Fri. Sep 27th, 2024

4 Fakta Terkait Family Office yang Tengah Dikaji Menko Luhut

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah tengah membahas potensi program investasi perkantoran keluarga. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa menteri kabinet serta pimpinan lembaga dalam negeri Indonesia akan bertemu pada Senin, 1 Juli 2024, di Istana Negara Jakarta.

“Kami diajak berdiskusi tentang pemberdayaan ekonomi dan keuangan, termasuk program kantor keluarga. Nanti akan kami laporkan,” kata Sandiaga Uno di Istana Kepresidenan, dilansir Antara, ditulis, Selasa (2 Juli 2024).

Rapat internal tersebut dihadiri sejumlah pejabat, antara lain Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra. Siregar.

Sandiaga sebelumnya mengatakan Indonesia menarik tidak hanya dari sisi akses pembiayaan, tapi juga aset lainnya. Namun menurutnya, Indonesia harus melakukan perubahan peraturan terlebih dahulu untuk memperkenalkan kantor keluarga.

“Oleh karena itu, selama ini banyak kantor keluarga di Indonesia yang melakukan outsourcing pengelolaan investasinya. “Jadi kalau kita bicara quick win yang low-hanging, ini adalah perusahaan-perusahaan milik keluarga Indonesia yang mengelola investasinya bukan di luar Indonesia, tapi di Indonesia,” kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, pengelolaan dana kantor keluarga mencapai US$11,7 triliun. Indonesia bertujuan untuk menarik hampir 5 persen pengelolaan dana kantor keluarga.

“Jadi kalau Indonesia bisa menarik 5 persen saja, Anda sudah bicara tentang $500 miliar, ‘Itu cukup besar dalam lima tahun ke depan,’” katanya.

Berikut fakta kantor keluarga yang sedang diselidiki pemerintah Indonesia: 1. Membentuk tim khusus.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki kantor keluarga di Indonesia. Sandiaga mengatakan, kantor keluarga merupakan klaster keuangan yang memberikan layanan sederhana bagi keluarga besar untuk menginvestasikan uangnya di Indonesia.

“Sebelumnya kami memikirkan potensi dan regulasinya dan membentuk tim khusus (kantor keluarga) untuk mengkajinya,” kata Sandiaga Uno usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 1 Juli 2024. Liputan6 dari pemberitaan saluran com. 2. Kantor keluarga telah diluncurkan di beberapa negara

Sandiaga Uno mengatakan, kantor keluarga sudah diterapkan di beberapa negara, antara lain Singapura, Uni Emirat Arab (Dubai), dan Hong Kong. Ia berharap Indonesia bisa menarik orang-orang kaya dari luar negeri untuk mengelola keuangannya di dalam negeri.

“Di awal review masalah regulasi, IKN sudah menyebutkan hal ini, namun yang banyak mendapat pertanyaan dari komunitas kantor keluarga global sebenarnya adalah Bali. Bagaimana kami bereaksi terhadap hal itu akan diselidiki bulan depan,” katanya.

Saat ini terdapat beberapa negara di dunia yang memiliki aset keuangan global. Dua di antaranya berasal dari Asia, yakni Singapura dengan 1.500 kantor keluarga dan Hong Kong dengan 1.400 kantor keluarga.

Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan membaiknya kondisi geopolitik di Hong Kong dan perubahan peraturan investasi di Singapura meningkatkan risiko dan ketidakpastian bagi investor.

“Hal ini akan memungkinkan Indonesia menjadi alternatif dengan mendirikan pusat pengelolaan kekayaan karena kondisi pertumbuhan ekonomi kita cukup kuat, kondisi politik juga stabil dan orientasi geopolitik kita netral,” kata Menko Luhut 3. Menko Luhut mengusulkan untuk membentuk pusat pengelolaan kekayaan. Pusat Manajemen Kekayaan (WMC).

Menko Luhut mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendirikan kantor keluarga untuk menarik dana dari luar negeri ke WMC.

Menko Luhut mengatakan, berdasarkan data laporan kekayaan, populasi super kaya di Asia akan tumbuh sebesar 38,3 persen pada 2023-2028. Jumlah aset keuangan global yang diinvestasikan di luar negara asalnya terus bertambah.

“Berangkat dari tren tersebut, saya melihat peluang bagi Indonesia untuk menarik dana dari kantor keluarga global,” ujarnya pada Senin, 1 Juli 2024 melalui akun Instagram resmi @luhut.pandjaitan.

Menurut Luhut, secara global, menurut perhitungan terakhir, dana yang dikelola oleh kantor keluarga berjumlah sekitar 11,7 triliun dolar. Ia mengatakan, kantor keluarga merupakan upaya menarik kekayaan negara lain demi pertumbuhan ekonomi negara.

“Mendirikan kantor keluarga tidak hanya meningkatkan perputaran modal dalam negeri, tetapi juga memberikan peluang peningkatan PDB dan lapangan kerja melalui investasi dan konsumsi lokal,” kata Luhut. 4. Membutuhkan persiapan

Dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin, 1 Juli 2024 membahas Program Dinas Keluarga, Luhut mengatakan, meski Indonesia berpotensi membentuk WMC, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memaksimalkannya. peluang bagi pengembangannya.

Luhut menegaskan, berbagai kementerian/lembaga perlu merumuskan beberapa hal untuk mengembangkan ekosistem WMC di Tanah Air. Misalnya, merancang sistem perpajakan dan peraturan yang mendukung aset asing, stabilitas dan kelayakan politik dan pemerintahan, penyedia layanan pengelolaan kekayaan, dan lingkungan bisnis yang mendukung.

“Menyusul menyadari potensi kantor keluarga di Tanah Air, kami sepakat membentuk satuan tugas untuk merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan program tersebut,” kata Luhut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan beberapa menteri dan pimpinan Kabinet Indonesia Maju untuk membahas kemungkinan program investasi perkantoran keluarga. Pertemuan ini berlangsung pada Senin, 1 Juli 2024 di Istana Negara.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (Menparekraf) menjelaskan Family office merupakan konsep dimana keluarga kaya mengelola investasinya saat berwisata ke suatu daerah. Konsep ini telah diterapkan di negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Monaco, London, Hong Kong dan Dubai.

Menurut Investopedia, kantor keluarga adalah perusahaan swasta yang mengelola investasi dan aset keluarga kaya. Kantor keluarga juga menangani perjalanan, manajemen real estat, aktivitas keuangan, dan banyak lagi.

Sandiaga menjelaskan potensi investasi kantor keluarga di seluruh dunia sebesar $11,7 triliun. Indonesia dapat menarik $500 miliar, atau sekitar 5 persen dari dana yang dimiliki oleh bisnis keluarga di seluruh dunia.

“Kalau kita lihat yang disampaikan kemarin, total dana yang dikelola kantor keluarga sebesar 11,7 triliun dolar. Kalau Indonesia bisa menarik 5 persen saja, kita bicara US$500 miliar, itu cukup banyak.” “Dalam beberapa tahun ke depan,” kata Sandiaga, Selasa (2 Juli 2024) dari Antara.

 

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pembentukan tim khusus yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk mendalami program investasi kantor keluarga di Indonesia ini.

Kajian yang akan dilakukan selama sebulan ke depan akan membahas regulasi dan potensi, serta banyaknya permintaan komunitas kantor keluarga global untuk melihat program tersebut diterapkan di Bali.

“Potensi dan regulasinya sudah kami pertimbangkan, dan akan dibentuk tim khusus untuk mengusutnya. Kami juga berharap dapat menawarkan hal-hal seperti Singapura, Dubai, dan Hong Kong. Ada daya tarik di Indonesia terhadap pengelolaan dana berbasis keluarga ini,” kata Sandi.

Menurut Sandi, program kantor keluarga ini memberikan kemudahan layanan dan persetujuan bagi klaster keuangan keluarga besar untuk menginvestasikan uangnya di Indonesia.

Ia meyakini program ini memberikan peluang bagi penanaman modal dalam negeri karena banyak kantor keluarga atau bisnis keluarga Indonesia yang berlokasi di luar Indonesia sebagai tempat pengelolaan dananya.

“Kalau kita sebut sebagai buah yang menggantung rendah. Jadi quick winnya adalah perusahaan milik keluarga Indonesia yang mengelola investasinya bukan di luar Indonesia, tapi di Indonesia,” ujarnya.

Menurut Sandi, penerapan program kantor keluarga ini hanya memerlukan penyesuaian regulasi karena Indonesia sudah menarik untuk berinvestasi, tidak hanya pada aset keuangan, tetapi juga pada investasi ekonomi hijau dan filantropi.

Sandi menambahkan, program kantor keluarga ini memberikan peluang untuk mendapatkan uang tambahan sehingga tidak diperlukan bagi pemilik usaha keluarga.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *