Wed. Sep 25th, 2024

Indonesia Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Ini Rinciannya

By admin Sep25,2024 #BPS #Deflasi #Indonesia #inflasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat deflasi bulan ke bulan (m-to-m) pada Agustus 2024 sebesar 0,03 persen. Sedangkan jika dihitung dari awal tahun atau awal tahun (tahun sd) Agustus 2024 sebesar 0,87 persen.

“Pada Agustus 2024 terjadi deflasi bulanan sebesar 0,03 persen atau terjadi penurunan IHK dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 106,06 pada Agustus 2024,” kata Deputi Direktur Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini. pada konferensi pers di Gedung Pusat BPD Jakarta, Senin (09-09-2024).

Deflasi ini terjadi sejak Mei 2024. Tercatat, BPS mencatat deflasi Indonesia sebesar 0,03 persen (mo/m/mtm) pada Mei 2024, yang pertama sejak Agustus 2023.

Kemudian BPS mencatat deflasi pada Juni 2024 sebesar 0,08 persen jika dihitung secara bulanan, atau terjadi penurunan IHK dari 106,37 pada Mei 2024 menjadi 106,28 pada Juni 2024.

BPS mencatat deflasi bulanan pada Juni 2024 hingga Juli 2024. Besaran deflasi tercatat sebesar 0,18 persen pada Juli 2024. Informasi deflasi Agustus 2024

Kelompok pengeluaran terbesar pada Agustus 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,52 persen. Kelompok pengeluaran ini menyumbang deflasi sebesar 0,15 persen.

Di sisi lain, terdapat komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Agustus 2024. Diantaranya adalah bensin dan cabai rawit yang masing-masing memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen.

“Setelah itu, kopi bubuk dan emas perhiasan memberikan sumbangan inflasi masing-masing sebesar 0,02 persen, kemudian beras dan rokok kretek mesin atau SKM dan mentimun memberikan sumbangan inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen,” tambah Pudji.

BPS mencatat kelompok pendidikan juga memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen atau mencatatkan inflasi sebesar 0,65 persen. Lebih spesifiknya, biaya sekolah dasar (SD), kemudian biaya kuliah atau universitas, biaya sekolah menengah (SMP) memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,01 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi bulanan pada Juni 2024 hingga Juli 2024. Besaran deflasi tercatat sebesar 0,18 persen pada Juli 2024.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, deflasi tersebut disebabkan oleh penurunan indeks harga konsumen dibandingkan bulan sebelumnya.

 “Pada Juli 2024 terjadi deflasi bulanan sebesar 0,18 persen atau terjadi penurunan IHK dari 106,28 pada Juni 2024 menjadi 106,09 pada Juli 2024,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis. 8 Januari 2024).

Ia juga mencatat, angka deflasi ini lebih dalam dibandingkan deflasi pada Mei dan Juni 2024. Ini merupakan deflasi ketiga pada tahun 2024.

Deflasi Juli 2024 lebih dalam dibandingkan Juni 2024 dan merupakan deflasi ketiga di tahun 2024, ujarnya.

Sedangkan jika dilihat secara tahunan, Juli 2024 akan mengalami inflasi sebesar 2,13 persen dibandingkan Juli 2023 lalu.

Sedangkan inflasi tahun ke tahun diperkirakan sebesar 2,13 persen, dan untuk tahun kalender inflasi tahun ke tahun sebesar 0,89 persen, jelasnya.

Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan deflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,97 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,28 persen.

Namun perlu diperhatikan bahwa ada komoditas yang menyumbang inflasi secara bulanan. Diantaranya adalah cabai rawit dan beras yang memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen.

“Emas perhiasan, kopi bubuk, kentang, Sigaret Kapur Mesin, dan Sigaret Kapur Tangan semuanya memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Catatan lainnya, kelompok pendidikan juga memberikan sumbangan inflasi paling besar yaitu sebesar 0,04 persen atau mengalami inflasi sebesar 0,69 persen. persen.” persen,” lanjut Amalia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *