Wed. Sep 25th, 2024

Susul AS, Uni Eropa Naikkan Tarif Impor Mobil Listrik China

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Uni Eropa mengumumkan akan mengenakan bea masuk yang lebih tinggi terhadap kendaraan listrik (EV) asal China.

Kelompok tersebut percaya bahwa industri mobil listrik Tiongkok mendapat keuntungan besar dari subsidi yang tidak adil dan menyebabkan kerugian ekonomi bagi produsen mobil listrik di Eropa.

Komisi Uni Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengumpulan pajak bersifat sementara tetapi baru akan dilaksanakan pada 4 Juli jika negosiasi dengan otoritas Tiongkok tidak diselesaikan.

“Masuknya impor Tiongkok bersubsidi dengan harga yang sangat rendah menghadirkan risiko yang jelas, dapat diprediksi, dan segera terjadi terhadap industri UE,” kata CNBC International, Kamis (13/06/2024).

Uni Eropa mengenakan tarif sebesar 38,1% pada produsen kendaraan listrik baterai yang tidak bekerja sama dalam penyelidikannya, dan tarif yang lebih rendah sebesar 21% pada produsen mobil di negara-negara Asia yang mematuhi namun tidak dimasukkan dalam sampel.

Tarif baru ini merupakan hasil investigasi Uni Eropa yang dimulai pada Oktober 2024.

Komisaris Perdagangan UE Valdis Dombrovskis mengatakan penyelidikan didasarkan pada fakta dan bukti. Dia juga mengatakan bahwa kerja sama dengan otoritas dan pemangku kepentingan Tiongkok mengenai kemungkinan solusi sedang berlangsung.

Komisi UE juga mengungkapkan beberapa tarif individual yang menurut Dombrovskis terkait dengan kerja sama mereka dalam penyelidikan dan jumlah informasi yang mereka berikan.  Serangkaian tarif impor kendaraan listrik Tiongkok di Eropa

Produsen BEV terbesar di Tiongkok, BYD, terkena tarif sebesar 17,4% dan Geely terkena pajak impor sebesar 20%. Eropa juga mengenakan tarif sebesar 38,1% pada perusahaan mobil SAIC.

Ketiga produsen tersebut diwawancarai sebagai bagian dari penyelidikan UE yang sedang berlangsung.

Pada saat yang sama, juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan bahwa keputusan Uni Eropa tidak memiliki kebenaran atau hukum dan sebagai tindakan perlindungan.

“Temuan yang diungkapkan dalam keputusan Uni Eropa tidak memiliki dasar faktual atau hukum,” kata kementerian tersebut.

Dia menambahkan: “UE tidak mengabaikan bahwa kepemimpinan Tiongkok di sektor kendaraan listrik didasarkan pada persaingan terbuka dan mengabaikan aturan yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia”.

“Ini adalah tindakan proteksionisme tercela yang menciptakan dan memperkuat konflik perdagangan dan menghancurkan persaingan sehat demi menjaga persaingan yang sehat,” ujarnya.

Ia melanjutkan: “Tindakan UE ini tidak hanya menghancurkan hak dan kepentingan sah industri otomotif. Hanya listrik Tiongkok yang akan menghancurkan sistem pasokan industri otomotif global, termasuk UE”.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *