Tue. Sep 24th, 2024

Kisah Mbah Sarno Mantan Anggota Militer Sukarela yang Meraih Simpati Presiden

matthewgenovesesongstudies.com, Yogyakarta – Usai pemberitaan media yang luas, Presiden RI Joko Widodo mendengar kabar dari Sarno (84), salah satu anggota Tentara Relawan yang sudah menyendiri selama lebih dari 20 tahun. Penanggung Jawab Humas Pimpinan DIY dan Pemda, Ditya Nanario Aji, mengatakan bantuan yang diberikan Presiden pada Senin (05/08) pukul 15.00 WIB di kediamannya, merupakan staf Presiden RI Ponjong, Gunungkidul.   

Bantuan yang diberikan menyangkut sembako dan sejumlah uang. Presiden RI mengetahuinya melalui pemberitaan media yang viral. Karena ceritanya, Presiden terharu dan mengirimkan bantuan. Mengingat Mbah Sarno pernah berjuang untuk Indonesia, RI, dalam pasukan sukarelawan “Kami berharap apa yang diberikan kepada Mbah Sarno dapat dimanfaatkan dengan baik,” kata Ditya, Senin 5 Juli 2024.

 Mbah Sarno mengaku ikut serta dalam operasi Tiga Komando Rakyat (Trikora) yang bertujuan untuk menggulingkan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan menghilangkan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1966-1967.

Mbah Sarno menjadi anggota Tentara Relawan sejak tahun 1960, bergabung dengan Batalyon Infanteri (Yonif) 409 hingga kini belum bisa menjadi veteran, meski sudah dua kali mengajukan status militer sejak tahun 2014.   

Misi saya dimulai pada tahun 1960. DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) di Jawa Barat. Kedua di Sumatera, penghapusan PRRI. Ketiga kalinya di Sulawesi, untuk menghilangkan Kahar Muzakkar. Irian, Irian Barat (Trikora) kita rebut,” kata Mbah Sarno. 

Sebelum pensiun, Mbah Sarno mendapat penghargaan Bintang Sewindu setelah sembilan tahun mengabdi. Mbah Sarno mengaku sudah tidak menjadi anggota Tentara Relawan sejak tahun 1969.  

“Saya mengabdi sampai tahun 1969. Akhirnya 9 tahun setelah dianugerahi, saya juga mendapat bintang rohani,” kata Mbah Sarno. 

 

Mbah Sarno tinggal sendirian dan kini tinggal di sebuah rumah kecil yang dulunya adalah kandang ayam. Tidak ada peralatan modern, yang ada TV box rusak. Setiap hari Anda hanya mendengarkan suara radio lama. 

Agung Nugroho, Kepala Desa Genjahan, Ponjong, mengatakan Mbah Sarno merupakan salah satu warganya yang termasuk kelompok kurang mampu dan pernah menerima bantuan BLT pada masa Covid-19, namun belum saat ini. Mbah Sarno menerima bantuan penyaluran dana desa setahun sekali. 

Agung mengatakan, sejak tahun 2020 lalu, pihak desa setidaknya telah memberikan 10% bantuan kepada warga yang membutuhkan, termasuk Mbah Sarno. Sedangkan untuk PKH sendiri, Agung menyatakan tidak akan melakukan intervensi. 

“Bantuan ini masih kurang dan kami berharap beliau dapat memperoleh bantuan lain dari luar daerah. Kami berharap beliau dapat terbantu sebagai veteran yang telah berjasa bagi Indonesia,” kata Agung.  

Agung berbicara soal keterjangkauan perumahan, ia tidak bisa berbuat banyak dengan program RTLH karena Mbah Sarno bukan pemilik tanah di sini. Syarat subsidi RTLH sendiri adalah kepemilikan tanah atas nama yang berkepentingan, atau salah satu warga atas nama Mbah Sarno.

 Agung berharap bantuan kepada Mbah Sarno ini bisa terus berlanjut, karena saat ini Mbah Sarno sudah sangat tua yaitu 84 tahun. Agung membenarkan, bantuan kepada Mbah Sarno yang mantan anggota TNI itu merupakan relawan yang baru diterimanya. merupakan bantuan nyata dari Presiden Republik Indonesia.

“Bantuan berupa sembako, lalu uang stimulus, mungkin 2 atau 3 bulan cukup untuk hidup Pak Sarno. Katanya: “Kami tidak mau tahu yang namanya nilai uang dari relaunch itu artinya bahwa itu adalah haknya.” 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *