Tue. Sep 24th, 2024

Promosikan Wisata Kebugaran, Indonesia Health Tourism Exchange Forum Bakal Digelar 2-4 Agustus 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta berbagai pemangku kepentingan akan menggelar Indonesia Health Tourism Exchange Conference (IHTEF) 2024 ini – 4 Agustus 2024, di Pullman Hotel Central Taman Jakarta.

IHTEF 2024 digelar dalam rangka promosi wisata kesehatan yang mempertemukan 20 penjual atau penyedia jasa dari sektor kesehatan Indonesia dan 40 pembeli dari industri pariwisata. “Untuk mendukung pariwisata menuju kesejahteraan, kita memerlukan banyak information to exchange dan plan (berbagi informasi dan rencana),” Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno saat Weekly Briefing bersama Sandi Uno, Senin, Juli. 29 2024. 

Deputi Pengelola Obat Alami, Suplemen Kesehatan dan Kosmetika BPOM, Mohamad Kashuri mengatakan, saat ini terjadi perubahan gaya hidup, dimana masyarakat tidak hanya mendapatkan kesehatan tetapi juga kebugaran jasmani, bahkan juga berkaitan dengan penampilan tubuh. “Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan obat-obatan dari bahan alami seperti kosmetik dan suplemen kesehatan,” kata Mohamad Kashuri dalam acara tersebut. 

Oleh karena itu, tambah Kashuri, BPOM memastikan obat yang didistribusikan aman dan untuk edukasi kesehatan dengan meningkatkan literasi. IHTEF 2024 juga akan memberikan peluang bagi pelaku usaha UMKM dan meningkatkan daya saing sektor kesejahteraan di Indonesia.

“Bahkan ini akan menciptakan hubungan yang sangat baik dengan pariwisata kesejahteraan,” kata Kashuri. 

Melalui IHTEF 2024, acara tersebut juga mempromosikan keindahan alam, dengan 80 booth yang diisi oleh UKM dan industri obat-obatan alami, menampilkan produk-produk yang dirancang dan dikelola oleh BPOM. Tak hanya itu, ada beragam acara dan hiburan menarik bagi pengunjung.

Senada, Ketua DPP Inbound & Domestic Tour (Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia) ASTINDO, Heben Ezer mengatakan, asosiasinya terus mendorong anggotanya untuk mengembangkan pariwisata kesejahteraan. “Bahkan Astindo mendorong kami untuk menggabungkan wisata golf dengan wellness,” ujarnya.

ASINDO telah bekerjasama dengan Taman Sari Spa. “Kami juga punya Etnaprana karena ternyata ada pijat Batak dan Betawi yang akan ditawarkan kepada wisatawan dalam dan luar negeri,” lanjutnya.

Pihaknya juga telah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk menyelenggarakan penyembuhan hutan. Menurutnya, banyak sekali peminat atraksi ini. Kedepannya masih banyak tempat wisata kesehatan yang bisa dikembangkan untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Kalau soal spa, pastinya masyarakat juga mengenal Taman Sari Royal Spa dari Mustika Ratu. Brand Marketing Manager Mustika Ratu Group, Mega Anjasmoro mengatakan, wisata kesehatan saat ini sudah sangat maju. Sebelum Covid, Taman Sari Royal Spa banyak dikunjungi wisatawan asing, sekitar 80 persen ekspatriat dan 20 persen wisatawan domestik.

Namun kini setelah Covid keadaan berubah, kunjungan wisatawan domestik lebih banyak yaitu 80 persen dan 20 persen wisatawan mancanegara. Sedangkan untuk paket perawatan di Taman Sari Royal Spa yang paling banyak digemari adalah pijat jawa, karena sejak awal sudah terkenal untuk merawat kerabat di Keraton Jawa.

“Kemudian Bali, karena di tingkat internasional Bali dikenal sebagai destinasi internasional dan sound healing menjadi salah satu yang diusungnya, maka suara asli Indonesia seperti gamelan, musik menjadi salah satu cara healingnya,” jelas Mega.

Wakil Penyelenggara Produk dan Event Pariwisata, Vinsensius Jemadu menambahkan, wisata fitnes sudah hampir lima tahun hadir, termasuk yang banyak diminati wisatawan dalam dan luar negeri. Pasca-Covid, permintaan wisata kesehatan ternyata luar biasa. “Di IHTEF akan ada 20 penjual dan 40 pembeli yang disatukan dalam forum B2B,” pungkas Vinsensius.

 

Direktur Jenderal Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi Dr. Dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ2. mengungkapkan bahwa tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental. Menurutnya, kesehatan mental sangat penting, karena seseorang harus kompeten.

Artinya, jelasnya saat menghadiri konferensi pers mingguan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara hybrid, Senin, 23 Juli 2024. “(Harus punya) kemampuan berpikir, merasakan, bertindak . . dan berinteraksi dengan orang lain.”

“Menikmati hidup, menikmati wisata, mencari nafkah, dan sebagainya, adalah hal yang sangat mendasar dalam memiliki kesehatan mental (baik). Padahal, konsepnya sangat sederhana,” ujarnya.

Pada periode ini beliau mengenalkan good healing sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan mental yang dapat menjadi salah satu kegiatan wisata wellness lokal. Seorang wanita yang akrab disapa Noriyu menjelaskan, “Penyembuhan suara sebenarnya adalah salah satu hal yang kami teliti bersama Universitas Hiroshima, karena mereka telah mengembangkan peran impuls saraf.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *