Mon. Sep 23rd, 2024

Gelar ISEW 2024, Indonesia dan Jerman Kompak Perangi Perubahan Iklim

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kemeterian PPN / Bappenas) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH dan lembaga pelaksana Pekan Indonesia Sustainable lainnya yang didanai Jerman Energi atau Pekan Energi Berkelanjutan Indonesia (ISEW) 2024. Acara tersebut berlangsung pada 10 hingga 13 September 2024 di Jakarta.

ISEW 2024 merupakan forum penting dialog tingkat tinggi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman untuk mendorong pertukaran energi global dan nasional. Acara ini juga menjembatani kesenjangan antara pembuat kebijakan dan masyarakat, termasuk masyarakat industri, akademisi, kelompok pemuda dan pemangku kepentingan non-energi lainnya, untuk membahas dan menghubungkan pertukaran energi melalui pendekatan multilateral.

Selain itu, ISEW 2024 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap teknologi, strategi, kebijakan, dan solusi bisnis untuk mencapai transformasi energi Indonesia. Agenda tersebut juga menyoroti hasil kerja sama multilateral yang digagas pemerintah Indonesia di bidang energi, khususnya dalam implementasi visi Indonesia Emas 2045. 

“Pedoman nasional, perencanaan strategis bersama, dan kerja sama internasional adalah kunci untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan. Dengan bekerja sama, kita dapat mewujudkan visi kita dan memimpin jalan menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” kata Taufiq Hidayat Putra, Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informasi/Bappenas, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Perpindahan energi

Sekretaris Dirjen Indonesia Sahid Junaidi mengatakan: “Pertukaran energi melalui energi terbarukan sangat penting bagi masa depan Indonesia. Melalui kerja sama dan solusi inovatif, kita dapat mencapai tujuan ambisius kami adalah memastikan masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.” Energi Baru, Energi Terbarukan dan Hemat Energi (Departemen Umum EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

“Indonesia adalah mitra utama Jerman dalam memerangi perubahan iklim. Kami berkomitmen untuk mendukung tujuan ambisius pertukaran energi Indonesia melalui proyek kolaboratif dan berbagi pengetahuan. Kami percaya bahwa kerja sama antara Indonesia dan Jerman penting untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera. bagi negara dan dunia,” GIZ mengutip ucapan Indonesia/ASEAN. Direktur Program Energi Lisa Tinchert.

ISEW 2024 akan mencakup sesi dan kegiatan, antara lain keynote speaker dari kementerian/lembaga terkait, diskusi kelompok, workshop, pameran, dan kemitraan usaha. Acara ini akan membahas sejumlah topik utama terkait energi berkelanjutan, termasuk integrasi energi terbarukan, efisiensi energi berkelanjutan, dan transformasi energi berkelanjutan.

Indonesia akan segera menjadi rumah bagi proyek amonia ramah lingkungan pertama di dunia, inovasi terbaru dari Pupuk Indonesia milik negara. Proyek amonia akan dimulai pada Agustus 2024 dan melibatkan dua perusahaan besar Jepang. Proyek ini juga didukung oleh pemerintah Jepang melalui hibah $25 juta.

Koordinator Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto menegaskan kembali dukungan tersebut pada Pertemuan Tingkat Menteri Kedua Komunitas Nol Emisi Asia (AZEC).

“Untuk proyek amoniak Pupuk Iskandar Muda (cabang Pupuk Indonesia), pemerintah Jepang akan memberikan subsidi sekitar $25 juta,” kata Airlangga, Senin.

Sementara itu, Menteri Investasi sekaligus Ketua Badan Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani membenarkan bahwa investasi Jepang menggarisbawahi potensi besar Indonesia dalam proyek energi ramah lingkungan.

Menurutnya, proyek tanpa emisi sangat menarik pasar internasional karena termotivasi dan dapat menghasilkan pendapatan rendah jika fokus pada energi terbarukan. Kerjasama dengan Jepang

Proyek tersebut merupakan hasil Joint Development Agreement (JDA) dengan Green Ammonia Initiative from Asia (GAIA Project).

Perjanjian tersebut melibatkan Pupuk Indonesia, ITOCHU Corporation dan Toyo Engineering yang disepakati pada acara AZEC.

 

General Manager Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menjelaskan proyek tersebut bertujuan untuk mengembangkan amonia sebagai bahan bakar laut. “Proyek ini sangat istimewa karena merupakan yang pertama di dunia.

“Amonia yang digunakan dibuat menjadi amonia hijau menggunakan pabrik Pupuk Indonesia Group di Aceh,” kata Rahmad.

Amonia murni atau amonia murni penting dalam upaya dekarbonisasi industri karena dapat menjadi sumber energi baru yang bersih di masa depan.

Amonia murni mengandung amonia biru dan amonia hijau, yang memiliki lebih sedikit karbon. Faktanya, amonia hijau tidak menghasilkan emisi karbon dalam proses pembuatannya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *