Tue. Sep 24th, 2024

NEC akan Bangun Sistem Komunikasi dan Pengumpulan Data untuk MRT Jakarta Fase 2

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – NEC Corporation akan membangun sistem komunikasi, sistem pemantauan bisnis, pendataan untuk proyek perluasan jalur utara-selatan Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2.

Untuk pembangunan MRT Jakarta Fase 2, NEC telah menggandeng Larsen & Toubro Limited, perusahaan konstruksi yang berbasis di India dan kontraktor khusus dari kantor pusat Sojitz Corporation, perusahaan yang berbisnis di Jepang.

“Dengan memanfaatkan teknologi digital canggih dan berupaya mengembangkan infrastruktur transportasi, NEC akan terus berkontribusi terhadap perkembangan baru di Indonesia dan meningkatkan kenyamanan para pelancong,” General Manager Global Transport Integration Department NEC Corporation, kata Misako Ebisawa.

Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/8/2024), perseroan menegaskan akan terus berupaya meningkatkan kemampuannya dalam menyediakan infrastruktur transportasi yang aman, terjamin, dan efisien.

Sekadar informasi, pemerintah Jepang mendukung proyek ini dengan pinjaman bantuan pembangunan dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Proyek MRT Jakarta Fase 2 akan memperpanjang jalur sepanjang 16 km (Stasiun Lebak Bulus – Stasiun Bundaran HI) yang dibuka pada seksi pertama di utara sekitar 6 km (antara Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Kota), dan dengan total panjang sekitar 22. km.

Jalur ini akan mengangkut penumpang antara Stasiun Lebak Bulus dan Stasiun Kota dalam waktu sekitar 45 menit dan dijadwalkan beroperasi penuh pada tahun 2030.

 

Seperti halnya MRT Jakarta Fase 1 yang selesai pada Maret 2019, NEC akan membangun sistem komunikasi, serta pengelolaan infrastruktur dan sistem pendataan untuk perluasan.

Sistem komunikasinya akan menggunakan teknologi penyiaran topologi jaringan sirkular untuk backhaul, sistem media sosial, dan sistem komunikasi lainnya yang akan terhubung dengan jaringan inti.

Sistem infrastruktur SCADA akan memantau dan mengendalikan peralatan dan sistem yang diperlukan untuk pengoperasian kereta api, serta sistem pengumpulan data.

 

Mengutip situs resmi MRT Jakarta, pembangunan MRT Jakarta Fase 2 terdiri dari dua tahap.

Tahap pertama seri 2A meliputi jalur sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan enam stasiun (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok).

Ditambah satu pemberitahuan (Kota) berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1728 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Jalur Koridor MRT BHI-Kota.

Tahap kedua, disebut Unit 2B, meliputi Stasiun Kota, Mangga Dua, Gunung Sahari dan Ancol di cadangan Ancol Barat sekitar 5,2 kilometer. Tahap 2B masih dalam tahap kajian definitif.

Selain pembangunan landasan kereta api, pembangunan kedua meliputi rekonstruksi kawasan Jalan Gajah Mada-Jalan Hayam Wuruk dengan menambah ruang bagi pejalan kaki (jalan raya) dan pengendara sepeda.

Termasuk di dalamnya penyediaan rak sepeda di setiap stasiun MRT di Jakarta dan penempatan atau penutupan jalur bus non-BRT, bus penumpang ekspres, dan kendaraan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *