matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya kembali menguat pada perdagangan Selasa ini. Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance 7.670-7.830.
Berdasarkan data RTI, IHSG dibuka menguat di 7.775,86 pada Selasa (24/9/2024), dibandingkan penutupan sebelumnya di 7.775,73. Pada pukul 09:40 WIB, IHSG terus menguat 1 persen ke level 7.777,7.
Indeks LQ45 naik 0,11 persen menjadi 987. Sebagian besar sektor saham menghijau. Pada awal perdagangan, IHSG berada pada level tertinggi 7.787,80 dan terendah 7.717,83.
Total ada 180 saham menguat dan 257 saham melemah. Selain itu, tersisa 199 saham.
Total frekuensi 347.110 kali dan volume perdagangan 5,6 miliar lembar saham. Nilai transaksi harian saham sebesar Rp 4 triliun.
Posisi dolar AS terhadap rupee sekitar 15.181.
Mayoritas sektor ekuitas berubah menjadi hijau. Sektor saham non-siklus naik 0,56 persen, sektor saham energi naik 0,27 persen, dan sektor saham dasar naik 0,30 persen. Kata analis
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memperkirakan posisi IHSG berada di awal gelombang (ii) gelombang 3 atau gelombang 4 gelombang (3) pada label merah karena IHSG belum mampu mencapai level resistance tersebut. pada 7.910-7.923.
Kalaupun menguat, sepertinya akan relatif tertahan di kisaran 7.765-7.820, setelah itu akan terkoreksi kembali ke area 7.454-7.562, kata Herditya.
Ia mengatakan IHSG akan berada di level support 7.654,7.546 dan level resistance 7.923,7.958 pada perdagangan Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance 7.670-7.830.
Analis PT BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG berpotensi mencoba pulih kembali pada Selasa 24 September 2024. IHSG akan bergerak menuju level support 7.680,7.740 dan level resistance 7.820,7.900.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Sementara itu, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) dalam penelitian.
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) – Beli saat Kelemahan
Saham naik 3,21% menjadi 3.220 masih didominasi volume pembelian. “Saat ini posisi AMRT berada di awal gelombang (v) gelombang [iii] sehingga diperkirakan AMRT masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya,” kata Herditya.
Beli pada kelemahan: 3,150-3,190
Target harga: 3.270, 3.380
Hentikan kerugian: di bawah 3.100
2.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) – Beli Saat Kelemahan
Saham BRIS menguat 3,96% ke 3.150 diiringi peningkatan volume pembelian. “Kami memperkirakan posisi BRIS saat ini merupakan bagian dari wave (iv) dari wave [iii] dari wave 3 sehingga BRIS masih memiliki kecenderungan untuk terkoreksi,” kata Herditya.
Beli pada kelemahan: 2.870-3.060
Target harga: 3.290, 3.410
Hentikan kerugian: di bawah 2.790
3.PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) – Beli Saat Kelemahan
Saham PANI menguat 1,49% ke 10.250 didorong kenaikan volume pembelian. “Selama PANI masih bisa diatas 9.475 sebagai stop loss, maka posisi PANI saat ini diperkirakan berada di awal wave (v) wave [v] wave 3,” ujarnya.
Beli saat kelemahan: 10.000-10.175
Target harga: 11.025, 11.375
Hentikan kerugian: di bawah 9,475
4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) – Beli saat Kelemahan
Saham SMGR terkoreksi 2,05% menjadi 3.830 diiringi kenaikan volume penjualan. “Kami memperkirakan SMGR saat ini sebagian dari wave y menjadi wave (b), sehingga SMGR masih cenderung melanjutkan koreksinya,” ujarnya.
Beli pada kelemahan: 3,630-3,810
Target harga: 4.030, 4.150
Hentikan kerugian: di bawah 3.550
Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.