Thu. Sep 26th, 2024

Momen IAF, Indonesia Gandeng Kerja Sama dengan Sudan dan Zimbabwe di Sektor Kesehatan

matthewgenovesesongstudies.com Jakarta Indonesia telah bermitra dengan Sudan dan Zimbabwe di bidang kesehatan. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman pada salah satu pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF).

Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan kerja sama antar negara akan semakin kuat, yang kemudian akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Meningkatkan pemasaran produk farmasi dan alat kesehatan Indonesia ke Sudan, Zimbabwe dan negara-negara lain di Afrika.

“Saya berharap kerja sama kesehatan Indonesia dengan Sudan dan Zimbabwe dapat membantu memperkuat hubungan Indonesia dengan kedua negara. Juga mendorong kerja sama dengan negara-negara di kawasan lain di Afrika,” kata Menteri Kesehatan Budi.

Setelah bekerja sama dengan Sudan, kesepakatan yang dicapai akan mencakup lima bidang: layanan kesehatan; Ketahanan kesehatan mencakup penguatan sistem kesehatan Pencegahan dan pengendalian penyakit Kesiapsiagaan dan respons terhadap epidemi Kedaruratan kesehatan masyarakat, obat-obatan dan peralatan medis Pembiayaan kesehatan Pengembangan sumber daya manusia (SDM) kesehatan, teknologi kesehatan

Sementara itu, Menteri Kesehatan IAEA Budi Gunadi Sadikin juga membahas isu kesehatan dan industri. Turut mendukung industri farmasi bersama Menteri Kesehatan Sudan, Haitham Mohamed Ibrahim Awadalla.

Dibandingkan dengan negara-negara Afrika lainnya, Sudan memiliki kinerja yang baik di bidang farmasi bersama dengan Indonesia, oleh karena itu Sudan tertarik untuk memperkuat kerja sama dengan dukungan Indonesia.

Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Zimbabwe. Inisiatif Indonesia-Zimbabwe ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Budi dan Menteri Perempuan, Masyarakat, dan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Zimbabwe Monica Mutswanga.

Proyek kerja sama Indonesia-Zimbabwe memiliki enam bidang: layanan kesehatan primer termasuk program kesehatan reproduksi, ibu, bayi baru lahir, anak, dan remaja. serta memperkuat kekebalan Layanan sekunder mencakup layanan khusus dan rujukan pasien. Laboratorium forensik dan layanan darah Fleksibilitas sistem kesehatan mencakup persiapan dan respons terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat ini. Pengembangan obat dan alat kesehatan Pembiayaan kesehatan meliputi sumber daya manusia bidang kesehatan dan informasi kesehatan, informasi kesehatan dan bioteknologi.

Selama ini Indonesia memiliki hubungan baik dengan Sudan dan Zimbabwe. Indonesia bersedia membantu kedua negara tersebut.

Bantuan medis ke Sudan meliputi fasilitas kesehatan Palang Merah Indonesia (PMI) senilai $127.000 pada November 2023, serta dukungan tambahan dari Kementerian Kesehatan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 3 April 2024. .

Layanan lain juga tersedia, seperti 238 obat darurat, layanan perbankan darah, dan cuci darah. Peralatan medis menghabiskan $1 juta dalam bentuk obat kanker dan penyakit kronis.

Setelah Indonesia mengirimkan obat-obatan ke Zimbabwe pasca Topan Ida, melalui Indonesia Aid, pada tahun 2021, Indonesia juga memberikan bantuan peralatan medis dan obat-obatan senilai $150,000. Hal ini diterima langsung oleh Wakil Presiden/Menteri Kesehatan Zimbabwe, CGDN Chiwenga, kepada para korban topan tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *