Tue. Sep 24th, 2024

Daya Rusak Sama dengan Narkoba, Ini Kata PP Persis Soal Judi Online

By admin Sep24,2024 #Judi Online #Narkoba #Persis

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Maraknya fenomena perjudian di Internet harus menjadi alasan bagi seluruh komponen bangsa, terutama bagi pemerintah yang bertanggung jawab atas maraknya berbagai jenis perjudian yang merusak mental dan moral bangsa. . .

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Jeje Zaenudin, dikutip dari laman Persis, Selasa (2/7/2024).

Menurut Jeje, aparat penegak hukum dan seluruh pihak yang bertanggung jawab mengatur dan mengawasi penggunaan internet dan teknologi digital harus menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi dan menekan kejahatan perjudian online.

“Anda tidak bisa hanya mengandalkan hati nurani pribadi setiap anggota masyarakat untuk menjauhi dan meninggalkan perjudian online karena begitu canggih dan masifnya para broker dan penyedia atau agen yang menyediakan situs perjudian online membuat dan mempromosikan situs perjudian ini. mereka menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa bisa menghalangi mereka untuk menggunakan alat komunikasi,” kata Jeje.

Jeje memberikan solusi penyelesaian kasus perjudian online, memerlukan pemberantasan dan pemberantasan kejahatan secara masif dan bersama.

Jeje mengutip salah satu ayat Alquran tentang larangan berjudi, menggabungkan ayat larangan dengan larangan khomer.

“Mari kita perhatikan ayat 90 dan 91 Surat Al Maidah. Dampak kerusakan mental dan moral akibat kecanduan judi online tidak kalah dahsyatnya dengan kerusakan akibat khamr atau narkoba,” kata Jeje.

Jeje menjelaskan, Al-Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa minum dan berjudi tidak hanya haram dan tidak boleh dilakukan, namun disebutkan bahwa minum anggur dan berjudi adalah perbuatan keji yang hanya dilakukan oleh setan.

Jeje mengatakan, Alquran menekankan bahwa setan menyebarkan kejahatan dan permusuhan serta mengajak manusia untuk mengingat Allah dan berdoa dalam program utamanya, yaitu menyebarkan minuman keras atau narkoba dan perjudian.

“Ada banyak bukti nyata bahwa para penjudi dan pemabuk tidak lagi memiliki rasa kasihan terhadap keluarga mereka dan orang lain yang menganiaya dan membunuh mereka,” kata Jeje.

Begitu pula dengan minuman keras dan perjudian, maka hilanglah kesadaran beragama seseorang sehingga mudah melakukan perbuatan maksiat dan kejahatan yang tidak berperikemanusiaan.

Jeje menegaskan, seluruh bangsa berkomitmen dan harus bekerja sama untuk memberantas perjudian online, serta kewajiban memberantas narkoba.

“Pemerintah harus membuat aturan dan menerapkan sanksi seberat-beratnya, tanpa diskriminasi terhadap pelakunya, serta membongkar seluruh jaringan dan sindikat sampai ke akar-akarnya,” kata Jeje.

Jeje mengatakan, pemberantasan diawali dengan pengendalian diri untuk tidak bereksperimen dengan perjudian online dan narkoba. Selain itu, pantau dan saling memberi nasihat tentang keluarga, teman, dan lingkaran sosial di mana pun Anda berada.

 

Seperti dikutip dari saluran reality show, matthewgenovesesongstudies.com, para ahli menyebut generasi muda justru lebih rentan menjadi korban jebakan judi online, padahal mereka kerap dianggap lebih kebal terhadap arus negatif di ruang digital.

Hal tersebut disampaikan Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati dalam kegiatan kelas virtual matthewgenovesesongstudies.com bertajuk “Game Online Mencari Hewan, Literasi Digital Penawarnya”, yang dilaksanakan pada Jumat (28/6/2024). ).

Menurutnya sifat manusia yang cenderung hanya mendengar dan melihat apa saja yang cocok untuknya, dipadukan dengan algoritma media sosial, menjadi faktor mayoritas anak muda menjadi korban perjudian online.

“Media sosial memang dirancang untuk benar-benar memanjakan kemanusiaan kita. Kita dikucilkan sesuai dengan apa yang kita suka, tapi juga ilmu-ilmu lain,” jelas Devie.

Selain itu, dari segi psikologis, kata dia, sindikat di balik perjudian online sebenarnya mempelajari psikologi manusia. Jadi mereka menciptakan aplikasi yang bertujuan untuk manipulasi.

“Masyarakat cenderung penasaran, ingin tahu, ingin mendapat keuntungan cepat. Ini yang diproses dengan lancar melalui game online,” kata Devie.

Oleh karena itu, literasi digital menjadi sebuah gerakan atau langkah penting khususnya bagi generasi muda.

“Pendekatan jangka panjang yang paling penting adalah literasi digital karena ini akan menjadi vaksin bagi semua orang. Jadi virus digital apa pun yang muncul, mereka akan mampu menghadapinya,” ujarnya.

Dalam hal ini, Devie berpendapat bahwa masyarakat, khususnya generasi muda, harus terbuka terhadap informasi yang beragam, baik suka maupun tidak, agar pengetahuannya menjadi lebih seimbang ketika menghadapi tantangan atau godaan di ruang digital.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *