Mon. Sep 23rd, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan hasil keuangan tahun buku 2023 yang berakhir 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan mengalami penurunan pendapatan dan laba.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk mengumumkan pendapatan operasional sebesar 6,52 miliar USD atau sekitar 102,38 triliun rupiah. (kurs Rupiah 15.708,00 terhadap dolar AS) dalam laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (3/1/2024) tahun 2023.

Pendapatan ini turun 19,56 persen dari pendapatan tahun 2022 yang tercatat sebesar $8,1 miliar. sementara pendapatan menurun Nilai pendapatan meningkat 15 persen menjadi $3,98 miliar pada tahun 2023 dari $3,45 miliar pada tahun 2022.

Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya royalti kepada pemerintah dibandingkan tahun sebelumnya. Biaya penambangan dan biaya pemrosesan juga meningkat karena peningkatan volume. Meskipun konsumsi bahan bakar meningkat 14 persen, biaya bahan bakar pada tahun 2023 tetap sama dengan tahun 2022 karena harga minyak yang lebih rendah. Kas batubara per ton (tidak termasuk royalti) akan meningkat 9 persen pada tahun 2023 dari tahun 2022.

Dengan demikian, perseroan mencatatkan total laba sebesar USD 2,54 miliar pada tahun 2023, turun 45,47 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar USD 4,65 miliar. Beban operasional perusahaan turun 8 persen menjadi $344 juta dari $375 juta pada tahun 2022, mencatat beban lain-lain sebesar $37,85 juta. Hal ini menghasilkan laba operasional sebesar $2,16 miliar, turun dari $4,31 miliar pada tahun 2022.

Selama tahun 2023, Adaro Energy Indonesia mencatat biaya pendanaan sebesar US$109,4 juta. Pendapatan finansial sebesar 140,42 juta dollar AS dan keuntungan dari usaha patungan yang ditahan sebesar USD 107,77 juta Setelah dikurangi biaya pajak penghasilan Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik unit utama sebesar US$1,64 miliar atau sekitar Rp 25,78 triliun.

 

 

Laba ini turun 34,16 persen dari laba tahun 2022 sebesar $2,49 miliar. Total aset turun 3 persen menjadi $10,47 miliar pada akhir tahun 2023 dari $10,78 miliar pada akhir tahun 2022. Total liabilitas pada akhir tahun 2023 adalah $3,06 miliar. atau 28 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada akhir tahun 2023, ekuitas pemegang saham mencapai $7,4 miliar, naik 14 persen karena peningkatan laba ditahan.

Saham ADRO menguat 0,83% di Rp 2.440 per saham pada perdagangan Jumat pagi pukul 09.57 WIB Saham ADRO dibuka menguat 30 poin di Rp 2.450. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 2.460 dan terendah Rp 2.430 per saham. Total frekuensi perdagangannya sebanyak 3.599 kali, dengan volume perdagangan 157.105 lembar saham, nilai transaksi harian Rp 38,4 miliar.

Sebelumnya diberitakan, emiten batu bara milik Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2023.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Selasa (19/12/2023), Adaro Energy akan membagikan dividen interim sebesar US$400 juta atau Rp6,17 triliun (berdasarkan kurs Rp15.449,33 ke Amerika Serikat ) dolar. ). Pembayaran dividen akan sesuai dengan keputusan Direksi Bank yang telah disetujui oleh Komisi pada tanggal 14 Desember 2023.

Berikut jadwal dividen interim ADRO: Total Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 28 Desember 2023 Dividen Sebelumnya di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 29 Desember 2023 3 Januari 2024 Tanggal Pencatatan: 2 Januari 2024 Pembayaran Dividen: 12 Januari 2024

Adaro Energy Indonesia sebelumnya mengumumkan kinerja keuangan sembilan bulan pertama tahun 2023. Perusahaan mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih pada periode tersebut.

Berdasarkan laporan keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan melaporkan pendapatan operasional sebesar USD 4,98 miliar pada kuartal III 2023. Hasil tersebut turun 15,76 persen dibandingkan pendapatan operasional pada kuartal III tahun 2023 2022

Sementara itu Nilai pendapatan ADRO naik 17,47 persen menjadi $2,99 miliar hingga kuartal III 2023, dibandingkan nilai pendapatan perusahaan sebesar $2,54 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal ketiga tahun 2023, ADRO mempunyai laba operasional sebesar $1,61 miliar. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 48,64 persen dari laba operasional ADRO sebesar $3,15 miliar pada kuartal ketiga tahun 2022.

 

Akibatnya, ADRO melaporkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk sebesar $1,21 miliar pada Q3 2023, turun 35,96 persen dari penjualan Q3 2023 sebesar $1,9 miliar.

Pada Q3 2023, total aset ADRO dilaporkan sebesar $10,39 miliar. atau turun dari total aset perseroan sebesar $10,78 miliar pada akhir tahun 2022.

Utang ADRO pada kuartal ketiga tahun 2023 adalah $2,98 miliar. Turun dari utang perusahaan sebesar $4,25 miliar pada akhir tahun lalu, pendanaan ADRO meningkat dari $6,52 miliar pada akhir tahun 2022 menjadi $7,41 miliar pada kuartal ketiga tahun 2023.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *