Tue. Sep 24th, 2024

Cuma Untung Kecil, Warung Kelontong Cemas Omzet Anjlok jika Dilarang Jualan Rokok Eceran

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Toko kelontong diyakini akan kehilangan pendapatan jika dilarang menjual rokok secara eceran. Bahkan, penghasilannya diklaim bisa berkurang hingga 60%, meski penghasilannya tetap berkurang.

Pak Wahid, Sekretaris Jenderal Persatuan Pengusaha Toko Kelontong Indonesia (Perpeksi), mengatakan pendapatan bulanan toko kelontong hanya sekitar 5 juta rupiah. Sumber terbesarnya adalah penjualan rokok.

Ia kembali menegaskan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 yang salah satunya mengatur tentang penjualan eceran rokok. Vahid mengatakan toko kelontong menentang penerapan tersebut.

“Akhirnya anggota kita dan kita yang jualan rokok, sebenarnya jualan rokok pasti jualan rokok, ini tidak bisa dipisahkan. Kalau dibilang eceran tidak boleh, itu masalah pertama,” kata Vahi De dalam diskusi di Jakarta pada Selasa (13 Agustus 2024).

Dia menjelaskan, banyak pelanggan yang datang ke toko kelontong untuk membeli rokok eceran. Jika pembatasan ini ada, toko kelontong mungkin akan kalah bersaing dengan supermarket atau pasar swalayan.

“Kalau dilarang tentu akan menurunkan pendapatan dan pendapatan. Ujung-ujungnya tidak mampu menutupi biaya hidup, apalagi seperti disebutkan sebelumnya, biaya hidup semakin meningkat,” jelasnya.

Pak Wahid mengatakan, meski banyak barang yang dijual di toko kelontong, penjualan rokok menjadi salah satu sumber utamanya. Pendapatannya diperkirakan akan turun sebanyak 60%.

“Terus terang, sebagai usaha kecil, kami tidak punya banyak modal, pendapatan dari penjualan mayoritas dari penjualan tembakau, menyumbang sekitar 60-70% dari penjualan tembakau, apalagi rata-rata eceran, karena ada. Kekurangannya banyak, ada yang mumpuni juga, seperti ukuran gang belakang.

Selain itu, Wahid menjelaskan pembeli rokok juga kerap membeli produk lain. Misalnya minuman kemasan atau kopi. Ini berarti lebih banyak pendapatan.

“Sebenarnya yang saya tahu dari rokok, orang yang beli alkohol pasti beli minuman. Soalnya kadang beli kopi, jadi tanpa rokok pasti pendapatannya berkurang,” jelasnya.

Wahid juga menyayangkan adanya pembatasan jarak 200 meter antara toko tembakau dengan pusat atau kegiatan pendidikan anak.

“Sekolah masih ada batasan 200 meter. Masyarakat yang punya rumah dan buka toko di rumahnya harus pindah. Ini benar-benar beban kami. “Pelaku korporasinya lebih kecil dan masuk dalam kategori UMKM,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah membatasi penjualan eceran tembakau di berbagai kawasan pusat pendidikan dan tempat bermain anak. Namun kebijakan tersebut dinilai merugikan UMKM, pedagang kaki lima, dan pedagang pasar.

Informasi dan pembatasan penjualan tembakau terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024.

Sayangnya, pelaku UMKM melihat dampak lain dari ketentuan ini. Salah satunya adalah kekhawatiran pelarangan penjualan rokok akan berdampak pada penurunan pendapatan para pengusaha.

“Khusus di Provinsi Jawa Timur, terdapat lebih dari 900 koperasi ritel dan 2.050 toko lokal. Rata-rata pendapatan toko-toko tersebut bergantung pada penjualan rokok. Banyak anggota koperasi yang mengandalkan penjualan tembakau karena kontribusinya terhadap pendapatan mencapai 50%. kata Ibu Anang Zunaedi, Ketua Umum Asosiasi Industri Ritel dan Koperasi Indonesia, saat jumpa pers di Jakarta Qatar, Selasa (13 Agustus 2024).

Ia menegaskan, telah menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Dia membutuhkan solusi atau rencana kebijakan.

Pak Annan mengatakan bahwa pembatasan penjualan rokok di masa lalu tidak pernah dilanggar. Seperti halnya ada batasan usia tertentu dalam menjual rokok. Ia juga sangat keberatan dengan pembatasan zonasi yang mengharuskan jarak minimal 200 meter dari pusat pendidikan.

“Saya rasa sudah jelas (usaha kecil, menengah, dan menengah) akan kehilangan produksi, teman-teman dari usaha kecil, menengah, dan mikro kontribusinya 50% (penjualan tembakau), otomatis toko lain juga sudah menentukan luasnya. tidak bisa dijual.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *