Fri. Sep 27th, 2024

Puri Sentul Permai Digaet Jasa Marga Garap Rest Area KM 379A Ruas Tol Batang-Semarang, Bagaimana Progresnya?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usahanya PT Jasa Marga Terkait Bisnis (JMRB) berkolaborasi membangun hotel xpress di rest stop KM 379A di tol Batang-Semarang jalan .

Setelah melalui proses evaluasi yang cukup panjang, proyek tersebut memasuki tahap finalisasi hingga peletakan pondasi. 5. pada portofolio PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) di sepanjang Tol Trans Jawa.

Saat ini beroperasi 3 hotel Swiss-belexpress milik KDTN yaitu Resorts KM 16, KM 166 dan 164. Serta 1 hotel beralamat KM 260B milik PT PP Sinergi Banjaratma Resort yang masih beroperasi.

“Kita sudah memasuki tahap finalisasi, detail lapangan sudah selesai, kontraktor sudah ditunjuk, dan tahap perizinan PBG sudah kita selesaikan. Oleh karena itu, pelaksanaan pekerjaan persiapan groundbreaking akan dimulai pada minggu ini, dengan target pembangunan 8 bulan yang diperkirakan selesai sebelum masa mudik tahun 2025, kata PT Puri Sentul Permai Tbk, Rolf Pohan dalam keterangan resmi. pada Senin (23 September 2024).

Direktur Bisnis Tol PT Jasa Marga Terkait Bisnis atau TRAVOJ, Bimo Esmunantyo menjelaskan, hotel di Odmorište sangat dibutuhkan karena ruas tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya yang akan mencapai 800 KM.

Oleh karena itu, tidak mungkin pengguna jalan dapat dengan cepat menempuh rute yang begitu panjang, dalam sekali jalan, yang memerlukan waktu istirahat yang nyaman.

Sehingga dengan tersambungnya Tol Trans Jawa akan muncul potensi-potensi baru, salah satunya fasilitas akomodasi di Odmorište, kata Bimo.

Sedangkan alasan dipilihnya PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) sebagai mitra strategis pengembangan fasilitas rest area KM 379A adalah karena track record dan reputasi KDTN sebagai pionir, dan satu-satunya pemain di bisnis ini adalah KDTN. dengan pilot. Proyek KM19.

Ia juga melihat visi dan misi KDTN untuk menjadi salah satu operator hotel terbesar khususnya di rest area menjadi pertimbangan utama dan bekerjasama dengan operasional Swiss-Bel.

“Nama besar Swiss-bela sudah dikenal sebagai operator pengelola hotel terbaik, sehingga reputasi ini dapat meningkatkan kepercayaan pengguna jalan untuk menggunakan fasilitas hotel tersebut,” kata Bimo.

PT Jasa Marga Terkait Bisnis (JMRB) sendiri merupakan anak perusahaan Jasa Marga (JSMR) yang fokus pada operasional resor. JMRB saat ini mengoperasikan penuh 26 titik istirahat, dengan rincian 22 titik istirahat di Tol Trans Jawa, 2 titik di Tol Medan-Kualanamu dan 2 titik di Tol Balikpapan-Samarinda.

“Pada usia 26 tahun, JMRB memiliki 19 rest area tipe A yang memenuhi syarat untuk dibangun hotel. Sejak terbitnya peraturan yang membolehkan menginap di rest area, sudah banyak rekanan yang angkat bicara soal JMRB. Namun, sejauh ini hanya KDTN saja. berkomitmen dalam penerapannya,” ujarnya. adalah Bimo.

Jika dilihat dari jarak ke Surabaya, potensi selanjutnya ada di rest area antara Ngawi-Mojokerto antara 550 KM hingga 700 KM. Jadi ada 4 titik yang bisa digarap, baik arah Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya.

 

Sebelumnya, PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) mendapat kepercayaan dari PT Jasa Merga Tbk (JSMR) melalui anak usahanya, PT Jasa Marga Terkait Bisnis untuk pembangunan hotel xpress di rest stop km 379A. Ini merupakan hotel keenam dari PT Puri Sentul Permai Tbk.

Kehadiran hotel dan lounge KDTN xpress di rest area diharapkan dapat membawa manfaat dan memberikan pengalaman baru kepada pengguna jalan tol saat beristirahat di hotel atau lounge KDTN xpress.

Sehingga pengemudi dapat melanjutkan perjalanan dengan lebih fokus dan bugar serta mengurangi risiko kelelahan atau kecelakaan lalu lintas.

“Kami bangga KDTN dipercaya oleh anak usaha BUMN PT Jasa Marga Tbk sebagai pionir jalan tol dan pemilik peristirahatan di Indonesia.” Kami yakin rencana KDTN untuk pengembangan bisnis dan ruang rekreasi akan lebih cepat terealisasi dengan langkah kerja sama ini,” kata Direktur PT Puri Sentul Permai, Rolf Pohan dalam keterangan resmi, Jumat (16/08/2024).

Berbeda dengan Xpress Hotel milik KDTN yang dulunya merupakan resort, Xpress Hotel ini memiliki lounge dengan kolam renang dan taman bermain anak.

Dalam kiprahnya, salon yang didirikan KDTN ini akan bekerja sama dengan usaha kecil dan menengah dalam penyediaan makanan. Sedangkan untuk metode pembayaran, KDTN bekerja sama dengan bank penerbit kartu kredit dan pembayaran elektronik digital.

“Kami sangat berharap bisnis xpress hotel & lounge yang banyak kami investasikan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua orang, tidak hanya pengguna jalan tol, tetapi juga lingkungan melalui kerja sama UMKM, karya dan partisipasi dalam pembangunan. pengembangan daerah Batang dengan menyerap pajak asli Daerah (PAD),” tambah Rolf.

 

Sebelumnya, emiten hotel PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) tengah bersiap untuk terus mengembangkan bisnisnya. Kali ini salon menjadi salah satu tempat yang diincar.

Perlu diketahui bahwa pada masa pandemi, sektor perhotelan di Indonesia mulai tumbuh, hal ini terlihat dari laporan Hospitality Services Colliers Indonesia pada Maret 2024 yang mengungkap potensi dan prospek positif sektor perhotelan pada tahun 2024.

Beberapa sektor industri perhotelan yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pada tahun 2024 antara lain hotel bisnis, hotel resor, hiburan, makanan dan minuman, serta lapangan golf. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai kegiatan antara lain MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions).

KDTN dengan brand utamanya Kedaton 8 Hotel & Swiss-belexpress Rest Area sedang mempersiapkan strategi untuk memanfaatkan peluang ini dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor perhotelan, khususnya yang berlokasi di rest area.

 

KDTN konsisten memenuhi janjinya saat IPO untuk mengembangkan bisnis hotel di rest area. Hal ini dicapai dengan dibangunnya 3 hotel Swiss-belexpress di rest area hingga tahun 2023, dan pembangunan hotel Swiss-belexpress ke-4 di rest area Heritage KM 260B Tol Pejagan – Pemalang, disusul dengan hotel kelima yaitu diharapkan selesai sebelum Idul Fitri tahun 2025

“KDTN berencana membangun ruang pertemuan yang mampu menampung hingga 1.000 orang. Gedung pertemuan ini memiliki fasilitas seperti ruang pertemuan berkapasitas hingga 200 orang, business lounge, layanan makanan dan minuman serta fasilitas olah raga (Golf Simulator) .

Diharapkan fasilitas baru ini akan dibangun pada Juli tahun ini di atas lahan seluas 1.200 meter persegi. Diharapkan selesai pada kuartal I 2025 dengan perkiraan investasi sekitar Rp 10 miliar. Berkurangnya liabilitas KDTN menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang sehat (Bankable).

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *