Wed. Sep 25th, 2024

Jurus BEI Antisipasi Risiko Liquidity Provider untuk Saham

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyoroti akan menyeleksi anggota bursa yang akan menjadi penyedia likuiditas atau penyedia likuiditas saham. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi risiko.

Menurut Direktur Perdagangan dan Peraturan Anggota BEI Irwan Suzandi, penyedia likuiditas ekuitas ini dirancang untuk meningkatkan likuiditas pada saham-saham yang tergolong tidak likuid dan cukup tidak likuid. “Kami berharap melalui penyedia likuiditas ini juga terjadi penurunan bid-ask spread pada saham-saham tersebut sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas investor dalam memperdagangkan saham di bursa,” ujarnya. Kamis (7 April 2024).

Dikatakannya, izin penyediaan likuiditas saham diberikan kepada anggota bursa yang telah mendapat izin bursa untuk memenuhi kewajiban kuotasinya. Menurut Irwan, ada sejumlah persyaratan yang harus dipatuhi penyedia likuiditas untuk memitigasi risiko, antara lain persyaratan sistem, SOP, dan manajemen risiko yang baik.

“Agar penyedia likuiditas dapat memberikan harga terbaik kepada pelaku pasar, maka bursa juga akan menentukan volume minimum, spread maksimum, dan partisipasi minimum (durasi kuotasi) yang harus dipenuhi oleh anggota bursa yang berminat menjadi penyedia likuiditas,” ujarnya.

Menurut Irwan, bursa juga menerbitkan daftar saham-saham yang dicatatkan oleh penyedia likuiditas dengan memperhatikan volume, frekuensi, kapitalisasi pasar, spread, free float, fundamental dan aspek lainnya.

Irwan juga menjelaskan, praktik penyediaan likuiditas kini diterapkan pada produk waran terstruktur. Anggota bursa yang bertindak sebagai penerbit waran terstruktur pada produk ini juga wajib bertindak sebagai penyedia likuiditas dan memberikan kuotasi untuk serangkaian waran terstruktur tertentu.

 

“Infrastruktur yang sama berlaku untuk penyedia likuiditas ekuitas. Pertukaran selanjutnya mengontrol volume, nilai dan penyebaran kutipan dari penyedia likuiditas bursa. “Anggota bursa yang berminat pada bisnis penyedia likuiditas wajib mengembangkan sistem untuk memastikan kuotasi yang diterima memenuhi ketentuan yang ditetapkan bursa,” ujarnya.

“Berbeda dengan waran terstruktur, kami menyesuaikan ketentuan saham dan kuotasi untuk meningkatkan likuiditas saham,” tambahnya.

Selain itu, menurut Irwan, pengendalian harga saham akan dilonggarkan melalui pre-emptive dan post audit. “Untuk menghindari dilusi, bursa memilih anggota bursa yang dapat menjadi penyedia likuiditas di semua aspek (manajemen risiko, manajemen permodalan, dan juga sistem),” ujarnya.

Irwan menambahkan, bursa juga mengidentifikasi saham-saham yang dapat dikutip oleh penyedia likuiditas dan memantau aktivitas pencatatan berdasarkan ketentuan kewajiban pencatatan bursa.

“Setelah transaksi, bursa juga akan memantau dan memantau aktivitas kuotasi penyedia likuiditas, termasuk manipulasi harga dan jika terjadi moral hazard,” ujarnya.

Mengutip laman Ajaib, penyedia likuiditas adalah pihak yang bertindak sebagai pengatur instrumen keuangan. Penyedia likuiditas ini membeli dan menjual instrumen ketika ada permintaan dan penawaran. Penyedia likuiditas ini dikenal sebagai market maker atau pembuat pasar.

Penyedia likuiditas berusaha menjaga likuiditas instrumen dengan baik. Hal ini terlihat di pasar berjangka dan derivatif yang aktivitas perdagangannya kurang aktif. Meski demikian, likuiditas tetap terjaga.

Saham adalah surat berharga yang menyediakan likuiditas. Saham dengan perputaran rendah tetap hidup dengan penyedia likuiditas.

Seorang investor ritel dapat disebut sebagai market maker jika ia menjual sekuritas yang dimilikinya dan orang lain membelinya. Oleh karena itu, banyak platform sekuritas yang menggunakan biaya penjualan sekuritas lebih murah dibandingkan biaya pembeliannya.

Penerapan penyedia likuiditas memerlukan metode yang rumit, terutama pemantauannya. Sebab, sejumlah oknum bisa saja dengan sengaja mematok harga demi keuntungan sepihak.

Hal ini terjadi karena penyedia likuiditas mengizinkan Anda menjual atau membeli instrumen yang sama pada waktu yang bersamaan.

 

Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rahman menceritakan beberapa tantangan yang dihadapi bursa dalam rangka memenuhi target pendapatan perusahaan pada tahun 2024. Iman mengatakan, perseroan menetapkan target pada tahun 2024 dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sekitar Rp 12,25 triliun. 

“Kami melihat volume RNTH sekitar Rp 12,1 triliun belum memenuhi target, namun beberapa target seperti IPO dan penggalangan dana sebenarnya positif,” kata Iman dalam konferensi pers RUPST BEI, Rabu (26/06/2024). ) . 

Iman mengatakan, rata-rata volume transaksi mengalami peningkatan sejak calon presiden Indonesia diumumkan pada Maret 2024. Namun saat pemilu, penurunan terlihat karena banyak investor yang menunggu dan mengawasi. 

Selain itu, perekonomian global dan kekhawatiran inflasi juga menghambat BEI untuk mencapai target perusahaan di tahun 2024. Iman mengatakan, invasi AS belum mencapai target 2 persen dan saat ini berada di kisaran 3 persen. 

“Dengan The Fed mempertahankan suku bunganya, kita akan melihat investor beralih ke investasi yang lebih aman. Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok juga terkait dengan tantangan yang masih berlangsung di sektor real estate. “Saya kira faktur global akan sesuai target pada tahun 2024,” ujarnya. 

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *