Wed. Sep 25th, 2024

Terhenti di Semifinal Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung Beber Penyebab Kekalahan dari Sang Nomor 1 Dunia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Bulutangkis Indonesia gagal melanjutkan tradisi emasnya di Olimpiade Paris 2024. la Chapelle, Paris, pada Minggu (4/8/2024).

Melawan petenis peringkat satu dunia putri Ahn Se-Yong, Gregoria tampil apik di awal pertandingan. Ia bermain tenang di game pertama dan berhasil mencuri kemenangan dengan keunggulan signifikan 21-11.

Sayangnya, pemain Korea Selatan tampak mengubah gaya bermainnya di laga kedua. Pebulu tangkis yang pernah dijuluki “anak ajaib” itu mampu menekan Gregoria dengan nyaman hingga mencuri set kedua 13-21.

Dominasi Se boy terus berlanjut hingga pertandingan penentuan. Gregoria Mariska Tunjung beberapa kali melakukan comeback usai mencetak poin berturut-turut, namun pertandingan berakhir 16-21 untuk keunggulan Tunggal Putri Negeri Ginseng.

Gregoria pun angkat bicara soal dampaknya usai kalah dari Ahn Se-yong di semifinal bulu tangkis Olimpiade Paris 2024. pertandingan pertama.

“Mungkin (saya) belum mendapatkan hasil yang saya inginkan, tapi saya ingin bersyukur sudah berkompetisi selama ini, tentunya dengan memenangkan pertandingan pertama, saya punya cukup peluang untuk lolos ke pertandingan kedua,” kata Gregoria. .

“Namun, saya rasa saya kurang nyaman dengan pola yang dia ubah. Saya terlalu lama menyesuaikan diri, dan di game kedua dia sudah sangat nyaman dengan pola yang diinginkannya,” tegasnya.

Yang menyedihkan ada di game kedua. (Saya) terlalu banyak membaca dan mencari celah untuk membalas. Saya terlalu sibuk dengan permainan tunggalnya, dan dia (An Se – Young) terlalu nyaman. Periksa saya, kata pebulu tangkis kelahiran 1999 itu

Meski kehilangan satu tempat di final bulu tangkis tunggal putri Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung mengaku tak ingin menyesali kekalahan tersebut. Ia juga memuji lawannya atas sportivitasnya karena Ahn Se-yeon menunjukkan tekad yang besar dalam mengikuti gaya permainannya di setiap situasi.

“Saya tidak menyesali kekalahan ini, (hasil ini) tentu menjadi pembelajaran,” kata Gregoria.

“Dia (Ahn Se-yong) adalah pemain yang sangat kuat, dia ingin semua orang bersaing dengan permainannya, dan (permainannya) sangat bagus dan dewasa.”

“Dia ingin bermain dengan semua orang, dengan gaya apa pun, dia bisa. Semua orang mengikutinya (mengikuti gaya permainannya). Ini salah satu kelebihannya. Dari segi kualitas permainannya, dia berada di peringkat pertama dunia. ,” kata perwakilan Indonesia.

Gregoria Mariska Tunjung jelas akan meraih medali perunggu Olimpiade 2024 di Paris.

Marin memenangkan game pertama dan memimpin pada set kedua. Jika menang, ia akan menghadapi Ahn Se-young, sedangkan lawannya akan menghadapi Gregoria di perebutan medali perunggu.

Namun akibat keputusan Marin mundur, He Bing Jiao otomatis melaju ke final tunggal putri Korea Selatan. Karena Grigory tidak memiliki lawan dalam perebutan perunggu, medali itu otomatis menjadi miliknya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *