus.

Umat ​​​​Katolik lainnya sangat menantikan Paus Fransiskus untuk hadir di hadapan Gereja.

Usai pertemuan dengan Serikat Yesus (SJ) di Kedutaan Besar Vatikan, Paus Fransiskus diperkirakan akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan dan biarawati di Katedral, pada pukul 16.30 WIB.

Jemaat tiba di Gereja mulai pukul 07:00 WIB.

“Saya sangat terharu menyambut Paus. Meski saya tidak menghadiri Misa di GBK, saya sangat senang bisa berdoa bersama Paus,” kata Lani Yosef, umat Paroki Maria Bunda Karmel. Paroki, Tomang.

“Saya sangat bersyukur dia datang ke Indonesia. Sungguh anugerah yang luar biasa dari Tuhan, hati (Paus Fransiskus) datang ke Indonesia. Indonesia mendapat berkah, kedamaian, kerukunan antar umat beragama, negara penuh berkah,” ujarnya. . melanjutkan.

Jemaat lainnya, Theresia Endang, dari Paroki Maria Assumpta, Klaten, datang ke Jakarta dari Yogyakarta untuk menemui Paus Fransiskus. Bahkan untuk bermain di GBK pun Anda belum punya tiketnya.

“Saya sebenarnya ke Jakarta untuk menyapa Paus karena saya tidak bisa mendapatkan tiket ke GBK. Tapi selamat tinggal, keberkahan telah mengalir untuk kita semua sepanjang jalan ini,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *