Wed. Sep 25th, 2024

Thailand Rilis Visa Khusus Digital Nomad dengan Masa Tinggal hingga 180 Hari, Tertarik?

, BANGKOK – Thailand telah meluncurkan rezim visa baru yang memungkinkan orang yang biasanya datang sebagai turis untuk tinggal dan bekerja di negara tersebut. Visa ini disebut Destination Thai Visa (DTV) dan mulai berlaku pada 15 Juli.

Menurut DW Indonesia (24 Agustus 2024), DTV bertujuan untuk menarik pekerja jarak jauh, pekerja lepas, dan digital nomad untuk tinggal, bekerja, dan bepergian di Thailand hingga 180 hari. Visa ini berlaku selama 5 tahun.

Naruchai Ninad, wakil direktur jenderal Konsulat Jenderal Thailand, mengatakan kepada DW bahwa sekitar 1.200 visa DTV telah disetujui secara resmi oleh 47 kedutaan dan konsulat di luar negeri.

“Lebih dari 40 kedutaan dan konsulat masih belum mengeluarkan visa DTV karena pemohon tidak terdaftar melalui sistem e-Visa,” tambah Ninad.

Siapa pun yang mengajukan visa DTV sebagai pekerja jarak jauh, pekerja lepas, atau pengembara digital harus berusia minimal 20 tahun dan berasal dari salah satu dari 93 negara baru yang memenuhi syarat.

Dokumen yang diperlukan antara lain paspor atau dokumen perjalanan, lokasi pemohon saat ini, bukti stabilitas keuangan, kontrak kerja selama enam bulan terakhir, dan portofolio profesional izin usaha pemberi kerja.

Anda juga bisa mendapatkan visa jika berpartisipasi dalam aktivitas soft power Thailand seperti tinju Muay Thai, memasak, atau kursus pelatihan jangka pendek. Biaya visa DTV adalah 10.000 Baht Thailand (sekitar Rp 4,6 juta). Dan pemohon harus bisa membuktikan bahwa dirinya adalah pemilik dana senilai 500.000 baht (sekitar Rp 228 juta).

 

Thailand telah lama menjadi tujuan pilihan wisatawan jangka panjang. Namun, negara ini mempunyai masalah dengan pengunjung tanpa visa atau izin kerja resmi.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak wisatawan yang bekerja jarak jauh dan ilegal di Thailand. Ini berarti Anda perlu memperpanjang visa Anda untuk melanjutkan masa tinggal sementara Anda.

Sejak pengumuman DTV, beberapa pemohon telah menyatakan kekhawatirannya mengenai perpanjangan masa berlaku visa mereka. Beberapa situs konsuler mengatakan hal ini mungkin mempengaruhi kelayakan Anda untuk mengajukan permohonan program tersebut.

Ada juga kritik bahwa Thailand terlalu mudah mendapatkan visa dan terlalu banyak pekerja asing. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga sewa dan pariwisata yang berlebihan.

Ninnad dari Konsulat Thailand menegaskan, pengurusan visa baru akan serupa dengan proses yang ada saat ini.

“Tidak mudah. ​​Ada persyaratan visa. Kedutaan dan konsulat sangat ketat dalam mengeluarkan izin. Kami tidak punya target pemegang DTV. Seperti visa lainnya,” ujarnya.

 

Pengenalan DTV di Thailand sejalan dengan pertumbuhan digital nomads di seluruh dunia.

Teknologi yang memungkinkan kerja jarak jauh telah memicu tren ini. Bahkan lima tahun lalu, tidak ada negara yang memiliki sistem visa nomaden digital. Negara kecil Estonia adalah negara pertama yang mengambil langkah serupa pada tahun 2020.

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan peningkatan jumlah profesional yang beralih ke pekerjaan jarak jauh secara permanen.

Analis pariwisata yang berbasis di Kuala Lumpur, Gary Bowerman, mengatakan kepada DTV Thailand bahwa visa tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Thailand. Acara-acara ini dirancang untuk menarik pengunjung yang tinggal lebih lama, melakukan perjalanan lebih jauh, dan menghabiskan lebih banyak waktu di berbagai tempat, katanya kepada DW.

Thailand juga baru-baru ini melonggarkan persyaratan visa yang mengizinkan pengunjung dari 93 negara masuk selama 60 hari, termasuk Jerman. Sebelumnya, warga negara dari puluhan negara hanya diperbolehkan tinggal selama 30 hari, dan beberapa negara mengharuskan mereka mengajukan visa sebelum kedatangan.

“Tujuannya adalah untuk mendiversifikasi daya tarik negara ini dan menjadikan Thailand lebih mudah diakses oleh wisatawan jangka panjang dan berpendapatan tinggi, sekaligus mempertahankan daya tariknya terhadap pasar massal yang lebih luas,” tambah Bowerman.

 

Thailand saat ini sedang mengalami resesi ekonomi. Pejabat berharap dapat meningkatkan pariwisata dengan datangnya wisatawan asing. Pariwisata menyumbang 11,5% dari total PDB negara itu pada tahun 2019 dan menghasilkan rekor 39 juta wisatawan.

Thailand diperkirakan akan menyambut 21 juta wisatawan pada tahun 2024 dan total 36 juta wisatawan pada akhir tahun.

“[Visa DTV] akan memperpanjang masa tinggal wisatawan di Thailand dan tentunya akan meningkatkan biaya wisatawan untuk menghadiri acara,” Niti Siepra, wakil manajer umum pemasaran dan komunikasi di Otoritas Pariwisata Thailand, mengatakan kepada DW.

Thailand berada di bawah tekanan untuk tetap kompetitif dengan negara tetangganya. Negara-negara lain di Asia Timur dan Tenggara juga baru-baru ini meluncurkan skema digital nomad mereka sendiri. Negara-negara tersebut termasuk Indonesia, Malaysia, Jepang dan Filipina, yang juga mempertimbangkan untuk mengumumkan program visa serupa.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *